Wednesday, August 24, 2016

Untuk Palestina, Fans Celtic Kumpulkan 600 Juta Setelah UEFA Jatuhkan Hukuman

 

Bola.net - Fans Celtic berencana menyumbangkan dana senilai 15 ribu euro sebagai solidaritas untuk warga Palestina yang menjadi korban perang. Namun sumbangan yang dikumpulkan kini telah mencapai 46 ribu euro atau setara 673 juta Rupiah. Jumlah tersebut sudah tiga kali lebih banyak jika dibandingkan dengan denda yang akan dijatuhkan UEFA atas klubnya.

Klub dari Skotlandia ini pekan lalu harus berurusan dengan UEFA karena ratusan fans mengibarkan bendera Palestina sebagai aksi solidaritas kemanusiaan ketika menghadapi klub dari Israel Hapoel Be'er Sheva dalam playoff Liga Champions leg pertama di Glasgow.

Namun aksi tersebut dianggap telah melanggar peraturan UEFA. Sebab, otoritas sepakbola di Eropa tersebut memberlakukan peraturan dalam setiap pertandingan dilarang untuk menunjukkan ekspresi yang berkaitan dengan politik, ideologi atau agama.

Kasus ini akan naik meja pengadilan pada 22 September mendatang. Berdasarkan pengalaman, karena sebelumnya Celtic sudah pernah mendapat hukuman dalam kasus yang sama, mereka akan mendapat denda senilai 15 ribu euro.

Untuk menyamai denda tersebut, fans Celtic kemudian melakukan aksi untuk menyamai denda tersebut lewat website Gofundme. Pada hari Senin (22/8) malam, dana yang terkumpul sudah menyentuh angka 45 ribu euro, satu hari setelah aksi ini diluncurkan.

Klub yang saat ini dilatih oleh mantan pelatih Liverpool Brendan Rodgers ini akan menjalani leg kedua lawan Hapoel Be'er Sheva tengah pekan ini.
Continue Reading →

Monday, August 22, 2016

Bagaikan Hutan Di AMAZON, Tapi Semua Pemandangan Indah Ini Bukan di Luar Negeri Tapi ada Di BANYUWANGI


Bagaikan Pemandangan Hutan Hujan AMAZON dengan puluhan pohon yang usianya sangat tua yang di tumbuhi oleh jamur yang membuat semakin indah dan dinginnya pemandangan yang di suguhkannya, Tapi ini bukan di hutan Amazon ataupun di luar negeri, Ini semua ada di BANYUWANGI tepatnya di benculuk.

Tempat ini terkenal dengan nama JAWATAN Forest Benculuk. Tempatnya sangat rimbun dan cocok sekali buat background pengambilan foto. Jika berkunjung ke Banyuwangi, sempatkanlah berfoto di sini.


  


  

 


 

Continue Reading →

Raja Ampatnya Jawa Timur Yang Terletak di Waduk Bajul Mati Perbatasan Banyuwangi-Situbondo

 

Raja Ampat dan Danau Sentani, bagi saya dan mungkin sebagian orang, tempat tersebut menjadi destinasi impian. Karena posisinya berada di pulau paling timur Indonesia biaya perjalanan kesana tidaklah murah. Di Perbatasan Banyuwangi-Situbondo belakangan ini sedang dihebohkan dengan adanya spot mirip Raja Ampat, ada juga yang bilang mirip Danau Sentani, tempat itu bernama Waduk Bajulmati.

Waduk Bajulmati merupakan waduk yang terletak di perbatasam Banyuwangi dan Situbondo tepatnya di desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, untuk wilayah Situbondo dan Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo untuk Wilayah Banyuwangi. Waduk ini dapat menampung air hingga 10 juta Meter Kubik dan dapat mengaliri area persawahan seluas 1.800 Hektar di Wilayah, Banyuwangi dan Situbondo.

Rute Menuju Waduk Bajulmati Letaknya yang bersebelahan dengan Kawasan Taman Nasional Baluran atau juga dikenal Afrika Van Java untuk menuju kesini pun searah dengan menuju ke Taman Nasional Baluran. Rute dari Kota Banyuwangi Jika menggunakan kendaraan pribadi atau sewa kalian bisa mengarahkan kendaraan keluar Kota Banyuwangi – Pelabuhan Ketapang – Pantai Watudodol – Jalan Lintas Banyuwangi-Situbondo – Pasar Bajulmati – Pintu Masuk Taman Nasional Baluran – setelah melewatinya sekitar 10 menit kiri jalan akan ada gapura dan gerbang masuk ke Waduk Bajulmati. Untuk kalian yang menggunakan sarana transportasi umum bisa menaiki Bis Jurusan yang menuju Situbondo dari Pelabuhan Ketapang dan turun di depan gerbang waduk Bajulmati. Begitupula sebaliknya jika kalian dari Kota Situbondo ambil arah ke Banyuwangi atau Pelabuhan Ketapang setelah memasuki kawasan hutan TN Baluran nanti akan bertemu gapura masuk ke Waduk Bajulmati di sebelah Kanan jalan.



Untuk memasuki Waduk Bajulmati kita dipungut biaya masuk untuk kendaraan saja sebanyak Rp.5.000/Motor atau Rp.10.000/Mobil dan untuk orang untuk saat ini belum dikenakan biaya. Dari pintu gerbang dan pemungutan tiket masuk tinggal berjalan sebentar sejauh 500 meter jalan turun dan akan melihat pemandangan waduk dengan diapit bukit-bukit yang cukup tinggi. Sesampai disana saya langsung memilih untuk melihat-lihat dan berkeliling Waduk mencari spot foto yang bagus.






Saya berhenti tepian waduk yang cukup tinggi untuk memandang luas keseluruhan waduk Bajulmati. Terlihat jelas liak liuk perbukita membentuk suatu pola yang indah. Melihat pemandangan tersebut seakan-akan melihat Spot Wayag, Raja Ampat yang diidam-idamkan. Sepet saya pikir bayangan ini agak lebay dan mencoba menanyakan ke beberapa teman dan jawaban mereka cukup menghibur miriplah dikit 9-12 :p. Samar-samar terlihat pemandangan Gunung kemungkinan Gunung yang juga terlihat dari Banyuwangi Kota yaitu Gunung Marapi dan Ijen. Namun sayangnya saat di foto tidak nampak begitu jelas. Jika menghadap ke timur akan terlihat Gunung Baluran yang nampak gagah dan terlihat cukup dekat.

Makin siang, makin gersang. Jarang sekali ada pohon yang teduh disini, saya kembali ketempat awal karena ada Balai Bengong beratapkan patung tari Gandrung. Ternyata para pengunjung juga sedangasik berteduh dan menyantap bekal yang mereka bawa sambil menikmati pemandangan waduk dari balai bengong tersebut. Untuk fasilitas yang lainnya belum ada sama sekali, karena waduk ini memang belum sepenuhnya dibuka dan disiapkan untuk wisata.




 Mengunjungi Waduk Bajulmati baiknya dilakukan pagi hari atau sore hari saja dan jika terpaksa mengunjunginya siang hari jangan lupa membawa tutup kepala jika tidak kuat ssengatan cahaya matahari. Mengunjungi Waduk ini juga bisa sekaligus jalan untuk berkunjung ke Taman Nasional Baluran yang dikenal sebagai Afrika Van Java karena lokasinya cukup berdekatan dan searah. Semoga pengembangan wisata di waduk ini bisa memuaskan pengunjung dan fungsi waduk bisa meningkatkan kesejahteraan petani-petani yang sawahnya teraliri air dari waduk ini.

Sumber : Catatan Nobi
Continue Reading →

Thursday, August 18, 2016

Hadapi Club Asal Israel Pada Liga Champione, Pendukung Celtic Kibarkan Ratusan Bendera Palestina Sebagai Dukungan Agar Merdeka

 

GLASGOW -- Fans klub besar Skotlandia Glasgow Celtic menarik perhatian dunia saat klubnya berlaga di play off Liga Champions, Kamis (18/8) dini hari WIB tadi. Celtic berhadapan dengan klub Israel Hapoel Be'er Sheva.

Beberapa saat sebelum laga dimulai, ternyata ada puluhan pendukung Celtic mengibarkan bendera Palestina, negara yang menderita akibat penjajahan oleh Israel. Tidak hanya bendera-bendera Palestina berukuran kecil yang dikibarkan penggemar klub berjuluk The Hoops itu, juga ada bendera ukuran besar yang dikibarkan oleh salah satu dari mereka.

 

Dikutip dari laman berita The Turf, ini dilakukan oleh penggemar Celtic sebagai bentuk protes mereka terhadap invasi yang sudah berpuluh tahun dilakukan oleh Israel terhadap Palestina, terutama di Gaza.

Ternyata ini bukan kali pertama penggemar klub yang bermarkas di Celtic Park ini melakukan aksi solidaritas untuk Palestina. Pada 2014 lalu mereka juga melakukan aksi yang sama ketika Celtic menjamu klub Islandia KR Reykjavik.

 

Koordinator suporter Celtic yang bernama John pernah mengatakan kepada situs Al Bawaba bahwa mereka melakukan aksi solidaritas Palestina saat melawan KR Reykjavik karena alasan Islandia mendukung Israel. “Kami selalu mendukung Palestina,” kata John saat itu.

Karena ulah suporter nya ini, kemungkinan besar Celtic akan dikenai denda oleh UEFA. Dan kena denda sudah bukan hal yang aneh lagu buat klub yang kini dilatih oleh Brendan Rogers itu. Selama satu dekade terakhir, Celtic ditotal sudah pernah didenda 190 ribu poundsterling sejak 2007 lalu karena ulah suporter.
Continue Reading →

Lagi, Liliyana Natsir Persembahkan Medali Olimpiade Saat 17 Agustus


Jakarta
- Liliyana Natsir dua kali meraih medali Olimpiade di ganda campuran. Keduanya dilakukan bertepatan dengan tanggal kemerdekaan Republik Indonesia.

Bersama Tontowi Ahmad, Rabu (17/8/2016) waktu setempat, Liliyana mempersembahkan medali emas Olimpiade 2016 untuk Indonesia setelah menang 21-14, 21-12 atas pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

Itu menjadi emas pertama Indonesia di Rio, sekaligus memupus kenangan buruk ketiadaan medali emas pada Olimpiade empat tahun lalu di London. Yang semakin istimewa adalah momen tersebut turut bertepatan dengan perayaan hari kemerdekaan RI.

Untuk Liliyana, medali tersebut merupakan pencapaian terbaiknya di Olimpiade. Sebelum ini ia sudah pernah meraih medali perak nomor yang sama pada Olimpiade 2008 di Beijing, ketika masih berpasangan dengan Nova Widianto.


Medali perak Olimpiade ketika itu diraih Nova/Liliyana saat kalah 11-21, 17-21 atas pasangan Korea Selatan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung. Yang menarik adalah, partai itu dihelat di Beijing pada tanggal 17 Agustus 2008. Juga saat perayaan kemerdekaan RI.
Continue Reading →

Gadis Ini Rela Tempuh Jarak Ratusan Kilometer Blitar - Banyuwangi demi Upacara di Pulau Tabuhan Banyuwangi

 
 
BANYUWANGI, Sri Wulandari (22) rela menempuh jarak ratusan kilometer dari rumahnya yang berada di Kelurahan Wlingi, Kecamatam Wlingi, Kabupaten Blitar, menuju Kabupaten Banyuwangi yang berada di ujung timur Pulau Jawa agar bisa ikut upacara HUT ke-71 RI di Pulau Tabuhan bersama dengan para nelayan, Rabu (17/8/2016). 

Tidak tanggung-tanggung, ia mengendarai motor seorang diri dari Blitar, lalu menjemput rekannya yang ada di Kabupaten Jember.

"Berangkat dari Blitar sekitar pukul 10.00 terus berhenti di Jember sebentar dan sampai Banyuwangi hampir pukul 06.00 malam," kata gadis kelahiran 10 Desember 1994 itu.

Dia mengaku sengaja memilih merayakan kemerdekaan di Pulau Tabuhan karena ingin merasakan suasana yang berbeda.

"Kebetulan belum pernah ke Pulau Tabuhan dan dapat informasi ada upacara di sini. Akhirnya, daftar online biar bisa jadi relawan di sini selama sehari," kata mahasiswa Ilmu Kesehatan Universitas Jember tersebut.

Dia mengaku memilih berkendara motor karena lebih praktis dan ia sudah terbiasa sebulan sekali selalu menempuh perjalanan pulang Jember-Blitar.

"Tetapi, untuk Blitar langsung ke Banyuwangi ya baru sekali ini, sih. Agak nekat, sih. Ini juga kategori cepat soalnya takut telat enggak bisa ikut camping di pulau. Kalau di total lebih 250 km," kata perempuan berjilbab tersebut sambil tersenyum.

Berbeda dengan Sri yang mengendarai motor, Endah Pujiastutik (21), mahasiswa Universitas Trunojoyo, rela menempuh perjalanan dengan bus dengan waktu 11 jam dari Pulau Madura ke Banyuwangi.

Ia berangkat pada Senin (15/8/2016) sore hari dan tiba di Pantai Bangsring sebelum menyeberang ke Pulau Tabuhan, Selasa (16/8/2016).

"Naik busnya estafet dari bus ini pindah ke bus lain biar enggak pakai nunggu. Sempat juga istirahat di mushala dan jalan kaki sampai ke panti. Lumayan seru," katanya sambil tertawa.

Mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo tersebut mengaku sengaja memilih upacara di Pulau Tabuhan karena tertarik dengan para nelayan di wilayah Bangsring yang sudah melakukan konservasi selama bertahun-tahun.

"Kebetulan sesuai dengan jurusan yang saya ambil," katanya.

Ratusan relawan yang terdiri dari nelayan dan masyarakat umum menggelar upacara bendera HUT ke-71 RI di Pulau Tabuhan, Banyuwangi.

Di pulau kecil yang berada di utara Kota Banyuwangi tersebut, mereka juga melakukan transplantasi terumbu karang, bersih-bersih pulau, serta melepaskan tukik, anakan penyu.
Continue Reading →

Tuesday, August 16, 2016

Konsep Kapal Tank Indonesia Yang Menjadi Kapal Tank Pertama Di Dunia Akan Dibuat Di Banyuwangi

 

BANYUWANGI, KOMPAS Kapal tank berteknologi tinggi saat ini dibuat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kapal itu diproduksi PT Lundin Industry Invest, produsen kapal tempur yang mengambil basis teknologi Swedia. Kapal tank pertama di dunia itu akan digunakan Tentara Nasional Indonesia dan akan diekspor.
 Kapal tank yang diberi nama X18 Tank Boat itu merupakan kapal dengan senjata besar, tetapi berbobot ringan. Kapal itu memadukan kekuatan dan persenjataan tank dengan kapal cepat di laut. Kendaraan ini didesain menjelajahi perairan rawa, sungai, selat, dan lautan dangkal.

Pembuatan kapal tank itu bekerja sama dengan Cockerill Maintenance Ingenierie (CMI) Defence, perusahaan Belgia yang bergerak di bidang mechancial engineering. Khusus untuk TNI, persenjataan kapal disuplai oleh PT Pindad.

X18 Tank Boat memiliki panjang 18 meter dengan kecepatan 40 knot. Kekuatan yang dimiliki 2 x 1.200 tenaga kuda. Kapal itu bisa memuat 6 kru dengan 20 tentara.

Menurut Presiden Direktur PT Lundin Industry Invest John Ivar Lundin, kapal itu didesain khusus untuk negara yang mempunyai banyak sungai dan kepulauan seperti Indonesia.

Kapal dilengkapi dengan meriam, lebih stabil, dan bergerak cepat di air. Bahan kapal terbuat dari karbon fiber komposit yang ringan dan tahan api. Bahan itu merupakan bahan yang biasa dipakai dalam pembuatan badan pesawat terbang. X18 Tank Boat juga mempunyai dua lambung kapal yang bisa membuat kondisi kapal lebih stabil. Kondisi itu memudahkan tugas navigasi dan membidik sasaran tembak. Kapal ini juga bisa memuat pesawat tanpa awak dan kapal kecil seperti yang dimiliki Komando Pasukan Khusus.

"Kami mendesain kapal ini tahan peluru karena di sungai atau rawa kapal akan sangat dekat dengan musuh," kata John saat menerima kunjungan Perwira Siswa Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI di PT Lundin Industry Invest, Jumat (12/8/2016).

Patrick Ledig, Vice Presiden CMI Defence untuk Indonesia yang mengerjakan desain kapal, mengatakan, selama ini belum ada peralatan pertahanan yang bisa digunakan di daerah berawa, sungai, dan di muara. X18 Tank Boat adalah tank air pertama yang diproduksi di dunia.

Direktur Komersial PT Pindad Widjajanto mengatakan, untuk pesanan TNI, PT Pindad memasang meriam 105 mm dalam kendaraan itu. Selain meriam, ada juga senjata dengan kendali jarak jauh, senapan mesin kaliber 30. Persenjataan serupa juga digunakan dalam tank medium.

Widjajanto mengatakan, kapal tank mempunyai stabilisator gyro. Stabilisator itu dipasang agar kapal tetap dalam posisi stabil walau digoyang ombak. Saat menembakkan meriam, badan kapal tidak akan terdorong ke belakang oleh daya tolak balik, tetapi membal ke air. Kapal tank itu bisa menembak sasaran secara langsung dalam jarak 5 meter dan jarak 17 meter jika ditembakkan secara tidak langsung.

Ekspor
Menurut rencana, kapal tank akan dipasarkan ke negara lain seperti Filipina, negara-negara Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Selatan yang memiliki banyak rawa dan sungai seperti Indonesia.

Selain kapal tank, Lundin juga telah memproduksi kapal X2K anti teroris. Kapal itu telah dijual ke 12 negara, di antaranya Rusia, Malaysia, dan Brunei. Menurut Lundin, salah satu keistimewaan kapal X2K adalah ringan, berkecepatan hingga 50 knot, dan bisa menempel langsung ke kapal sasaran.

Kapal itu merupakan kapal anti teroris dan pembajakan karena bisa merapat secara senyap. Kapal itu juga dipakai sebagai kapal penyelamat dan patroli, serta didesain memuat senjata ringan. "Ada kebanggaan, Rusia memilih membeli alat tempur dari Indonesia," kata Lundin.

Menurut Lundin, selain teknologi yang digunakan adalah teknologi yang canggih standar Eropa, Rusia memilih membeli kapal tempur dari Indonesia karena dinilai lebih netral. Rusia tidak akan membeli persenjataan buatan negara-negara Eropa.

Sebelumnya, PT Lundin Industry Invest membuat kapal siluman trimaran atau kapal siluman berlambung tiga.
Continue Reading →

Queen Studio and Cafe Banyuwangi beri kopi gratis buat para jomblo

 

"Syaratnya lima orang saksi. Gratis secangkir kopi hitam. Tapi selama ini belum ada yang berani nyoba," ujar Fajar"

Merdeka.com, Banyuwangi - Banyuwangi punya cafe unik yang perlu Anda kunjungi. Bagi pengunjung yang merasa dirinya jomblo, bisa mendapatkan kopi gratis di Queen Studio and cafe yang ada di Jalan Sumberayu, Kecamatan Muncar, Banyuwangi ini.

Caranya cukup mudah. Agar mendapatkan kopi gratis, para jomblo cukup mengajak lima orang teman sebagi saksi, duduk semeja dan bilang, teman saya memang jomblo.

"Syaratnya lima orang saksi. Gratis secangkir kopi hitam. Tapi selama ini belum ada yang berani nyoba," ujar Fajar, karyawan Queen Studio and Cafe, Selasa (9/8).

Tidak hanya itu, di Quen Studio and Cafe, pelanggan juga bisa mendapatkan foto studio gratis cukup dengan memesan menu minimal habis Rp 50 ribu. Kali ini peminatnya cukup banyak.

"Tapi dapat file fotonya saja. Rata-rata empat sampai lima orang yang duduk semeja. Sering dapat foto studio gratis," ujarnya.

Cafe yang dikemas bersamaan dengan studio foto, persewaan dan jual gaun pengantin, jaz, serta souvenir ini juga menyediakan ruang selfie. Kali ini siapapun bisa menggunakannya.

Backround selfie yang disediakan dikemas dengan dekorasi prewedding. Ada aneka bunga, souvenir, dan boneka. "Biasanya ini memang untuk prewedding dan foto keluarga. Pelanggan bisa selfie di sini," katanya.
Urusan harga, menu di Queen Studio and Cafe cukup terjangkau. Rata-rata di bawah Rp 10 ribu, mulai dari minuman dan makanan. Belum lagi, di sana ada akses wifi gratis.

Queen Studio and Cafe buka mulai pukul 9 pagi sampai 10 malam. Kata Fajar, sejak cafe mulai dibuka tiga bulan lalu sampai seterusnya, promo unik tersebut masih terus berlaku. "Mulai awal buka cafe sampai seterusnya masih berlaku," ujarnya.
Continue Reading →

Tulus terkesima dengan Pendopo Kabupaten Banyuwangi



Merdeka.com, Banyuwangi -
Banyuwangi Beach Jazz Festival (BBJF) 2106 telah digelar pada 13 Agustus lalu di Pantai Boom, kelurahan Mandar, Banyuwangi. 

Salah satu pengisi acara Banyuwangi Beach Jazz Festival yaitu Muhammad Tulus, atau akrab disapa Tulus, diajak bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menengok rumah dinas atau pendopo Sabha Swagata Blambangan usai manggung. Di sana ia diajak berkeliling oleh Anas dan istri, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas.

"Lagu-lagunya (Tulus) istri saya banyak yang suka," ujar Anas kepada Tulus, Sabtu (13/8).  Ipuk pun mengungkapkan jika penampilan Tulus lah yang menjadi anti klimaks dan paling ia tunggu dalam acara BBJF kali itu.

Selama setengah jam Tulus berbincang di rumah dinas orang nomor satu Banyuwangi tersebut. Di sana ia pun terkesima dengan bangunan pendopo yang menurutnya sangat unik dan menarik.

"Ini bangunan lama atau bangunan baru yang dibikin seolah bangunan lama?" tanya Tulus kepada Anas dengan antusias.

Penyanyi sekaligus pencipta lagu tersebut mengaku baru pertama kali datang di Banyuwangi. Menurut liaison officer (LO) Tulus, Riza Rastri, selam perjalanan di dalam mobil Tulus banyak mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar Banyuwangi.

Seperti wisata mana saja yang patut ia datangi jika memiliki waktu yang lebih lama di Banyuwangi atau beberapa bahasa Osing untuk menyapa para penggemarnya.

Menurut Riza, Tulus pun mengaku menyukai makanan khas Banyuwangi, yaitu sego tempong. Bahkan ia berulang kali menanyakan di mana tempat sego tempong terenak di Banyuwangi.
Continue Reading →

Monday, August 15, 2016

Sempat Masuk Seleksi Timnas U-19, Penyerang Persewangi Sukarno Andi Wijaya Meninggal Dunia Sore Kemarin


Kabar duka kembali menyelimuti dunia sepak bola Indonesia. Pemain muda potensial Tanah Air yang terakhir membela Persewangi Banyuwangi, Andi Sukano Wijaya meninggal dunia akibat infeksi paru-paru yang dideritanya.
Baca Juga :

Indonesia harus rela kehilangan salah satu putra terbaiknya sebagai generasi penerus dunia sepak bola Tanah Air. Sakit infeksi paru-paru yang diderita membuat penyerang muda Persewangi berusia 20 tahun, Andi Sukarno Wijaya wafat pada Minggu (14/8) sore WIB.


“Inalillahi wainalillahi rojiun. Turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya “Andi Sukarno Wijaya” karena infeksi paru-paru. Semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah Swt,” tulis akun resmi Instagram Persewangi Banyuwangi.

Sukarno sendiri namanya mencuat pada periode 2014. Saat itu dirinya masuk dalam proses seleksi Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri jelang gelaran Piala Asia di Myanmar. Penyerang berpostur 180 cm itu memang menarik perhatian sang juru taktik karena dinilai punya potensi yang bagus kala membela Persewangi melawan skuat Garuda Jaya saat momen Tur Nusantara.

Namun, impian Sukarno untuk membela Indonesia di kancah internasional kandas. Saat itu ia bersama dua pemain lain yakni Hamdan Zamzani dan Reza Fahlevi dianggap gagal bersaing hingga terpaksa didepak dari proses seleksi Timnas U-19.
Continue Reading →

Hujan Semalam, Sejumlah Ruas Jalan di Kabupaten Banyuwangi Tergenang Air



SINGOJURUH – Hujan semalaman yang mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Banyuwangi, menyebabkan beberapa ruas jalan tergenang air kemarin (14/8). Luapan air itu berasal dari saluran irigasi persawahan.

Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, beberapa ruas jalan yang tergenang itu di antaranya Desa Bedewang, Kecamatan Songgon. Dusun Kedungliwung, Desa Kemiri, Desa Gumirih, Desa Cantuk, dan di Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh.

Pemandangan serupa juga terjadi di Dusun Krajan, dan Dusun Lugjag, Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi. Salah satu warga, Asrofi, 47, asal Desa Bedewang, Kecamatan Songgon, mengatakan luapan air hujan mengakibatkan sejumlah jalan tergenang. Sejumlah kendaraan roda dua macet saat melintas di jalan raya.

“Ketinggian air di tengah jalan mencapai 30 centimeter,” katanya. Karena air yang meluber itu, sejumlah warga turun untuk membersihkan sampah yang menyumbat di saluran air. Rumput yang tumbuh di sekitar saluran juga dibersihkan, termasuk mengeruk pasir yang  menumpuk di tengah badan jalan.

“Kasihan pengendara yang melintas, kalau pasirnya tidak dikeruk bisa jatuh,” cetusnya. Jalan yang tergenang air karena hujan, juga terjadi di jalan raya Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh. Genangan air yang berasal dari saluran irigasi persawahan itu meluber hingga ke jalan raya. Sejumlah pengendara, terpaksa berjalan kaki sambil menuntun kendaraannya yang  macet.

“Biasanya tidak banjir sebesar ini,” ujar Saripah, 43, salah seorang pengendara motor.(radar)
Continue Reading →

Kedungringin, Muncar!!, Protes Jalan Rusak, Warga Mancing di Kubangan Air

 

MUNCAR – Jalan rusak parah dan mirip kubangan saat turun hujan di Dusun Krajan, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar menyebabkan warga geram. M Sholeh, 45, menggelar aksi tunggal dengan memancing ikan di tengah jalan yang berubah jadi kubangan.

Aksi yang dilakukan Soleh itu, seolah menyindir karena jalan raya yang ada di desanya sudah rusak berat dan tidak pernah ada perbaikan. “Ini jalur alternatif yang setiap hari ramai dilewati warga, sudah lima tahun rusak tidak pernah diperbaiki,” kata M. Sholeh.

Memancing di tengah kubangan jalan tersebut, terang dia, sengaja dilakukan sebagai bentuk keprihatinan. Pasalnya, jalan itu sudah tak layak di sebut badan jalan. Ruas jalan sepanjang 500 meter itu kini berubah seperti kolam. “Banyak pengendara motor yang jatuh dan tabrakan akibat berebut jalan yang masih  bagus,” katanya.

Tokoh pemuda lainnya, Irwan, 34, menyampaikan aksi memancing di tengah jalan yang mirip kubangan itu merupakan aksi damai dan tidak mengganggu pengguna jalan. “Kalau menanam pisang di tengah jalan mengganggu pengendara,” cetusnya.

Keberadaan pabrik ikan yang banyak berdiri di Desa Kedungrejo dan Kedungringin, kata Irwan, masih belum berperan terhadap keikutsertaan pembangunan di desa. Faktanya, banyak akses jalan yang rusak dan dibiarkan.

“CSR (corporate social responcibilty) pabrik itu tidak jelas kemana, padahal setiap hari produksi,” tandasnya. (radar)
Continue Reading →

Friday, August 12, 2016

Kondisi Miris Pelaku Penganiayaan Guru di Makassar dalam Sel Sempit

 

Adnan Achmad telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dan mendekam di dalam tahanan karena penganiayaan yang dilakukan olehnya terhadap seorang Guru di SMK 2 Makassar.

Sampai dengan saat ini, Adnan belum ganti baju sejak dari hari kemarin. Ia terlihat tertunduk lesu saat berada di dalam sel yang tak begitu luas.

Sedangkan di luar pintu sel terlihat puluhan guru lainnya mengintip karena mereka cukup penasaran dengan wajah sang pelaku yang telah menganiaya temannya itu.

Kapolsekta Tamalate, Kompol Muh Azis Yunus menjelaskan bahwa tersangka akan terancam hukuman hingga 7 tahun penjara.

Ia diketahui terjerat pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dan untuk MAS yang masih di bawah umur juga bakal diproses secara hukum.

“Tentu ada perbedaan perlakuan karena masih di bawah umur,” tutup Azis.

Setelah menjalani pemeriksaan intensif, akhirnya siswa SMK 2 Makassar, Muh Alif (15) dan ayahnya, Adnan Achmad (43), ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya pun langsung ditahan di markas Polsekta Tamalate.

Kepala Polsekta Tamalate, Komisaris Polisi (Kompol), Muh Azis Yunus kepada wartawan, Kamis (11/8/2016) mengatakan, keduanya terbukti melakukan tindak pidana sehingga ditetapkan sebagai tersangka. Sejak kemarin hingga kini, keduanya masih ditahan dan menjalani pemeriksaan.

"Keduanya dikenakan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan. Siswa dan orang tuanya terbukti melakukan pengeroyokan terhadap gurunya di SMK 2 Makassar, Dahrul," ungkapnya.

Kini, pihaknya masih melakukan pendalaman dan mengumpulkan bukti-bukti.

"Pihak tersangka juga melapor dan kami telah terima laporannya. Dari laporan itu, siswa mengaku juga dipukul. Jadi kami proses juga dan menunggu hasil visum," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2 Makassar, Dahrul (52), dianiaya oleh orangtua siswanya, Adnan Achmad (43), saat proses belajar berlangsung, Rabu (10/8/2016).
Akibat penganiayaan itu, Dahrul mengalami luka-luka memar di wajahnya dan mulut serta hidungnya mengeluarkan darah. Dahrul lalu melaporkan peristiwa yang menimpa dirinya kepada Polsekta Tamalate.

Penganiayaan ini terjadi setelah anak Adnan, Muh Alif, tidak mengerjakan tugas dan dihukum oleh Dahrul. Alif juga tidak membawa perlengkapan menggambar dan buku.

Alif lalu menelpon ayahnya dan menceritakan perlakuan tidak menyenangkan yang dialaminya. Tidak lama kemudian, Adnan datang dan langsung memukul wajah korban.
Continue Reading →

Sudah Di Tetapkan Sebagai Tersangka, Orangtua dan Murid Siap Mendekam Di Penjara

 

Setelah menjalani pemeriksaan intensif, akhirnya siswa SMK Negeri 2 Makassar, MA (15), dan ayahnya, Adnan Achmad (43), ditetapkan sebagai tersangka atas penganiayaan terhadap Dahrul, guru di sekolah MA.

Kepala Polsekta Tamalate Komisaris Polisi Muh Azis Yunus, Kamis (11/8/2016) mengatakan, kedua pelaku terbukti melakukan tindak pidana. Sejak kemarin hingga kini, keduanya masih ditahan dan menjalani pemeriksaan.

"Keduanya dikenakan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan. Siswa dan orang tuanya terbukti melakukan pengeroyokan terhadap gurunya di SMK 2 Makassar, Dahrul," kata Azis.

Polisi masih mendalami dan mengumpulkan bukti-bukti atas kasus ini.

"Pihak tersangka juga melapor dan kita telah terima laporannya. Dari laporan itu, siswa mengaku juga dipukul. Jadi kita proses juga dan menunggu hasil visum," kata dia.

Dahrul (52) melaporkan Adnan yang telah memukulnya saat proses belajar berlangsung, Rabu (10/8/2016).
Akibat penganiayaan itu, Dahrul mengalami luka-luka memar di wajahnya. Mulut dan hidungnya juga berdarah.

Peristiwa itu terjadi setelah anak Adnan, MA, tidak mengerjakan tugas. Korban menegur MA yang tidak membawa perlengkapan menggambar dan buku.

Korban mengaku menepuk pundak MA dan menyuruhnya keluar dari ruang kelas.

MA lalu menelpon ayahnya dan menceritakan kejadian tersebut. Tidak lama kemudian, Adnan datang dan langsung memukul wajah korban. Pelaku tidak terima karena mendapat informasi bahwa anaknya dipukul dan disuruh keluar kelas.

Sempat terjadi cekcok antara korban dan pelaku hingga korban dipukul di bagian wajah.

Untunglah ada anggota bimbingan masyarakat yang berjaga di sekitar lokasi kejadian. Pelaku dengan cepat diamankan, sementara siswa sudah keluar dari ruang kelas dan hendak menghakimi pelaku yang memukul gurunya.
Continue Reading →

Pasutri Asal Watukebo, kec Rogojampi Ini Kompak Mengedarkan Arak dan Di Ciduk Polisi

 

ROGOJAMPI – Diduga jualan minuman keras (miras), pasangan suami dan istri (pasutri), I Ketut ND, 43, dan Ny. Ketut, 40, asal Dusun Amertasari, Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi, ditangkap anggota polsek setempat kemarin pagi (11/8).

Keduanya diringkus polisi di simpang tiga traffic light Lincing, Desa/Kecamatan Rogojampi. Dari tangannya, polisi menyita barang bukti (BB) berupa 41 botol  miras  jenis arak bali. “Pelaku dan BB kita bawa ke polsek,” cetus Kapolsek Rogojampi Kompol Toha Choiri.

Menurut kapolsek, pasutri yang  di duga suka jualan arak itu ditangkap sekitar pukul 07.00. Sebelumnya, ada warga yang melaporkan keduanya membawa arak dan akan dijual. “Kedua tersangka membawa arak naik mobil,” katanya.

Berdasar laporan itu, polisi langsung melakukan penghadangan. Sesuai informasi warga, saat mobil yang dinaiki kedua tersangka itu melintas langsung dihentikan. Saat dilakukan penggeledahan, di mobilnya ditemukan 41 botol miras  jenis arak bali.

“Ada BB langsung kita bawa ke polsek,” katanya. Pada penyidik polsek, Ketut bersama istrinya mengaku miras jenis  arak itu pesan di Karangasem, Bali, melalui jalur darat.  Pelaku yang sementara ini tinggal di Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, itu mendapat kiriman miras dalam  wadah jeriken.

“Setiap jeriken berisi 30 liter arak dengan harga Rp 700  ribu hingga Rp 750 ribu,” ungkapnya. Miras itu, terang dia, selanjutnya dikemas ulang dalam botol bekas air mineral ukuran setengah liter. Miras dalam kemasan botol itu, selanjutnya dipasarkan ke sejumlah  pedagang di Kecamatan Rogojampi dengan sistem titip.

“Satu botol harganya Rp 15 ribu. Pedagang eceran bisa menjual sekitar Rp 20 ribu,” terangnya. (radar)
Continue Reading →

AWAS...!! DBD Serang Kecamatan Bangorejo

 

BANGOREJO – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) kembali menyerang warga di wilayah Kecamatan Bangorejo. Sejumlah anak di wilayah itu telah dinyatakan positif terserang penyakit yang penyebarannya melalui nyamuk  aedes aegypti itu.

Salah satu anak yang menderita DBD kini tengah menjalani perawatan di Puskesmas Sambirejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo. Penderita DBD itu adalah Arga Candra, 9, warga Dusun Sambirejo, Desa Sambimulyo.

“Kata dokter positif terkena DBD,” terang Ika Yuli, 33, ibu kandung Arga Candra. Menurut Yuli, putranya itu dilarikan  ke Puskesmas Sambirejo pada Minggu (7/8). Saat itu putranya itu mengalami  demam tinggi dan sempat divonis tifus.

“Hasil pemeriksaan pada Selasa (9/8), katanya DBD,” ungkapnya.  Di Puskesmas Sambirejo juga ada pasien lain, Yudo Agal Jorgi, 7, asal Desa/Kecamatan Bangorejo. Bocah itu oleh orang tuanya dibawa ke puskesmas karena panas. Arga dan Yudo masih satu sekolah di  SDN 1 Bangorejo.

“Yudo dibawa ke puskesmas pada Selasa (9/8) karena demam tinggi,” terang  Ponidi, 74, kakek Yudo Agal Jorgi. Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, Wintoyo, mengatakan beberapa  warganya memang ada yang terkena DBD. Berdasar  laporan yang diterima, di lingkungannya ada tujuh  warga yang diduga terkena DBD.

“Setahu saya ada tujuh orang yang terkena DBD. Semua sudah ditangani  puskesmas,” ungkapnya. Wintoyo mengaku kaget dengan banyaknya  warga yang terserang DBD itu. Padahal, jelas dia,  lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat  (PHBS) sudah dilakukan warga dengan baik. “Saya  rasa penularannya tidak di rumah, tapi di tempat  lain,” katanya. (radar)
Continue Reading →

Dua Jamaah Haji Banyuwangi BataI Berangkat

 

Satu Orang Visanya Belum Selesai
BANYUWANGI – Kalimat talbiyah menggema di sepanjang jalan A.Yani Banyuwangi, tadi malam. Ribuan orang mengantar keberangkatan jamaah calon haji (JCH) Banyuwangi yang tergabung dalam kloter 9 dan 10. Isak tangis dan lambain tangan turut melepas keberangkatan calon tamu Allah tersebut.

Rombongan calon haji itu berangkat dari depan kantor Pemkab Banyuwangi. Diangkut menggunakan 20 armada bus, rombongan secara simbolis dilepas Asisten Adpem dan Kesra Pemkab Banyuwangi, Wiyono didampingi Plt. Kepala Kemenag Banyuwangi, Zainal Abidin, Ketua Baznas Banyuwangi, Samsudin Adlawi, Kapolres AKBP Budi Mulyanto, pada pukul 20.30.

Sebenarnya total JCH Banyuwangi yang tergabung dalam tiga kloter, yakni 9, 10, dan 11, berjumlah 977 orang. Sayang, mendekati keberangkatan, dua orang menyatakan mundur dengan alasan suaminya tidak ikut. Satu jamaah keberangkatannya ditunda karena visanya belum  beres.

Jadi jumlah JCH Banyuwangi berubah menjadi 974. Rinciannya, kloter 9 terdiri atas 444 jamaah,  kloter 10 berisi 444 jamaah, dan kloter 11 berisi 86 jamaah. “Kalau yang masalah visa insya-Allah dalam tiga hari lagi bisa berangkat. Kalau yang dua orang keberangkatannya ditunda tahun depan. jadi total Jamaah Banyuwangi yang berangkat ke Tanah Suci malam ini (tadi malam, red) 888 orang,” ujar Mukhlis, Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Banyuwangi.

Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pemberangkatan kloter 9 dan 10 sempat diwarnai hujan gerimis. Rombongan diangkut menggunakan 20 bus tujuan Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Pemberangkatan JCH tahun ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun sebelumnya setiap jamaah yang tersebar di berbagai kloter diberangkatkan secara bersama. Namun, tahun ini tidak. JCH Banyuwangi yang tergabung dalam kloter 11 baru diberangkatkan nanti malam menggunakan dua armada bus.

CJH Banyuwangi kloter 11 yang berjumlah 85 orang itu bergabung dengan JCH dari Bondowoso, Situbondo, dan Surabaya. Suasana haru pun menyelimuti pemberangkatan JCH Banyuwangi di depan kantor Pemkab Banyuwangi tadi malam.

Tidak sedikit kerabat JCH yang menitikkan air mata saat jamaah hendak masuk ke dalam bus. Tidak sedikit pula jamaah yang berpelukan erat dengan para kerabat yang secara bersama-sama mengantarkan JCH yang hendak menjalankan ibadah di Tanah Suci.

Sementara itu, jika sesuai jadwal, pukul 07.00 pagi ini seluruh JCH Banyuwangi kloter 9 dan 10 sudah sampai di Asrama Haji Sukolilo. Begitu mereka sampai, tas koper para JCH langsung diperiksa petugas haji di sana. Di dalam asrama itu kesehatan jamaah juga diperiksa.

Selain itu, dilakukan pemantapan terhadap JCH oleh ketua regu (karu) dan ketua rombongan (karam). Pemantapan manasik juga dilangsungkan di Asrama Haji Sukolilo tersebut. “Seluruh jamaah istirahat di asrama sebelum berangkat. Gelang identitas haji dibagikan saat ada di asrama itu,” kata Lukman Hakim, salah satu petugas haji Banyuwangi.

Nah, pada pukul 00.00 Sabtu (13/8) dini hari seluruh JCH kloter 9 dan 10 harus melakukan persiapan terbang ke Tanah Suci. Setiba di Bandara juanda, Surabaya, seluruh CJH Banyuwangi membeli tiket pesawat, menerima paspor, dan uang bekal untuk digunakan selama di Tanah Suci.

JCH Banyuwangi kloter 9 dan 10 rencananya diterbangkan dari Bandara Juanda pukul 03.00 dini hari menuju Madinah. ”Perkiraan pukul 09.35 WAS rombongan sudah landing di Bandara Muhammad bin Abdul Azis, Madinah,” pungkasnya.

Sementara itu, dalam sambutannya mewakili Bupati Abdullah Azwar Anas, Wiyono berpesan agar jamaah tetap menjalankan ibadah semata-mata karena Allah. Jamaah juga diimbau konsentrasi menjalankan ibadah.
“Hati-hati dalam perjalanan karena jaraknya jauh. Harapan kami setelah kembali ke Tanah Air nanti semoga menjadi haji yang mabrur,” tandasnya. (radar)
Continue Reading →

Thursday, August 11, 2016

Beginilah Wajah Guru Yang Di Hajar Orang Tua Murid Yang Katanya Kelepasan!! Miriiisss....

 

Seorang oknum orangtua murid memukuli guru SMK Negeri 2 di Jalan Pancasila, Makassar, hingga berdarah-darah karena tidak terima anaknya Alif Syahdan ditegur karena tidak menyerahkan tugas dari sekolah.

Oknum orang tua murid itu Adnan Achmad (38) sedangkan guru yang dianiaya, Dahrul (45).
"Saya hanya menegur dia (Alif) tidak membawa buku gambar dan tidak mengerjakan tugas rumah, lalu dia marah dan menendang pintu dan berbicara kotor. Saya kasih pelajaran karena tidak menghargai guru, eh kemudian menelepon orangtuanya dan terjadi insiden ini," tutur Dahrul di Polsek Tamalate, Rabu (10/8).

Dirinya menjelaskan bahwa tadinya ingin memberikan ajaran kesopanan kepada Alif, namun keburu orangtuanya datang ke sekolah dan mengejar dirinya dipukuli dua kali sampai hidungnya berdarah dan terjatuh, bahkan pelaku sempat masuk ke ruangan kelas melampiaskan amarahnya.

"Saya dipukuli dua kali, satu di hidung sampai berdarah. Dia juga berteriak-teriak dan memaki-maki seolah-olah saya punya kesalahan besar. Inilah yang selalu kami takutkan orangtua siswa saat ini tidak memberikan kepercayaan kepada kami guru untuk mendidik mereka," ulas dia kepada wartawan dengan baju penuh darah.

Kepala Polsek Tamalate Kompol Azis Yunus mengatakan saat ini pelaku sedang diperiksa oleh penyidik dan dimintai keterangan terkait kasus pemukulan tersebut. Sementara korban yang menderita luka di bagian wajah sudah di bawa ke rumah sakit dan mendapatkan visum sebagai bagian dari pemeriksaan.

 

Pelaku diamankan polisi saat adanya laporan masuk terjadi insiden perkelahian. Keduanya kemudian dibawa ke kantor polisi yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Korban saat itu, lanjut dia, mengalami pendarahan pada bagian hidung dan wajahnya.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, penganiyaan itu akibat salah paham. Pelaku dengan penuh emosi mendatangi sekolah SMK Negeri 2 jalan Pancasila dan langsung mencari korban lalu memukulinya. Dari keterangan sementara korban menegur anak pelaku yakni Alif karena tidak menyerahkan tugas.

Kemudian ditegur malah anak pelaku melontarkan kata-kata kotor dan tidak sopan sembari menendang pintu, karena tidak terima diperlakukan seperti itu oleh muridnya korban memberikan pelajaran dengan menampar pipi anak tersebut secara spontan, lalu menelepon orangtuanya dan terjadilah insiden tersebut.

"Tim penyidik masih melakukan pemeriksaan baik korban maupun pelaku pemukulan. Kasus ini sedang dalam proses penyelidikan," ucap Azis.

 

Bahkan pelaku sempat ingin dikeroyok siswa karena melihat gurunya dipukuli secara tidak beradab di lingkungan sekolah. Namun hal itu bisa segera dicegah karena tim Polsek Tamalate segera tiba di lokasi kejadian lalu mengevakuasi keduanya di kantor polisi.

Pelaku, Adnan mengakui bahwa kejadian itu begitu cepat dan menyulut emosinya hingga memukuli guru dihadapan murid-murid di sekolah anaknya karena mendengar anaknya disakiti.

"Saya emosi saat itu dan langsung ke sekolah, kemudian saya melihat guru yang menampar anak saya lalu dikejar dan terjadilah kejadian ini," ujar dia.
Continue Reading →

Tuesday, August 9, 2016

Bruaaakk... Video Sepedah Motor Terjun Bebas Dari Sebuah Jembatan, Korban Kondisi Kritis...

 
 Bruuuuaakkk...!!! Sepedah motor terjun bebas dari atas jembatan yang langsung mendarat di atas dinding penyangga sungai...

Pengendara motor Tiger DK 7312 O melaju kencang di tengah padatnya lalu lintas di Tukad MatiJalan Gatsu Barat, Denpasar, Bali, Senin (8/8/2016).
 
Lalu brak..suara hantaman terdengar hingga ke telinga Satpam Ida Bagus Wijaya di seputar lokasi.

Motor milik Andika ini terbelah jadi tiga bagian.

Motor yang dikemudikan Andika menghantam portal penghalang proyek sebelum terperosok ke dalam sungai.

Portal yang terbuat dari beton jatuh ke sungai yang kedalamannya 10 meter.
Motor Dika hancur di pinggir sungai, terlihat roda depan lepas, kemudian aksesoris lain seperti tangki juga lepas.

Sedangkan tubuh Dika terlempar ke sungai yang dalamnya 1,5 meter.

“Keras sekali bunyi hantamannya, sampai portal yang besar itu jatuh ke tepi sungai. Orangnya nyemplung ke sungai,” ujar Bagus Wijaya sembari menunjukkan portal yang ditabrak korban laka lantas tersebut, Senin.

Kejadian terjadi pukul 10.00 Wita, saat itu korban terlihat mengenakan helm.

Kurang lebih setengah jam, tim evakuasi Pusdalops BPBDDenpasar bersama kepolisian serta warga berhasil mengangkat tubuh Dika.

Beruntung nyawa korban berhasil diselamatkan.

Sedangkan motor yang dikendarai baru bisa dinaikkan pukul 11.00 Wita.

Mendengar kejadian tersebut, kerabat korban berdatangan ke TKP.

Satu diantara kerabat korban, Danang menduga pikiran yang kacau serta masalah yang dialami Dika membuatnya kurang berhati-hati mengendarai motor.

“Pikirannya lagi kacau, banyak masalah katanya” tutur rekan kerja korban.
Korban yang berasal dari Jombang, Jawa Timur hendak berangkat ke tempat kerjanya di sebuah pabrik sandal, namun di tengah jalan ia mengalami kecelakaan.

Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Wisnu Wardhana membenarkan laka lantas tersebut.

“Penanganan selanjutnya akan diserahkan Unit Laka PolrestaDenpasar,” singkatnya.

Hingga siang kemarin ia masih mendapatkan perawata medis di RSUP Sanglah.
Rekan kerja Andika, Dani(24), terlihat selalu menemani Andika di RS.

Dani menjelaskan Andika mengalami luka robek pada bagian mulut, cedera pada leher, dan luka-luka lecet pada kakinya.

Kedua tangan Andika juga terangkat ke atas membentuk siku L.

Andika juga harus menjalani CT Scan untuk melihat kondisi kepala yang juga cedera akibat kecelakaan tersebut.

Pria yang tinggal di Jalan Gunung Soputan Denpasar tersebut mengungkapkan keluarga Andika belum bisa dihubungi karena ponsel Andika hilang saat kecelakaan.

Ia mengatakan keluarga akan dihubungi jika Andika sudah pulih dan dapat bicara lagi.

Hingga siang kemarin, Andika masih dalam perawatan.(*)




Continue Reading →

Monday, August 1, 2016

Truk Bermuatan Abu, Terjun Bebas Setinggi 15 M di Sungan Tambong, Kabat, Banyuwangi

 

BANYUWANGI – Truk bermuatan abu terjun bebas dari Jembatan Malar ke dasar sungai setinggi 15 meter di Desa Kabatmantren, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, pukul 08.00 kemarin (30/7). Meski truk terbalik dan rusak  parah, sopir truk tersebut selamat.

Abdul Manan, 45, warga setempat menjelaskan, kejadian truk terjun bebas itu terjadi  saat dirinya mencangkul sawah tak jauh dari jembatan Malar. Tengah asyik bekerja, tiba-tiba  terdengar suara gemuruh yang sangat  kencang.

Penasaran dengan suara itu, Manan mencoba mencari tahu. Dia bergegas menuju jembatan Malar. Para sopir truk tampak berkerumun di dekat jembatan. Sedangkan satu unit truk  berwarna kuning nopol P 8846 UX ternyata sudah berada di dasar Sungai Tambong.

Informasi yang dihimpun wartawan Jawa  Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, awalnya  truk bermuatan abu tersebut melaju dari arah utara. Posisi jembatan memang berada di antara dua bukit kecil. Sehingga truk menuruni jalan dari utara, setelah melintasi  jembatan truk langsung menanjak ke selatan.

Sayangnya, saat akan menanjak tiba-tiba  truk tersebut kehilangan power. Tak pelak, truk mundur ke arah jembatan. Saat sopir melihat ke belakang, ternyata di tengah jembatan ada truk lain yang dikemudikan rekannya.  Secara spontan, sopir langsung banting setir dan menabrakkan bak belakang truk  ke pembatas jembatan.

Lantaran truk mundur meluncur dengan deras, terjadilah benturan keras dengan pembatas jembatan. Akhirnya,  pembatas jembatan jebol sehingga truk terjun bebas ke dasar sungai setinggi 15 meter. Posisi truk terbalik saat jatuh di dasar sungai  yang penuh bebatuan itu. Kondisi kabin depan  ringsek dan kaca depan pecah. Yang mengherankan, sopir truk bisa selamat.

“Sebenarnya warga sini sudah memperingatkan agar truk bermuatan apa pun tidak boleh melintasi jembatan Malar. Selain tanjakan ini cukup curam, jalan  ini juga rusak gara-gara sering dilewati truk yang bermuatan berat,’’ ujar Manan.

Dia berharap, pembatas jembatan yang rusak akibat kecelakaan tersebut segera diperbaiki. Sebab, pembatas tersebut sangat penting untuk keselamatan pengendara. ‘’Karena jembatan ini sering dilewati anak-anak berangkat dan pulang ke sekolah,” ujar Manan. (radar)
Continue Reading →

Rista! Seorang Gadis Indigo Menerawang Sumur Sritanjung Dan Menceritakan Sosok Cantik Yang Ada Di Dalamnya

 

Banyuwangi, Memorandum – Menurut Cerita legenda, berdirinya Kota Banyuwangi berawal dari kisah pengorbanan Putri Sritanjung. Konon, sang Putri telah difitnah oleh Raja, Prabu Sulah Hadi Kromo, bahwa sang putri telah berbuat serong dengannya. 

Maka, untuk membuktikan kebenaran dan kesetiaannya terhadap sang suami, Sidopekso, Putri Sritanjung pun berujar; “Saya akan menceburkan diri ke dalam air ini. Bila nanti airnya keruh dan bau, berarti apa yang dituduhkan Raja itu benar adanya. Tetapi bila air ini berubah harum mewangi, berarti apa yang dikatakan Raja itu adalah fitnah,” ucap Putri Sritanjung, sembari melompat masuk kedalam air.

Alkisah, air danau yang menangkup tubuh sang putri, kemudian berubah menjadi jernih dan semerbak harum mewangi. Disaat itulah, Sidopekso dengan penuh penyesalan berkata; “Banyu, Wangi…!!

Penggalan kisah tersebut merupakan bagian dari serangkai cerita yang sudah sangat melegenda dan dikenal dimana-mana, yakni tentang asal-muasal Kota Banyuwangi. Benarkah demikian? Terlepas dari benar-tidaknya kisah legenda tersebut, yang jelas, nama Sritanjung seakan sudah sangat identik dengan Banyuwangi. 

Beberapa Dari penelusuran Memorandum, di Banyuwangi terdapat beberapa peninggalan kuno yang dipercaya sebagai jejak Putri Sritanjung. Salah satunya adalah sebuah sumur tua yang terdapat di pojok halaman belakang Pendopo Sabha Swagata Blambangan, tempat tinggal Bupati Banyuwangi. Konon, sumur tua itu adalah bagian dari Danau tempat sang Putri menerjunkan diri untuk membuktikan kesucian dirinya.

Berdasarkan penglihatan seorang gadis indigo, Rista (21), warga Lingkungan Mojoroto, Kelurahan Mojopanggung, benar bahwa Putri Sritanjung memang bermukim di sumur tua tersebut. “Dengan diantar oleh petugas Satpol PP, beberapa hari lalu saya sengaja datang ke sumur itu. Saat itu, saya langsung disambut dengan bau harum yang sangat kuat. Lalu, saya terkejut, ketika dari dalam sumur kemudian muncul sosok wanita yang sangat cantik. Busananya putih bersih, rambutnya disanggul, degan hiasan bunga melati. Seperti seorang pengantin,” ungkap Rista kepada Memorandum.

Benarkah itu Putri Sritanjung?. “Saya tidak tahu namanya siapa. Yang saya tahu, dia hanya menatap tajam kearah saya, seakan ada yang ingin dia sampaikan. Raut wajahnya sangat cantik. Saya menangkap, ada kegelisahan di wajahnya. Mungkin itu yang ingin dia sampaikan, entah tentang apa,” ungkap Rista.

Menurut Rista, sosok yang dilihatnya adalah sosok yang familiar dan jauh dari sikap amarah. Namun, kata Riska, bila ada hal-hal yang menyimpang terkait dengan keberadaannya, dia tak akan segan untuk menegur dengan caranya sendiri. “Jadi untuk hal-hal yang menyangkut dia, misalnya menggunakan namanya, atau kegiatan apapun yang menyangkut kisahnya, sebaiknya datang untuk permisi dulu kepadanya, agar tidak sampai terjadi apa-apa,” tandasnya.

Rista menjelaskan, dari penglihatan mata-bathinya, sumur tua itu sebenarnya tidak terlalu dalam. Namun didalamnya ada tempat berlapis-lapis. Selain itu, pada satu sisinya terdapat sebuah lorong yang bisa tembus hingga ke laut. Sesekali, Putri Sritanjung akan muncul di sumur tua itu bila ada sebuah permasalahan. Wallahu A’lam…!! (bud)
Continue Reading →

Kaesang, Putra Ke 3 Jokowi Sabtu Malam Kemarin Mendaki Gunung Ijen Demi Melihat Indahnya BlueFire

 

BANYUWANGI – Kesohoran blue fire Gunung Ijen mengundang daya tarik tersendiri bagi putra ketiga Presiden RI Joko Widodo, Kaesang Pangarep. Sabtu malam kemarin (30/7), Kaesang bersama 20 teman-temannya mendaki puncak gunung yang memiliki ketinggian 2.443 meter di atas permukaan air laut (MDPL) tersebut.

Kaesang tampaknya penasaran dengan fenomena api biru kawah Ijen. Dia pun datang ke Bumi Blambangan sejak Sabtu bersama teman-temannya yang berasal dari Indonesia dan luar negeri untuk melakukan pendakian  ke Gunung Ijen.

Informasi Jawa Pos Radar Banyuwangi, putra bungsu Jokowi ini datang dengan menggunakan kendaraan Elf bersama 20 rekannya. Dia tiba di Banyuwangi Sabtu (30/7) pukul 14.00. Dari arah  Situbondo, Kaesang dan rombongan  menyempatkan diri berhenti di kawasan wisata  Watudodol.

Di sana, dia yang bersama rekan-rekannya yang berasal dari Inggris, Jepang, China, Taiwan dan  Hongkong menikmati keindahan Pantai Watudodol dengan view patung Gandrung dan Selat Bali. Puas menikmati keindahan laut Selat Bali, Kaesang dan rombongan bergegas menuju rumah Beata, yang ada di Jalan Klungkung No 17 Kelurahan Taman Baru, Banyuwangi untuk beristirahat sebelum melanjutkan  perjalanan menuju Gunung Ijen.

Beata merupakan rekan dari Kaesang. Kesederhanaan ditunjukkan oleh mahasiswa SIM University Singapore tersebut. Meski dia anak presiden, Kaesang tidak tinggal di hotel berbintang. Sebaliknya, dia memilih istirahat di rumah teman kuliahnya tersebut.

Setelah beberapa jam rehat dan makam malam di Taman Baru, pukul 23.00, Kaesang dan rombongan bergegas menuju Ijen. Menggunakan kendaraan Elf, rombongan yang dikawal dua Paspampres itu langsung meluncur ke arah barat menuju Gunung  Ijen.

Cukup lama rombongan Kaesang berada Ijen. Sampai di pos Paltuding, rombongan melanjutkan perjalanan dengan  berjalan kaki menuju kawah untuk menyaksikan fenomena  blue fire.  Puas menikmati keindahan Ijen, rombongan yang sudah  turun gunung pada Minggu  (31/7), langsung menuju Resto  & Café Kedung Lumpang di Desa Kenjo, Kecamatan Glagah.

Sampai di Kedung Lumpang pukul  09.00. Selanjutnya, Kaesang dan rekan-rekannya menikmati menu khas Banyuwangi. Ada ayam kesrut, wader, sayuran, belut, tempe penyet, dan sambal. Dengan menu sarapan  yang biasa-biasa tersebut menandakan   bahwa Kaesang merupakan sosok yang sangat sederhana.

Pria yang pada tanggal 25  Desember genap berusia 20 tahun itu terlihat lahap menyantap menu khas ayam kesrut Kedung  Lumpang.  Pengawalan yang dilakukan oleh petugas kepolisian dan TNI yang mendampingi Kaesang juga sangat ketat.

Meski terlihat sangat ketat, namun pengawalan yang dilakukan “didesain” sedemikian rupa agar tidak terlalu menonjol.  Hampir seluruh petugas pengawal  hanya menggunakan pakaian  preman. Bahkan, polisi berseragam yang sebelumnya berjaga di Resto & Café Kedung Lumpang, akhirnya balik kanan dengan sendirinya menjelang Kaesang  datang.

Setelah puas menikmati sarapan  dengan menu sederhana, Kaesang dan rombongan pun meninggalkan Resto & Café Kedung Lumpang, rombongan langsung  bergegas kembali ke rumah Beata di Taman Baru. Selanjutnya, pukul 11.00, Kaesang rombongan pun langsung meninggalkan Banyuwangi menuju Mojokerto.

Sekadar diketahui, Kaesang menjalani program semacam kuliah kerja nyata di Kabupaten Mojokerto. Program ke desa-desa  itu merupakan bagian dari Community Outreach Program  (COP), sebuah program tahunan service learning yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan  Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Petra  Surabaya.

Ratusan peserta berasal dari berbagai negara. Mereka diminta terjun langsung membangun  desa, sekaligus mengasah rasa empati. Dalam COP, mahasiswa asing dan lokal saling berinteraksi  dengan masyarakat yang berbeda  budaya dan minim fasilitas.

COP berlangsung selama tiga minggu, mulai 14 Juli sampai 4 Agustus 2016 di lima desa Kapubaten Mojokerto. Terdapat sembilan negara yang menjadi  peserta COP, yakni dua negara  dari Eropa dan tujuh negara  dari Asia.

COP yang mengusung tema “Keep Blessing The Nations” ini akan diisi berbagai kegiatan. Diantaranya mengajar anak-anak desa, bantuan fisik seperti mengecat sekolah atau mendirikan fasilitas tenaga listrik solar cell, dan atraksi budaya   seperti tari dan makan. (radar)
Continue Reading →

Bruaak! Sehabis Beli Sepatu, Ayah dan Anak Meregang Nyawa Di Jalan Raya Watudodol [Jawa Pos]



BANYUWANGI – Kecelakaan tragis terjadi di jalan tanjakan dekat patung gandrung kawasan wisata pantai Watudodol, Desa Ketapang, Kalipuro Sabtu malam  kemarin (30/7). Truk tronton yang  mengangkut semen mendadak mundur.

Celakanya, mundurnya truk sarat muatan tersebut langsung “mencium” pengendara sepeda motor yang berada di belakangnnya. Sepeda motor tersebut dikendarai empat orang asal Wongsorejo. Ada bapak,  istri, dan dua anaknya.

Sang bapak, Fathur rohim, 45, bersama anak perempuannya, Fahimmatul Izza, 11, meregang nyawa di lokasi kejadian. Sedangkan istrinya Khoiriyah, 35, selamat dari maut meski menderita luka parah. Beruntung anak bungsunya, Afro, 2, nyaris tidak menderita luka sedikitpun.

Ketika kecelakaan berlangsung, Afro berada dalam dekapan sang ibu. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, petaka terjadi pukul 19.00. Kejadian bermula saat sepeda motor yang dikendarai Fathurrohim, sedang  membonceng dua anak perempuan beserta istrinya.

Sehabis membeli sepatu untuk anaknya, keluarga ini bermaksud pulang ke rumahnya di Wongsorejo. Sampai di tanjakan Watudodol, motor korban berada persis di belakang tronton yang mengangkut semen. Tiba-tiba tronton tersebut berjalan mundur  akibat tidak punya power lebih untuk melewati tanjakan.

Braak…truk tersebut menghantam motor Supra 125 berwarna hitam yang dikendarai Fathurrohim beserta anak dan istrinya. Kondisi motor rusak parah akibat terlindas bodi belakang tronton. Fathurrohim bersama anak perempuannya, Fahimmatul  Izza, 11, tewas di lokasi kejadian.

Sedangkan istrinya, Khoiriyah,  35, dan anak perempuan yang  masih berumur 2 tahun selamat. Saksi mata di lokasi kejadian Suliyono menuturkan, kondisi Fathurrohim dan anak perempuannya yang berusia sebelas tahun sangat mengenaskan.

Fathur rohim mengalami luka pada bagian perut dan bagian kepala remuk. Sedangkan anak perempuannya mengalami luka  parah di sekujur tubuh. Sementara itu, kondisi istri korban mengalami luka parah pada bagian kedua pergelangan kaki  dan tangan sebelah kanan.

Sedangkan si bungsu yang berusia  dua tahun tidak mengalami luka sedikitpun.  Korban yang selamat saat ini masih dirawat di RSUD Blambangan.  Saat kejadian, sempat  membuat arus lalu lintas dari arah  selatan ke utara menjadi macet.

“Macetnya panjang sekali saat  kejadian, karena disini kan jalan  utama yang sering dilalui oleh  kendaraan besar,” ujar Suliyono. Saat JP-RBa menanyakan kasus ini ke unit Laka Lantas Polres Banyuwangi, tak satupun petugas  berani memberikan keterangan.

Petugas tadi justru menyarankan agar konfirmasi langsung ke Kasatlantas AKP Samirin. Belum diperoleh informasi apakah sopir tronton ditahan atau tidak. Yang pasti, karena telah mengakibatkan  dua orang meninggal, sopir truk  tidak bisa lolos dari jeratan  hukum. (radar)
Continue Reading →

Diguyur Hujan, Ijen Summer Jazz Tetap Meriah

 

LICIN – Musisi jazz yang tampil dalam Banyuwangi Ijen Summer Jazz benar-benar memukau penonton. Penonton begitu larut menikmati suguhan jazz di panggung terbuka Jiwa Jawa Resort Ijen, Desa Tamansari, Kecamatan Licin,  Sabtu malam kemarin (30/7).

Meski sempat dihentikan sejenak gara-gara hujan pukul 20.00, tidak membuat penonton pulang. Setelah berteduh sejenak, penonton kembali ke depan panggung untuk menyaksikan gelaran Banyuwangi  Ijen Summer  Jazz.

Tampaknya  aksi musisi jazz na sional  dan man canegara  mampu  mengobati  rindu para penggemar jazz Bumi Blambangan. Alunan Musik jazz nan-syahdu lebih enak dinikmati  karena penonton juga disuguhi oleh pemandangan Gunung Ijen yang tampak mempesona.

Desain panggung  dari bambu dengan  dominasi warna biru juga mengingatkan penonton  akan warna dari blue fire yang ada di dasar Kawah Gunung Ijen. ”Inilah panggung jazz yang menghadirkan keintiman,” ungkap Sigit  Pramono, owner Jiwa Jawa  Resor.

Pada pembukaan acara, kesenian  Barong dilanjutkan tarian Gandrung  ditam pilkan pada awal dimulainya Ijen Summer Jazz ini. Selanjutnya, aksi panggung  Syaharani & Queen fireworks  (ESQI:EF) lagsung tampil menggebrak dengan membawakan  lagu-lagu ceria.

Lagu-lagu yang dibawakan dengan irama swing terdengar sangat indah di telinga penonton yang hadir. Beberapa lagu bernuansa jazz romance di lagu jangan membuat  dia membeku lebih lama, sentuhan  musik blues di morning coffee dan selalu ada cinta yang diaransemen rock juga disuguhkan kepada penonton oleh Syaharani.

Tidak kalah dengan Syaharani & Queenfireworks (ESQI:EF), setelah break salat Maghrib acara  pun dilanjutkan. Penampilan Nita Aartsen and Friends juga memukau penonton. Musisi jazz yang baru saja menyelesaikan tour ke-18 kota di Eropa itu  membuka dengan lagu dengan  irama jazz dan irama musik tradisional.

Lagu ciptaan Guruh Soekarno Putra dengan judul Melati Suci di aransemen jazz dengan iringan lagu Banyuwangenan dengan judul sewang-sewangan dan impen-impenen. Kolaborasi yang asyik dengan penyanyi lokal Banyuwangi,  Supinah tampaknya  mampu menghibur penonton yang  kebanyakan dari luar kota ini.

Penonton juga banyak yang terkesima ketika suara khas melengking dari Supinah ini  berkumandang. Penonton juga secara spontan langsung mengambil gadget mereka untuk merekam aksi kolaborasi ini. ”Terima kasih Bu Supinah. Saya  sengaja memboyong teman saya  Ernesto Castillo dan Pablo Calzado  dari Kuba yang piawai bermain  gitar dan drum serta Jean Sebastian dari Prancis. Beri tepuk  tangan,” ujar Nita kepada penonton setelah menyanyikan  satu lagu kolaborasi.

Selanjutnya Nita Aartsen and Friends masih mengangkat nuansa etnik, kali ini musik etnik Bali yang berjudul Barong yang disajikan. Dilanjutkan Around,  Spring Is Here dan Now What  yang dibawakan khusus Pablo dan Ernesto. Suasana dingin di  kaki Gunung Ijen menghangat  saat tatkala Nita Aartsen and Friends membawakan lagu “Kopi  Dangdut” yang di aransemen  ke musik jazz.

Nah, lagu inilah yang dijadikan sebagai penutup Ijen Summer Jazz pertama di tahun 2016 ini. Bupati Abdullah Azwar Anas dengan istri  dan beberapa pejabat Forpimda juga tampak menyaksikan Banyuwangi Ijen Summer Jazz di Jiwa  Jawa Resort Ijen hingga usai.

Anas mengatakan, even ini merupakan rangkaian Banyuwangi Festival 2016. Ijen Summer Jazz digelar sebanyak tiga kali di Banyuwangi. Selanjutnya akan digelar lagi tanggal 10 September dan 22 Oktober mendatang.

”Tanggal 13 Agustus ada Banyuwangi  Beach Jazz Festival di Pantai  Boom, tanggal 10 September dan 22 Oktober Ijen Summer Jazz juga akan digelar lagi. Musik jazz diharapkan mampu menjadi jembatan penghubung antara local wisdom dengan modernitas,”  ujar Anas.(radar)
Continue Reading →

Berita Acak