Tuesday, January 3, 2017

Di Temukan Selamat Setelah Tersesat Di Ijen Selama 30 Jam Dalam Keadaan Linglung, Katanya Sempat Di Kawal 3 Polisi Membawa Pedang.

 

LICIN – Para pendaki puncak Ijen tampaknya harus lebih hari-hati. Apalagi pendakian yang paling favorit selama ini dilakukan pada  malam hari. Seperti yang menimpa  Arif Prabowo, 18, warga Desa Randumerak, Kabupaten Probolinggo.
Pria yang berniat menghabiskan  malam tahun baru dengan mendaki  Kawah Ijen itu sempat hilang selama  lebih dari 30 jam sejak hari Minggu  (1/1) dini hari pukul 01,00. Setelah  sempat menghilang, Arif baru ditemukan pada hari Senin (2/1) pukul  06,00 kemarin.
Meski tidak terluka sedikitpun, saat ditemukan kondisi Arif sedikit linglung.  Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Posramil Licin, kronologi  peristiwa hilangnya pemuda itu  berawal dari 9 orang pemuda asal Probolinggo, yaitu Mafud, Sidik, Zainul,  Rizky, Ridwan, Dawi Maman, Munir  dan Arif sendiri yang tiba di Paltuding,  Ijen pada hari Sabtu (31/12) pukul 15.00 dengan tujuan ingin menghabiskan  malam tahun baru di puncak Ijen.
Usai menikmati kembang api  pergantian tahun baru, kesembilan pemuda itu berencana naik ke  kawah Ijen setelah gerbang pendakian dibuka. Sekitar pukul 01.00, rombongan memulai pendakiannya menuju kawah Ijen. Sialnya, baru 500 meter perjalanan, rombongan kehilangan salah satu anggotanya, yaitu Arief Prabowo.
Rekan-rekannya sempat mengira Arief hanya sedang buang air kecil. Mereka pun melanjutkan  perjalanan hingga sampai ke  puncak Ijen pada pukul 04.30.  Begitu tiba di puncak, kedelapan  pemuda itu masih belum  menemukan tanda-tanda Arief   yang menyusul di belakang mereka. Barulah setelah satu jam menanti, dan Arief tak kunjung tiba,  mereka kembali turun untuk  mencari Arif.
“Sebagian dari mereka mencari, tapi dua pemuda di antaranya, yaitu Mafud dan Ridwan, pergi ke Polsek Sempol, Bondowoso untuk melaporkan  kehilangan rekannya sekitar pukul 12.00 siang,” kata Komandan Posramil Licin, Pelda Ludiyanto.
Kedua rekan Arif yang melapor ke Polsek S mpol kemudian kembali dengan mengajak orang tua Arif. Mereka kemudian bersama-sama melakukan pencarian dengan dibantu para  penambang belerang yang berada tak jauh dari lokasi.
Setelah semalaman mencari  di sekitar lokasi awal hilang, akhirnya Arif ditemukan oleh ayah kandungnya dengan bantuan penambang belerang  sekitar pukul 06.00.   Arif ditemukan dalam kondisi sehat dan selamat, tanpa menggunakan pakaian (hanya menggunakan celana dalam). Kondisi  Arif juga sempat linglung saat  ditanyai petugas.
“Dari laporan  penambang, saat ditanya Arif  hanya menjawab sebelum hilang. Dirinya sempat dikawal tiga orang polisi yang datang menggunakan  pedang,” imbuh Ludiyanto.
Sementara itu, tak lama setelah  diinterogasi, Arif langsung dibawa  orang tuanya kembali ke Probolinggo. “Sekitar pukul 08.00 sudah dibawa pulang, kondisinya sehat hanya menderita luka ringan bekas sayatan duri saja,” pungkas pria asal Banyumas itu.
Sayangnya  saat Jawa Pos Radar Banyuwangi  mencoba menghubungi rekan- rekan korban dari nomor telepon yang ada di laporan polisi,  keduanya tidak menjawab panggilan. (radar)

Sumber : Koran Radar Banyuwangi
Continue Reading →

Thursday, December 29, 2016

Jadi Viral Di Internet, Salah Satu Warung Makan Pantai Bandengan Jepara, Paling Mahal Se INDONESIA, 1 Teko Es Teh Rp. 99.000



Menjadi viralnya berita es jeruk termahal di kawasan wisata Bandengan Kabupaten Jepara ternyata ditanggapi dingin pengelola dan karyawan rumah makan tersebut. APS18. com pada selasa sore melihat kondisi warung makan milik Bu Ryanti. Warung ini posisinya berada diujung deretan. Jaraknya sekitar satu kilometer dari gapura pintu masuk Pantai Bandengan.

Bentuk warungnya dari depan seperti biasa layaknya rumah. Di bagian depan terdapat tumpukan kelapa muda, sedangkan dibelakangnya terdapat meja dan sebelahnya etalasae beberapa produk bahan makanan.
Sebelah timur bangunan rumah itu ada jalan kecil menuju ke belakang yang terdapat 12 Gazebo untuk pembeli makan. Ada 4 karyawan terdiri dari dua pemuda dan pemudi yang siap melayani.
Ada pengakuan mengejutkan dari seorang karyawan saat ditanyakan tentang berita yang menghebohkan dunia maya.


“ Tahu dari mana? Kata teman-teman warung kami ramai di google ,” ucapnya.
.
Pemuda bernama Novan itu mengungkapkan bila saat kejadian warga Kudus yang beli makanan di warungnya sedang tidak di tempat. Dan mendapat cerita dari teman-teman karyawanya serta Bu Ryanti yang juga bibinya.
“ Ibu ( Ryanti) disini ini ngontrak. Aslinya dari desa Nyamplungan.. nggak jauh dari sini. Karena memang yang boleh berjualan disini kan warga skitar bandengan ,” tukasnya.
Nah, berdasarkan cerita dari teman-temanya itu dia mengatakan bila rombongan tamu yang datang dan kemudian bikin heboh adalah orang pelit yang jarang piknik.
.
“ Orang kudus ( rombongan Aizzatun Nada) kan memang beda dengan orang Jepara. Orang jepara kalau datang ke tempat wisata kan breh (langsung bayar) sesuai dengan harga yang diberikan dari warung makan yang di datangi. Jadi begitu kemarin rombongan itu lihat angka totalan mencapai 2 juta lebih langsung kaget lalu menulis di google ,” terangnya sambil duduk di pinggir kursi kayu.


“ Kemarin sebelumnya tu ada rombongan satu bis, habisnya 3 jutaan. Tidak ada yang protes. Jadi yang rombongan kemarin itu memang pelit dan jarang pergi ke tempat wisata ,” ucapnya.

Mahasiswa semester 5 salahsatu perguruan tinggi swasta di jepara itu kemudian membandingkan dengan harga makanan dengan hotel-hotel di kawasan bandengan.
“ Bandingkan dengan makan di hotel, harga nasi goreng bisa 50 ribu. Apa juga akan dibuat ramai begini ,” imbuhnya.

Sampai sekitar pukul 19.30wib, Ryanti pemilik warung tidak mau keluar dari dalam kamar. Namun kemudian datang seorang lelaki naik sepeda motor dan segera menuju ke dalam rumah.
“ Itu tadi bapaknya, kalo ibu ( Ryanti) di dalam kamar ,” ungkapnya.
.
APS. memesan satu kakap dan minum dua es degan berharap dilayani oleh Ryanti. Namun hanya dua karyawan pemudi yang melayani sedang satu pemudi membelah degan sementara seorang lainya menuju ke belakang untuk membakar kakap pesanan. Kami meminta agar kakapnya ditimbang, namun diacuhkan sambil berjalan ke belakang.

Nah, usai menikmati menu tim APS18.com mendapatkan harga Rp 150 ribu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jepara sedang fenomenal. Kota ukir itu sebelumnya terkenal sebagai awal viral video “Om Telolet Om”, namun kini juga terkenal dengan sebutan kuliner termahal di Indonesia.

Bagaimana tidak, untuk minum 2 teko es jeruk saja harganya mencapai 190 ribu. Artinya, satu tekonya 95 ribuan. Uniknya ada pesanan di nota bagian bawah 1 teko es jeruk Rp 59.500. Selain itu juga 20 ekor kakap ( tanpa ditimbang) harganya Rp 1,2 juta.

“Pemerasan” ala rumah makan ini dialami keluarga Aizatun, warga Desa Undaan lor kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, hari minggu tanggal 25 desember 2016 lalu saat di kawasan wisatan Bandengan Kabupaten Jepara.

Sumber : APS18.com
Continue Reading →

Wednesday, December 28, 2016

Personil Polri Pengamanan Obyek Wisata Kolam Renang Banyu Biru

 

Polresmagetan.com:— Liburan anak sekolah tentunya masih banyak tempat-tempat wisata yang menjadi tujuan didalam mengisi liburan sekolah satu obyek wisata yang terkenal dikabupaten Magetan adalah Kolam renang banyu biru, sehingga  personil Polres Magetan dalam hal ini bersama personil Polsek Sukomoro melaksanakan giat pengamanan dilokasi wisata tersebut, Selasa(27/12).

Letaknya yang sangat strategis yaitu berada di jalur jalan Provinsi membuat lokasi wisata kolam renang banyu biru menjadi pilihan alternatif selain Telaga Sarangan bagi masyarakat baik lokal maupun luar kota yang akan menikmati libur sekolahnya.

Kapolres Magetan AKBP Heru AGung Nugroho, S.I.K. melalui Kapolsek Sukomoro AKP Djumiran, S.H. mengatakan kurang lebih ada 1000 pengunjung setiap harinya pada hari libur Natal dan tahun baru ini yang mengunjungi lokasi wisata kolam renang banyu biru, sehingga kehadiran Polisi sangat diperlukan untuk membantu mengamanakan dan memperlancar jalur lalu lintas yang ada didepan Lokasi wisata,”katanya.

Ia juga menambahkan selama pelaksanaan Operasi Lilin Semeru 2016 ini didepan lokasi wisata kolam renang banyu biru didirikan Pos Pantau yang didalamnya terdapat personil gabungan dari Polsek Sukomoro maupun Polres Magetan yang selama pelaksanaan Operasi kemanusiaan ini bertugas melaksanakan giat pengamanan didalam maupun seputaran Lokasi Wisata Kolam renang Banyu Biru, tambahnya.
Continue Reading →

Monday, December 5, 2016

Warga Bangorejo Bahu Membahu Gotong Royong Uruk Jalan Yang Rusak

 

BANGOREJO- Jalan di Dusun Ringinmulyo, Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo, selama ini telah rusak parah. Jalan menuju ke Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, itu juga tidak pernah ada perbaikan. Agar tidak membahayakan pengguna jalan, warga yang ada di daerah itu menggelar gotong royong dengan menguruk kubangan yang ada di jalan itu. Oleh warga, kubangan di jalan itu diuruk dengan pasir.

“Jalan ini setiap hari ramai, jadi jalan anak-anak yang akan ke sekolah,” terang Yoga Lautana, 25, salah satu tokoh pemuda setempat.  Menurut Yoga, lubang di jalan  itu cukup dalam. Dalam gotong royong ini, warga menguruk dengan pasir hasil iuran dari warga  sekitar.

“Kita iuran beli grasak, lalu dibuaat menguruk jalan yang berlubang itu,” katanya.  Perbaikan seadanya yang dilakukan warga itu, terang dia, karena selama ini jalan yang ada di kampungnya tidak pernah dilakukan  perbaikan. Untuk jalan yang rusakitu, pernah dilaporkan ke Bupati Banyuwangi melalui twitter, tapi belum ada respons.

“Truk sering lewat sini, sangat bahaya kalau banyak lubang,” jelasnya. Warga lainnya, Dukud Raharjo, 60, mengatakan jalan yang banyak kubangan itu sering menimbulkan kecelakaan, terutama pada siang hari. “Kemarin ada mobil kunduran dum truck,  kalau tidak begitu ada truk akan   guling,” ujarnya.

Dia berharap upaya yang telah dilakukan warga dengan gotong royong itu bisa menjadi  perhatian dari Pemkab Banyuwangi dengan segera diperbaiki. “Semoga segera ditindak lanjuti, itu di barat jembatan juga rawan,” ucapnya.

Kepala Desa Ringintelu, Dodik Hari Susiyanto, mengatakan terkait kondisi jalan itu pihaknya  sudah melakukan pendataan,  dan kini tengah mengupayakan untuk perbaikan di jalan tersebut. “Sudah kita upayakan, rencana perbaikan masih disusun,”  ucapnya singkat.(radar)
Continue Reading →

BPBD: Kerugian Banjir Bojonegoro Capai Rp30,4 Miliar

 

"Perkiraan kerugian mencapai Rp30,4 miliar itu berdasarkan perhitungan dalam kejadian banjir luapan Bengawan Solo yang melanda 78 desa di sembilan kecamatan, sejak 29 November sampai 3 Desember," kata Sekretaris BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia, di Bojonegoro, Senin.
Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menyebutkan banjir luapan Bengawan Solo yang terjadi selama sepekan terakhir mencapai Rp30,4 miliar, karena adanya kerusakan tanaman padi, juga sejumlah pemukiman warga.

"Perkiraan kerugian mencapai Rp30,4 miliar itu berdasarkan perhitungan dalam kejadian banjir luapan Bengawan Solo yang melanda 78 desa di sembilan kecamatan, sejak 29 November sampai 3 Desember," kata Sekretaris BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia, di Bojonegoro, Senin.

Di daerah genangan banjir luapan Bengawan Solo di daerahnya itu, kata dia, jumlah warga terdampak banjir sebanyak 9.414 kepala keluarga (KK), di antaranya seribu jiwa lebih mengungsi di sejumlah lokasi.

"Pengungsi korban banjir juga warga yang menjadi korban banjir memperoleh bantuan bahan makanan yang didistribusikan langsung ke pemukiman warga juga melalui dapur umum," jelas dia.

Dalam kejadian banjir itu, lanjut dia, tercatat sembilan rumah warga rusak berat dan dua rusak ringan akibat diterjang banjir.

Selain itu banjir juga merendam 5.086 hektare tanaman padi, sebagian besar di antaranya rusak berat, yang tersebar di Kecamatan Kota, Dander, Kalitidu, Trucuk, Kapas, Balen, Sumberrejo, Kanor dan Baureno.

Saat ini, menurut dia, banjir luapan sungai terpanjang di Jawa, di wilayah timur di Kecamatan Kanor dan Baureno, sudah surut.

Tapi, kata dia, di sejumlah desa di Kecamatan Kanor dan Baureno, masih terjadi genangan air banjir luapan Bengawan Solo.
    
Continue Reading →

Berita Acak