Monday, November 28, 2016

Ibu-ibu Warga Daerah Magetan Wajib Waspada, Pencuri Intai Perempuan Letakkan Barang di Jok Motor, Baca beginilah Modusnya


SURYA.co.id | MAGETAN - Ini peringatan bagi kaum perempuan dan ibu ibu yang suka menaruh barang berharga dibawah jok sepeda motor.

Polisi Resor Magetan menangkap dua pelaku spesialis pembobol jok motor, yakni Edy Winarto alias Gombloh bin Sarimun (31) dan Heru Supriyadi bin Ngadimin (42), yang menyasar kebanyakan korbannya kaum perempuan dan ibu ibu.

Dari tangan tersangka, Polisi berhasil mengamankan puluhan STNK, terbanyak atasnama warga Kabupaten/Kota Madiun, handphone berbagai tipe dan merek, dompet, BPKB, surat berharga termasuk SIM A, C dan kartu ATM.

"Kedua pelaku pembobolan jok sepeda motor ini kami tangkap setelah ada laporan dari warga Magetan yang menjadi korban ulah kedua tersangka,"kata Kasat Reskrim Polres Magetan AKP Partono didampingi Kasubbag Humas setempat AKP Stevanus Suyatni kepada Surya.co.id, Minggu (27/11/2016).

Kedua tersangka pelaku spesialis pembobolan jok motor ini warga Kabupaten Madiun, Edy Winarto alias Gombloh bin Sarimun (31) warga Desa Klunutan RT11/RW02, Kecamatan Saradan dan Heru Supriyadi bin Ngadimin (42) warga Dusun Bangasri RT27/RW08, Desa Sukorejo, Kecamatan Saradan.

"Meski kebanyakan STNK atasnama warga Kabupaten/Kota Madiun, namun kedua pelaku ini tidak mengaku beroperasi di wilayah Madiun. Tapi dari barang bukti yang didapat Polisi, keduanya beroperasi hampir sewilayah eks Karesidenan Madiun. Karena STNK warga Ngawi, Ponorogo, Magetan ada,"ujar AKP Partono.

Modus kedua pelaku , sebelum melakukan aksinya selalu mengintai calon korbannya, terutama kaum perempuan atau ibu ibu yang menaruh barang berharga di bawah jok motornya. Mula-mula keduanya akan membuntuti calon korbannya sampai berhenti dan memarkir motornya.

"Kedua pelaku ini sebelum beraksi berputar putar ke lokasi kota yang akan disasar. Setelah dilakukan pengintaian dan ditemukan calon korban, mereka baru melakukan aksi. Keduanya punya peran masing masing, Edi Winarto alias Gombloh berperan sebagai pemetik (pelaku pencurian) dan Heru Supriyadi mengawasi lokasi tempat mereka beraksi,"jelas AKP Partono.

Penangkapan kedua pelaku, lanjut AKP Partono, setelah ada laporan dari dua orang korban warga Magetan yang kehilangan barang barangnya yang disimpan dibawah jok motornya ke Polres Magetan.

Setelah dilakukan penyelidikan, Polisi berhasil mendapatkan informasi identitas kedua pelaku ini.
"Keduanya kami tangkap bersama sejumlah barang bukti yang masih disimpannya termasuk 47 lembar STNK, 36 lembar diantaranya atasnama milik warga Kabupaten/Kota Madiun, sembilan handphone berbagai tipe dan merek, SIM A - C, kartu ATM, BPKB dan sejumlah dompet,"kata AKP Partono.

Keduanya dijerat dengan Pasal 362, karena pencurian, dan diancam dengan pidana penjara lima tahun.
Continue Reading →

Himabauan Kepada Seluruh Pendaki Yang Akan Ke Ijen Untuk Lebih Berhati hati Karena Jalanan Licin dan Siapkan Jas Hujan Saat mendaki

 

BANYUWANGI – Wilayah Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Ijen  akhir-akhir ini diliputi oleh curah hujan yang cukup tinggi. Pihak  Badan Penanggulangan Bencana  Daerah (BPBD) Banyuwangi  mengimbau kepada pengunjung untuk tetap ekstra hati-hati.

Intensitas hujan yang sering terjadi membuat jalur pendakian menjadi licin dan tentunya sangat berbahaya bagi pendaki jika hujan tiba. Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Kusiyadi melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik,  Eka Muharam Suryadi mengatakan, tidak hanya jalur pendakian yang licin saja yang perlu diwaspadai oleh pengunjung.

Jalur  kendaraan pengunjung dari pertigaan Jambu hingga Pos Paltuding juga diwaspadai oleh pengunjung  saat musim penghujan seperti  ini. ”Jalur menuju Paltuding rawan longsor kalau hujan begini, utamanya di erek-erek. Pengunjung  harus hati-hati,” kata Eka.

Selain kewaspadaan akan cuaca yang tidak mendukung untuk dilakukan pendakian, kesiapsiagaan juga perlu ditingkatkan oleh pengunjung saat menuju TWA Gunug Ijen. Para pendaki yang tetap saja ingin melihat pemandangan Kawah Ijen di atas gunung, diminta  untuk menyiapkan alat pelindung  hujan seperti payung atau jas hujan agar suhu yang dingin  bisa sedikit lebih terhalang.

Karena di curah hujan yang cukup tinggi di wilayah TWA Gunung Ijen, Eka juga mengimbau kepada pengunjung untuk mengurangi kegiatan pendakian saat malam hari. Pendakian bisa dilakukan saat siang hari saja. Karena  dari faktor keselamatan saat musim hujan seperti ini, melakukan pendakian saat siang hari dirasa  lebih aman.

”Sekarang kalau musim hujan, fenomena blue fire juga tidak terlalu kelihatan. Jadi  lebih baik mendaki siang hari  saja,” kata Eka. Sementara itu, meski curah hujan masih cukup tinggi, tidak ada pengaruh terhadap dibuka atau  ditutupnya jalur pendakian. Hanya saja, pendakian tetap dilarang bagi pengunjung yang memiliki  riwayat penyakit jantung, asma dan  darah tinggi.

”Jangan dipaksakan kalau punya riwayat penyakit, itu sangat berisiko bagi keselamatan jiwa,” pungkasnya. (radar)
Continue Reading →

46 Rumah di Ketapang Terendam Banjir, Waspada Untuk Daerah Lain di Banyuwangi Yang Wilayahnya Sering Jadi Genangan Air Waktu Hujan

 

KALIPURO – Hujan lebat mengguyur wilayah Banyuwangi Sabtu malam hingga subuh kemarin (25/11). Akibat hujan deras ini, perkampungan RW10, Dusun Krajan, Desa Ketapang, Kalipuro kebanjiran. Ada 46 rumah yang terendam banjir dengan tinggi air mencapai lutut orang dewasa atau sekitar 50 cm.

Banjir yang terjadi di perkampungan utara Pelabuhan LCM Ketapang ini terjadi sejak pukul 22.00 dan baru surut pada pukul 04.00. Banjir baru surut setelah dilakukan penyedotan air ke laut oleh tim BPBD Banyuwangi. Diindikasi, banjir ini bukan hanya karena  hujan lebat yang terjadi, tetapi  lebih disebabkan adanya pembangunan pagar di timur perkampungan warga oleh pihak Pelabuhan Ketapang.

Supinah Abu Bakar, 67, salah  satu warga setempat mengatakan, pembangunan pagar dan dermaga baru itu membuat saluran drainase dari perkampungan menuju laut menjadi tidak lancar. Lebih tingginya saluran drainase di sekitar pagar pelabuhan dibandingkan dengan drainase di dalam kampung  membuat air selokan menjadi terhambat saat menuju laut.

”Baru kali ini kampung kita banjir, tepatnya setelah ada pembangunan pagar ini,” katanya. Saat banjir menggenangi, warga setempat tidak ada yang tidur. Warga pun bergotong-royong  menyelamatkan perabotan rumah  dan barang berharga lainnya agar tidak terkena air banjir.

Bahkan  warga pun sempat mengungsi di  musala dan posyandu yang ada di dalam perkampungan. Dua bangunan itu dipilih warga untuk mengungsi karena letaknya lebih tinggi. Beruntung, akibat banjir ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Musibah banjir ini hanya membuat sebagian perabotan rumah yang  tidak sempat diselamatkan warga  menjadi basah. ”Kasur, buku sekolah, kulkas, lemari, kursi basah semua. Sandal juga banyak yang hilang. Pukul 04.00 air baru surut setelah  disedot pakai mesin,” kata perempuan yang juga ketua PKK RW02, Dusun  Krajan, Ketapang ini.

Dia berharap pihak pelabuhan memikirkan warga yang tergenang  banjir. Warga menginginkan adanya  perbaikan saluran drainase yang ada di timur perkampungan warga ini. ”Jika pihak ASDP Ketapang tidak segera memperbaiki, kalau  hujan lebat datang kembali datang, kampung kami pasti terendam banjir lagi. Kami sekarang was-was  kalau hujan lebat,” keluhnya.

Camat Kalipuro, Anacleto da Silva yang datang ke lokasi bersama pihak Koramil, BPBD dan Polsek  KPT saat banjir terjadi mengatakan, total rumah yang terendam akibat banjir ini ada sekitar 46 rumah. Dia tidak menampik penyebab banjir ini karena tidak lancarnya saluran drainase di perkampungan  saat akan menuju laut.

”Drainase yang dibangun pihak pelabuhan sempit dan tidak jelas arah airnya kemana. Itu yang membuat air selokan warga tidak bisa lancar menuju laut sehingga terjadi banjir,” kata Leto panggilan akrabnya. Ke depan, pihaknya akan membicarakan hal ini dengan pihak ASDP  Ketapang.

Perbaikan saluran drainase menjadi harapan pihaknya agar segera dilakukan oleh pihak ASDP Ketapang. Selagi menunggu  perbaikan, diharapkan juga pihak ASDP Ketapang menyediakan  pompa air yang bisa digunakan warga untuk menyedot air jika banjir kembali melanda.

”Kalau tidak segera diperbaiki, pasti akan banjir lagi. Kita akan bicarakan ini dengan pihak ASDP Ketapang,”  jelasnya. (radar)
Continue Reading →

Wednesday, November 23, 2016

Setir Macet, Suzuki Carry dengan NOPOL AE 1150 JJ Menabrak Dan Terbalik di Jalan Raya Maospati

 

Suzuki Carry AE 1150 JJ yang dikemudikan Anthonius Kurniawan terbalik di Jalan Raya Maospati-Madiun, kemarin (21/11). Mobil yang melaju dari arah Madiun itu kehilangan kendali hingga menabrak pagar milik Agus Budi Santoso, warga Desa Suratmajan Kecamatan Maospati, Magetan yang berada di utara jalan. ‘’Setelah menabrak pagar langsung terbalik, sopirnya selamat,’’ ujar Kasat Lantas Polres Magetan AKP Deddy Eka Aprianto kepada Jawa Pos Radar Lawu.
 
Kata dia, kejadian laka lantas tunggal itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Anthonius Kurniawan, warga Tepas Kecamatan Geneng, Ngawi yang mengemudikan Carry mengalami luka memar di sekujur tubuh. Pasca kejadian korban menjalani perawatan di RSAU Lanud Iswahjudi. ‘’Untuk kendaraan sudah dievakuasi dan diamankan di pos lantas terdekat,‘’ imbuhnya.

Menurutnya Deddy, penyebab utama laka lantas itu karena setir mobil tersebut macet. Sehingga mobil justru melaju tak terkendali. Kemudian menabrak pagar rumah warga. Namun pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. ‘’Kami masih dalami dan kumpulkan saksi-saksi, ‘’ tambahnya.
Dijelaskan, kecelakaan kemarin menambah panjang daftar laka lantas di sepanjang jalur provinsi itu. Dirinya mewanti-wanti agar pengendara bisa tertib serta berhati-hati. Selain itu, rutin mengecek kesiapan kendaraan. ‘’Perlu cek dan ricek sebelum memulai perjalanan, itu bisa menghindari kecelakaan,‘’ tuturnya. (odi/ota)
Continue Reading →

Berita Acak