Monday, October 31, 2016

WOOW... Perputaran Uang Wisatawan Pacitan Capai Rp 100 Miliar Selama 2016 Ini

 

Coba perhatikan Kabupaten Badung, Bali. Di sana apa ada objek wisata yang dipungut porporasi tiket masuk, tidak ada. Tapi siapa sangka ternyata PAD mereka justru mencapai triliunan, dan itu semua berasal dari pendapatan tidak langsung.
Pacitan (Antara Jatim) - Perputaran uang dari dampak ekonomi laju pertumbuhan sektor pariwisata di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, diprediksi mencapai Rp100 miliar dalam kurun tahun anggaran 2016.
    
"Target pendapatan asli daerah (PAD) Pacitan tahun ini sebesar Rp9 miliar. Angka ini kami perkirakan hanya 10-15 persen dari total uang wisatawan yang beredar," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pacitan Wasi Prayitno di Pacitan, Rabu.
    
Selain bersumber dari porporasi tiket masuk objek-objek wisata yang dikelola daerah, asumsi yang diutarakan Wasi mengacu besaran pajak makanan dan hotel atau penginapan yang ditetapkan sebesar 10 persen.
    
Dengan dasar hitungan tersebut, Wasi memastikan dampak ekonomi bagi masyarakat jauh lebih besar dibanding PAD langsung yang diterima pemerintah daerah.
    
"Maka jangan heran jika masyarakat di sekitar objek-objek wisata di Pacitan saat ini sejahtera, perekonomian mereka ikut terangkat. Itu karena memang devisa atau uang para pelancong yang datang lebih banyak beredar di masyarakat," ujarnya.
    
Menurut Wasi, estimasi itu masih mengacu PAD yang diterima pemda setempat dari hasil pengelolaan enam objek wisata yang dikelola langsung di bawah koordinasi dinas parwisata pemuda dan olahraga setempat, plus satu objek wisata Pantai Tamperan yang dikelola swasta.
    
Masih ada sekitar 51 destinasi wisata pesisir lain yang sebagian dikelola pemerintah desa, namun volume pendapatan tidak/belum terlapor secara resmi dalam mekanisme pendapatan yang diterima daerah melalui dispenda setempat.
    
"Pelan namun pasti destinasi-destinasi wisata yang saat ini dikelola masyarakat atau desa itu nanti akan kami gandeng, dikerjasamakan dengan sistem bagi hasil seiring dukungan pengembangan objek wisata oleh pemerintah daerah," katanya.
    
Namun, Wasi menyatakan berkeinginan untuk perlahan mengubah "mindset" atau cara berfikir publik yang masih melulu terfokus pada pendapatan langsung, khususnya hasil penjualan tiket masuk objek wisata.
    
Menurut dia, pendapatan langsung nilainya tidak seberapa dibanding pendapatan tidak langsung yang berupa perputaran uang dari aktivitas belanja para wisatawan yag diprediksi mencapai puluhan hingga ratusan miliar dalam kurun setahun.
    
"Coba perhatikan Kabupaten Badung, Bali. Di sana apa ada objek wisata yang dipungut porporasi tiket masuk, tidak ada. Tapi siapa sangka ternyata PAD mereka justru mencapai triliunan, dan itu semua berasal dari pendapatan tidak langsung," ujarnya.
    
Wasi berharap, ke depan produk pariwisata di daerahnya perlahan bisa meniru cara kerja pariwisata di Bali, sehingga fokus PAD tidak lagi ke pendapatan langsung dari penjualan tiket masuk objek wisata namun dari mekanisme perpajakan aneka kuliner, penginapan, cinderamata, jasa maupun produk-produk idnustri pariwisata lainnya.
    
"Itu mimpi kami yang ke depan semoga bisa menjadi nyata," katanya.(*)
Editor: Masuki M. Astro
Continue Reading →

Indahnya Pantai Klayar, Banyak Wisatawan Berburu Lanskap Indah Pantai Klayar Pacitan

 

Perjalanan menyusuri pesisir Pantai Klayar itupun sampai di depan spot karang Spink Van Java. Ada pantai berbentuk lengkung dengan hamparan pasir putih nan eksotis.
Orang-orang bergegas turun dari area parkir kendaraan yang ada di atas perbukitan untuk segera sampai di tepian Pantai Klayar, satu dari sekian pantai-pantai di Kabupaten Pacitan yang paling banyak dikunjungi wisatawan.

Liat lembek yang menutup sebagian besar permukaan bukit di sisi barat Pantai Klayar itu seolah diabaikan.

Hujan yang mengguyur bumi pertiwi bagian Pacitan semalam rupanya membuat sepatu yang menjadi alas kaki ini terasa bebal. Terutama setelah air bercampur liat yang membuatnya menjadi lengket. Para pelancong yang datang berombongan terus berjalan, meski langkah terasa berat.

Winna dan Deo, dua wisatawan domestik asal ibu kota Jakarta (namun asli Magelang) ada di antara mereka. Sambil menenteng kamera tipe DSLR dan sebuah tas, mereka bergegas turun mengikuti para wisatawan lain.

Sedikit terengah, mungkin karena masih sedikit lelah setelah menempuh perjalanan 2,5 jam dari bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. Keduanya terus melangkah, dan sesekali berlari kecil hingga sampai di area hamparan pasir ujung Pantai Klayar yang berbatasan dengan bukit.

Tak langsung masuk ke air. Winna memilih berdiri berdiri mematung di atas hamparan pasir pantai sembari matanya melihat orang-orang di sekelilingnya.

Sementara Deo, asyik berimprovisasi dengan kamera digital yang dijinjingnya sejak dari atas bukit, mengambil beberapa angel lanskap, perilaku narsis para wisatawan, hingga aktivitas pelaku usaha jasa kendaraan ATV (all terrain vehicle).

Banyak sekali wisatawan yang datang menikmati pesona wisata Pantai Klayar pada akhir pekan itu. Pantai yang panjang membentang dengan keindahan panorama pesisir yang berlapis menjadi daya tarik tersendiri.

Dari titik ujung pantai bagian barat tempat Winna dan Deo berdiri, terdapat hamparan pasir cukup luas, anakan sungai kecil pecahan muara yang membelah pantai, pantai berlantai karang tempat wisatawan berburu kerang dan aneka biota laut di tengah, hingga hamparan pasir putih di ujung timur yang indah.

"Di ujung (pantai) paling timur ini terdapat susunan batuan karst yang tersusun secara alami menyerupai patung spink di Mesir. Orang-orang menyebutnya spot batuan karst yang menjorok ke pantai itu dengan istilah 'Spink Van Java'," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olaharaga Kabupaten Pacitan Wasi Prayitno.

Bentang pantai yang cukup jauh, konon mencapai tiga kilometer lebih, itu dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk menyediakan jasa tumpangan atau persewaan ATV berkapasitas maksimal tiga orang.

Tarifnya cukup murah, hanya Rp50 ribu pulang-pergi dari ujung ke ujung Pantai Klayar. Namun kendali stir dipegang operator ATV. Jika ingin menyetir sendiri tarifnya beda, yakni Rp75 ribu per jam.

"Satu jam molor 5-10 menit di saya tidak apa-apa deh. Kalau yang lain itu sudah masuk hitungan jam kedua," kata Soni, salah satu operator jasa ATV menawarkan.

Jika wisatawan yang menjadi pengguna jasa sepakat, mereka bisa menikmati keindahan panorama Pantai Klayar yang berlapis itu tanpa harus kelelahan. Mulai dari spot pasir tempat mangkal komunitas jasa usaha ATV, hingga spot Spink Van Java.

"Jauh memang. Tapi rasanya akan lebih 'fun' (menyenangkan) dengan berjalan kaki," tutur Winna yang menolak tawaran jasa ATV.

Bersama Deo, sahabatnya, Winna yang asli Magelang, Jawa Tengah ini memilih menikmati setiap jengkal pasir dan kecipak air di pantai berlantai karang bagian tengah sembari ikut berburu kerang bersama beberapa wisatawan lain.

Perjalanan menyusuri pesisir Pantai Klayar itupun sampai di depan spot karang Spink Van Java. Ada pantai berbentuk lengkung dengan hamparan pasir putih nan eksotis.

Sangat memesona. Sayang, saat Winna dan Deo berpetualang di sana, gelombang air pasang sedang tidak stabil dampak cuaca ekstrem.

Jangankan mandi dan berenang di area pantai, struktur karang di bawah gugusan batuan karst yang terdapat spot air mancur alami atau biasa disebut "seruling samudera" bahkan ditutup total.

Deo dan Winna akhirnya hanya memilih naik ke puncak bukit yang menjadi gardu pandang wisatawan untuk melihat dan mengabadikan lanskap pesisir Pantai Klayar yang fenomenal.

Bagi pemburu foto, sepertinya akan jauh lebih menarik saat mengambil momen senja menjelang matahari terbenam yang biasanya diiringi efek jingga dan biru langit yang cerah.

Wisata Unggulan Daerah
Pantai Klayar yang berjarak sekitar 60 kilometer atau berjarak tempuh sekitar dua jam dari pusat kota Pacitan itu kini menjadi destinasi wisata andalan daerah setempat.

Hal itu tak lepas dari lonjakan pendapatan asli daerah (PAD) yang disumbangkan objek wisata yang kian moncer sejak kunjungan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono saat masih menjabat pada Oktober 2013.

Sejak itu, wisata pantai Klayar yang mematok harga tiket masuk Rp10 ribu untuk pengunjung dewasa, Rp5 ribu untuk pengunjung usia anak, dan parkir kendaraan hanya Rp5 ribu tersebut terus menggeliat.

PAD dari hasil penjualan tiket wisata, parkir, maupun retribusi warung-warung wisata juga terus bertumbuh sehingga menjadi penyumbang PAD terbesar dari enam destinasi wisata pantai yang telah dikelola Pemkab Pacitan.

Dari total target PAD sektor pariwisata 2016 yang dipatok sebesar Rp9 miliar, Kepala Disparpora Pacitan Wasi Prayitno menyatakan dari objek wisata Pantai Klayar diproyeksikan mencapai Rp4 miliar.

"PAD ini baru sebagian kecil, paling hanya sekitar 10-15 persen dari total potensi nilai ekonomi yang berputar sebagai meningkatnya volume kunjungan wisatawan," ujar Wasi.

Menilik grafik kunjungan wisata yang tercatat di Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur, volume wisatawan di Pantai Klayar memang mengalami pertumbuhan fantastis.

Dari sebelumnya tercatat sebanyak 45.888 pengunjung selama kurun 2012, jumlah wisatawan terus bertumbuh menjadi 50.209 wisatawan pada 2013, lalu 155.872 wistawan pada 2014 dan terakhir pada 2015 mencapai 352.139 orang.

Jumlah kunjungan di Pantai Klayar itu bahkan sudah melampuai angka kunjungan wisatawan Goa Gong yang lebih dulu moncer (2012 sebanyak 138.193 wisatawan dan pada 2015 tercatat sebanyak 246.842 wisatawan), atau sedikit di bawah Pantai Teleng Ria, Pacitan yang dikelola swasta sejak 2009 dengan jumlah kunjungan 242.796 pada 2012 dan sebanyak 427.262 pada akhir 2015.

Menurut Wasi, lonjakan kunjungan serta PAD dari Pantai Klayar tak lepas dari strategi daerah setempat dalam pengembangan sektor keparwisataan, salah satunya dengan pengembangan infrastruktur di jalur-jalur menuju objek wisata pesisir yang kian terbuka.

Jika tahun lalu dialokasikan anggaran pengembangan infrastruktur pariwisata sebesar Rp14 miliar pada 2015, tahun ini pusat menggelontor melalu dana alokasi umum sebesar Rp20 miliar lebih.

Salah satu prioritas pembangunan yang saat ini digenjot adalah pengembangan dan pelebaran infrastruktur jalan menuju daerah-daerah pesisir, termasuk menuju Pantai Klayar mulai dari pusat kota Kecamatan Punung melalui area wisata Goa Gong hingga Pantai Klayar yang berjarak hampir 10 kilometer.

Jika dulu wisatawan banyak yang mengeluhkan akses menuju kawasan pesisir ini yang sempit dan rusak, tahun ini kondisinya sudah jauh berbeda. Sepanjang perjalanan Winna dan Deo bahkan tergolong lancar seperti melaju di jalur tol.

Hanya sekitar 15 persen rute menuju Pantai Klayar yang saat ini masih dalam proses pengerjaan sehingga pengendara yang melintas wajib berhati-hati dengan kecepatan rendah.

Namun jangan pula khawatir, di sepanjang jelan menuju ataupun sekembali dari Pantai Klayar ini, terutama saat peak season atau saat musim libur, ada sejumlah warga yang siap memberi aba-aba bagi kendaraan yang melintas di jalur berkelok dan naik turun itu agar tidak terjadi kecelakaan antarkendaraan pengunjung.

Tapi juga bukan gratis lo, sisihkan barang Rp500 atau Rp1.000 sebagai tanda terima kasih atas jasa mereka yang bersusah payah membantu mengatur lalu lintas di jalur sempit dan berkelok itu agar lalu lintas tertib tanpa kecalakaan. Selamat berpetualang!(*)
Editor: Chandra Hamdani Noer Sumber : Antara
Continue Reading →

WISATA AIR TEJUN JEDINGAN PESANGGARAN, BANYUWANGI MEMAKAN KORBAN JIWA




BANYUWANGI, (suarajatimpost,com) - Wisata air terjun Jedingan yang berada di Perkebunan Sungai Lembu milik PTPN XII, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, memakan korban jiwa.

Kemarin siang sekitar pukul 12.30 WIB, seorang remaja perempuan bernama Kholisotul Magfiroh (16), asal Dusun Pecemengan, Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung, ditemukan meninggal dunia dan mengapung di Sungai Lembu.

Anak ketiga dari pasangan Makruf dan Mardiyah ini, tercatat sebagai siswi kelas IX di MTsN Buluagung, Kecamatan Siliragung.

Menurut Ammi Nadia, yang merupakan sepupu korban, Kholisatul meninggal lantaran terpeleset dan jatuh ke air terjun Jedingan. Karena air terlalu dalam dan korban tidak bisa berenang, akhirnya korban tenggelam.

“Kata saksi mata yang ada dilokasi, Nisa terpeleset dan jatuh kedalam air, ditunggu kok tidak muncul-muncul naik ke permukaan, setelah muncul dia sudah meninggal,” katanya kepada suarajatimpost,com Minggu (30/10).

Sementara itu saat dikonfirmasi, Kapolsek Pesanggaran, AKP Sudarsono, membenarkan kejadian ini. Katanya, setelah mendapat laporan dari warga, aparat langsung bergegas menuju ke lokasi kejadian. Namun saat aparat tiba korban sudah tidak bernyawa lagi.

“Keterangan sejumlah saksi, korban terpeleset dan tidak bisa berenang. Ini kemungkinan menjadi faktor penyebab korban meninggal dunia,” tambah Sudarsono.

AKP Sudasono menghimbau kepada masyarakat terutama kalangan remaja, untuk lebih berhati-hati ketika berwisata, jika memang tidak bisa berenang sebaiknya jangan memaksakan mandi di wisata air. "Ini demi keamanan," tegasnya.
Continue Reading →

Dianggap Coreng Nama Indonesia,Rumah Sri Utami Juminten Dilacak Oleh Aktivis Keluarga Migran Indonesia (KAMI) asal Banyuwangi


BANYUWANGI--Aktivis Keluarga Migran Indonesia (KAMI) asal Banyuwangi mendatangi Kantor Desa Mangunrejo, Ngadiluwih, Kabupaten Kediri untuk melacak tempat tinggal Sri Utami Juminten.

Sri adalah TKW di Hongkong yang dianggap melecehkan budaya bumi Blambangan.

Pasalnya, dia mengunggah video dan foto-foto vulgarnya ke Facebook.

Ketua Organisasi Kami Banyuwangi Krisna Hadi mengatakan, tindakan Sri mengunggah video tak senonoh telah melukai masyarakat Banyuwangi dan juga para TKI yang kini bekerja di luar negeri.

Itu sebabnya para aktivis KAMI turun langsung ke Kediri untuk menindak lanjuti laporan mengenai alamat tempat tinggalnya.

"Organisasi KAMI juga sudah melaporkan kasus tersebut kepada kepolisian resort Banyuwangi," kata Krisna.

Berdasarkan data penduduk Desa Mangunrejo, ada satu warga yang bernama Sri Utami tinggal di Dusun Beduk.

Yang bersangkutan sudah lama menjadi TKW  ke luar negeri.

Kalangan pemuda desa setempat mengaku telah mengetahui adanya tindakan tidak terpuji Sri tersebut.

Namun, menurut Maksun Kepala Dusun setempat, kasus tersebut adalah tanggung jawab pribadi yang bersangkutan.

Aktivis Kami Banyuwangi berharap melalui hasil investigasi yang dilakukan bisa menjadi bahan pertimbangan pemerintah dan aparat kepolisian.

Mereka berharap polisi menjatuhkan sanksi pidana karena tindakan Sri melanggar Undang-Undang Informasi Dan Transaksi Elektronik, ITE nomor 11 tahun 2008. (pul/flo/jpnn)
Continue Reading →

Sunday, October 30, 2016

1 lagi Inovasi dari Masyarakat Kebumen, Yaitu Inovasi Kopi Bambu Kebumen Yang Dapat Kalahkan Racikan Ala Kafe


Bagi Yuri Dulloh, sensasi minum kopi sehat dan nikmat tak harus berbiaya mahal. Lewat inovasinya, pria asal Kebumen, Jawa Tengah ini mampu menciptakan alat racikan kopi unik yang tak kalah dari sajian kopi standar kafe.
Inovasi tradisional Yuri ini bernama Kopi Bambu Bergaya Kebumen. Kopi racikan warga Pucangan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen itu menggunakan media bambu sebagai alatnya. Sejumlah macam rasa kopi pun tercipta dari tangan dingin olahannya.
Lalu bagaimana bambu itu bisa menjadi alat penyaji kopi?
Yuri rupanya menyulap bambu atau dalam istilah Jawa disebut bumbung menjadi piranti utama penyaring ampas kopi. Bambu dipotong beberapa sentimeter sesuai bentuk gelas belimbing. Saking uniknya, saringan kopi dari bumbung itu bisa menjadi pengganti alat espresso.
Alat espresso ini tentu tak asing bagi pecinta kopi di kafe besar. Sebab melalui espresso, aneka  jenis minuman kopi tersaji. Seperti olahan moccachino, cappuchino, caffe late, dan jenis olahan kopi lainnya.
Harga alat espresso sendiri ditaksir mencapai Rp4 juta hingga Rp50 juta, dan harga jual segelas kopi espresso mencapai Rp20 ribu-Rp50 ribu. Tentu sangat mahal.
Tapi melalui kopi bambu ciptaannya, Yuri mampu mengubah paradigma bahwa untuk mendapatkan kopi standar alat espresso, orang harus merogoh kocek tebal.
"Inovasi saya bagaimana menawarkan kopi yang tak kalah dengan standar kafe. Dengan alat sederhana yakni bambu orang bisa bikin kopi late, moccachino, Americano dan lainnya. Biasanya orang dapat itu lewat espresso, tapi ini dengan sepotong bambu," katanya kepada VIVA co.id, Sabtu, 29 Oktober 2016.
Yuri menjelaskannya cukup sederhana cara menyajikan aneka rasa kopi bambu itu. Potongan sekat bambu dibuat mirip gelas dan hanya harus diberi lubang kecil untuk menyaring ampas kopi.
Berdasarkan uji cobanya selama ini, segala jenis kopi yang disaring dengan bambu itu akan memiliki rasa yang khas. Sedikit aroma bambu akan membuat aroma kopi lebih terjaga.
"Kopinya bisa sesuai selera. Memang prosesnya untuk mendapatkan satu gelas kopi bambu ini lumayan lama, antara lima sampai sepuluh menit, " ujar pria 37 tahun itu.
Uniknya, kopi hasil saringan bambu itu akan memiliki warna kuning keemasan hingga muncul buih khas espresso. Setelah itu, kopi bisa disajikan sesuai selera, baik dengan menambah gula maupun cream atau susu.
"Saya bisa jamin rasa yang tidak ada di espresso akan ditemukan di sini. Karena tingkat originalitas kopinya terasa. Orang menyangka yang saya buat adalah kopi late yang pakai susu, padahal ini hanya kopi," katanya.
Yuri telah membuat kopi bambu sejak 2011 lalu. Yuri beralasan menggunakan bambu karena tanaman tersebut banyak tumbuh di Kebumen. Melalui bambu juga Yuri juga mampu memberdayakan masyarakat sekitar.
"Agar menarik dan elegan kita minta warga membuat pernak-pernik. Seperti, kulit bambu dibubut hingga halus serta diberi ornamen gambar dan tulisan, " katanya.
Bagi pembeli yang ingin mendapatkan kopi bumbung buatannya, harga yang ditawarkan cukup terjangkau. Hanya Rp60 ribu, sudah termasuk satu sachet kopi Kebumen yang punya cita rasa oke jika diolah menjadi espresso.
Tantangan Besar
Usaha Yuri menciptakan alat sederhana dan layak jual ini rupanya tak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Pria yang telah menekuni industri kopi di usia muda itu banyak mendapatkan rintangan cemoohan.
"Orang tidak percaya kalau kopi di kawasan pesisir itu akan bagus. Tapi setelah saya buktikan justru malah cepat berbuah dan produktif. Niat saya hanya ingin mengenalkan kopi khas Kebumen, " ujar sarjana pariwisata di Yogyakarta itu.
Setelah terbiasa menanam aneka kopi di pesisir, Yuri kemudian mulai memperkanalkan inovasi kopi bambu ciptaannya di kafe-kafe sejumlah kota. Meski ribuan kali ditolak, namun kini inovasi itu banyak dipakai orang. Melalui komunitasnya Yuam Roasted Coffe Kebumen, Yuri kerap memberikan workshop tentang kopi inovasinya di sejumlah forum pecinta kopi.
Saat ini alat inovasinya sudah diminati banyak barista yang dijual langsung maupun online. Beberapa cafe seperti di Kota Magelang, Jogjakarta, Bandung sudah membuktikan inovasi Yuri. Hebatnya, Yuri juga mendapatkan pesanan dari luar negeri seperti India, Jerman, Tiongkok, dan Singapura.
Hak paten
Inovasi kreatif Yuri pun mendapatkan sambutan baik dari pemerintah. Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Tengah kini mulai mensosialisasikan secara masif karya warga asli Kebumen itu.
Selain melakukan pendampingan, Balitbang juga masih dalam proses mendaftarkan inovasi Yuri agar mendapatkan hak atas kekayaan intelektual, baik nasional maupun internasional.
"Ini inovasi masyarakat dan sangat besar kegunaannya. Selain murah, mudah, cepat juga sangat unik. Maka kita akan fasilitasi agar kekayaan intelektualnya terlindungi, " kata Kepala Balitbang Jateng, Tegoeh Wynarno Haroeno.
Menurut Tegoeh, inovasi Yuri dengan memilih bahan bambu sebagai alat meracik kopi rupanya juga telah memperhatikan unsur medis. Ada penelitian yang menyatakan bahwa unsur bambu bisa mengurai karbohidrat dan mampu menyerap glukosa.
“Jadi, kopi yang dihasilkan dari bumbung ini, pasti kadar glukosanya minim. Otomatis karbohidrat akan terurai serta menjadi kopi rendah kalori, " jelasnya.
Continue Reading →

Mengintip Sangga Buana, Tempat Para Prajurit Tangguh KOSTRAD TNI-AD Dilahirkan


Negara yang besar haruslah memiliki sumber daya yang kuat pula pulsker. Sumber daya tersebut terdiri dari kemampuan warga negaranya dan semua unsur dalam menjaga dan mempertahankan wilayah negara dari serangan pihak luar. Dan salah satu unsur utama daalam menjaga keamanan dan pertahanan wilayah negara adalah militer dari negara tersebut. Anggota militer juga tidak sembarangan, mereka adalah orang-orang pilihan yang memiliki kemampuan yang lebih dibanding yang lain.

Begitu juga dengan negara kita nih pulsker. Sejak dulu tentara dan militer kita dikenal tangguh dalam berbagai kondisi serta dikenal luas oleh dunia. Salah satunya adalah prajurit Komando Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD). Sejak masa pendidikan mereka di gembleng dengan disiplin tinggi pulsker. Tempat mereka mendapatkan pendidikan menjadi prajurit tangguh salah satunya Sangga Buana yang berada di wilayah Karawang, Jawa Barat. Seperti apa ya Sangga Buana ini?, ini dia beberapa fotonya sebagaimana dihimpun dari laman fanpage Teknologi dan Strategi Militer(TSM) yang disadur dari majalah Angkasa.
#1  Prajurit KOSTRAD dikenal luas karena kemampuan teknisnya di lapangan pulsker. Sudah banyak operasi militer maupun non-militer yang dijalankan satuan ini. Prajurit KOSTRAD adalah seorang prajurit sejati yang siap sedia kapan saja demi kepentingan bangsa. Inilah tampang sangar prajurit KOSTRAD saat menjalani latihan di Sangga Buana.
Prajurit KOSTRAD dikenal luas karena kemampuan teknisnya di lapangan pulsker. Sudah banyak operasi militer maupun non-militer yang dijalankan satuan ini. Prajurit KOSTRAD adalah seorang prajurit sejati yang siap sedia kapan saja demi kepentingan bangsa. Inilah tampang sangar prajurit KOSTRAD saat menjalani latihan di Sangga Buana.
#2  Sebagai pusat pelatihan militer, Sangga Buana memiliki luas sekitar 500 hektar lho pulsker. Selain sebagai latihan tentara tempat ini juga digunakan untuk kepentingan umum. Tapi bukan untuk kamping atau rekreasi, namun sebagai tempat pelatihan dan pengembangan diri serta pembentukan karakter. Pelatihnya pun prajurit KOSTRAD nih, jadi jangan main-main pulsker.
Sebagai pusat pelatihan militer, Sangga Buana memiliki luas sekitar 500 hektar lho pulsker. Selain sebagai latihan tentara tempat ini juga digunakan untuk kepentingan umum. Tapi bukan untuk kamping atau rekreasi, namun sebagai tempat pelatihan dan pengembangan diri serta pembentukan karakter. Pelatihnya pun prajurit KOSTRAD nih, jadi jangan main-main pulsker.
#3  Sangga Buana memiiliki sarana latihan yang digunakan untuk meningkatkan kecakapan prajurit KOSTRAD. Salah satunya adalah halang rintang yang menjadi materi pendidikan wajib bagi para prajurit KOSTRAD. Melintasi papan dengan lebar hanya 30 sentimeter ini bukan hal yang mudah pulsker.
Sangga Buana memiiliki sarana latihan yang digunakan untuk meningkatkan kecakapan prajurit KOSTRAD. Salah satunya adalah halang rintang yang menjadi materi pendidikan wajib bagi para prajurit KOSTRAD. Melintasi papan dengan lebar hanya 30 sentimeter ini bukan hal yang mudah pulsker.
Advertisements
#4  Selain itu kemampuan memasuki garis depan musuh juga menjadi materi wajib. Salah satunya adalah bagaimana bertahan menghadapi gempuran musuh dan peluru yang berterbangan dengan merangkak diantara lumpur. Ketangkasan adalah kunci utamanya dalam melakukan hal ini.
Selain itu kemampuan memasuki garis depan musuh juga menjadi materi wajib. Salah satunya adalah bagaimana bertahan menghadapi gempuran musuh dan peluru yang berterbangan dengan merangkak diantara lumpur. Ketangkasan adalah kunci utamanya dalam melakukan hal ini.
#5  Pelatihan yang tak boleh dilewatkan dan wajib bagi prajurit KOSTRAD adalah latihan intai tempur. Selain itu juga pelatihan pertempuran hutan, mobilisasi udara dan anti gerilya. Ini dia suasana saat prajurit KOSTRAD sedang melakukan latihan intai tempur. Keren ya pulsker, kayak di film-film. Tapi ini beneran lho ya?.
Pelatihan yang tak boleh dilewatkan dan wajib bagi prajurit KOSTRAD adalah latihan intai tempur. Selain itu juga pelatihan pertempuran hutan, mobilisasi udara dan anti gerilya. Ini dia suasana saat prajurit KOSTRAD sedang melakukan latihan intai tempur. Keren ya pulsker, kayak di film-film. Tapi ini beneran lho ya?.
#6  Kamuflase adalah hal yang utama dalam pengintaian musuh. Tujuannya agar tidak diketahui musuh dan semirip mungkin dibuat seperti objek disekitarnya. Tak hanya pakaian, wajah pun harus dicoreng dengan warna hitam dan hijau pulsker.
Kamuflase adalah hal yang utama dalam pengintaian musuh. Tujuannya agar tidak diketahui musuh dan semirip mungkin dibuat seperti objek disekitarnya. Tak hanya pakaian, wajah pun harus dicoreng dengan warna hitam dan hijau pulsker.
#7  Setelah melalui proses panjang pendidikan yang penuh dengan disiplin tinggi prajurit KOSTRAD siap ditugaskan sesuai misi dan operasi satuan. Wah, memang deh pulsker pasukan TNI kita keren-keren dan tangguh di segala medan. Maju terus pantang mundur demi bangsa dan negara !.
Setelah melalui proses panjang pendidikan yang penuh dengan disiplin tinggi prajurit KOSTRAD siap ditugaskan sesuai misi dan operasi satuan. Wah, memang deh pulsker pasukan TNI kita keren-keren dan tangguh di segala medan. Maju terus pantang mundur demi bangsa dan negara !.
Continue Reading →

Dianggap tak Mampu Beli Iphone Karena Penampilannya, Pria Ini Beli Semua Iphone dengan Total 120 Juta Dan Di Hancurkan Di Depan Tokonya


DETIKZONE.NET
 - Sampai hari ini masih saja ada, menilai seseorang berdasarkan penampakan luarnya saja. Kisah yang cukup klise ini terjadi di negeri dengan penduduk lebih dari satu miliar, Tiongkok.

Dilansir dari worldofbuzz.com, seorang pria hari itu mendatangi sebuah gerai untuk memperbaiki Iphone-nya yang rusak. Namun kedatangan laki-laki yang hanya memakai kaos panjang ini memperoleh sambutan yang tak menyenangkan.

Pria itu sebagai konsumen malah diperlakukan sangat tidak baik. Alih-alih dilayani, pemilik toko ponsel itu malah menghinanya. Pemilik gerai menolak memperbaiki iPhone yang rusak tersebut.

"Perbaiki apa, kalau punya uang beli aja yang baru. Kalau tak punya uang, mending kamu pergi ke toko lain saja. 

Mendengar respon pemilik toko yang tak ramah itu, laki-laki itu berang. Terjadilah perang mulut antar keduanya. Pria itu melihat beberapa iPhone tertata rapi di dalam gerai kaca.

Ia pun menantang, mau membeli semua iPhone yang dijual oleh pemilik toko yang sombong itu. Untuk kedua kali, pemilik toko menghinanya. Ia menganggap apa yang diucapak pria itu hanya main-main saja. Pemilik toko tak yakin dengan omongan yang diucapkan tamunya.

Pria itu kemudian membeli semua iPhone yang dimiliki toko itu.. Terdapat 10 buah iPhone yang dipajang di gerai, dan semua dibelinya. Ia membayar seluruh ponsel tersebut tunai. Laki-laki itu mengeluarkan uang sebanyak Rp 120 jutaan.

Namun apa yang dilakukan pria yang baru saja membeli iPhone itu sungguh mengejutkan. Semua iPhone yang telah mereka beli dihancurkan memakau palu. Tanpa sayang, pria itu mengayunkan palu ke ponsel-ponsel yang harganya tak terbeli bagi kebanyakan orang itu.
Continue Reading →

Mengenal aneka rujak berbahan buah khas Banyuwangi yang UWENAK dan Segar



Merdeka.com, Banyuwangi - 
Satu lagi kuliner tradisional Banyuwangi yang perlu dinikmati dan dipahami. Salah satunya tentang keanekaragaman kuliner rujaknya. 

Dari sekian banyak kuliner rujak mulai dari rujak soto, rujak cemplung, rujak letok, rujak kecut, rujak dulit, ternyata punya banyak kemiripan. Khususnya untuk jenis rujak yang menggunakan bahan buah-buahan, Mulai dari bumbu sampai proses pembuatan. 

Aneka rujak yang disajikan Bu Ida, Di warung mangga, Jalan Bunyu, Nomor 45, Lateng, Banyuwangi, misalnya, ada beragam rujak dari bahan aneka buah. Diantaranya ada rujak cemplung, rujak letok, rujak kecut dan rujak dulit. 

Ida menjelaskan, bahan dasar semua rujak buah-buahan tersebut rata-rata menggunakan gula merah, gula pasir, terasi, petis merah, garam, cuka dan lombok. Jenis-jenis rujak buah ini, kata Ida bukan termasuk makanan berat sebagai pengenyang perut. 

"Ya biasanya kalau bangun tidur, atau siang-siang biar seger makan rujak ini. Bisa buat obat sakit kepala juga," ujarnya saat gelar lapak UMKM di Taman Blambangan, kepada Merdeka Banyuwangi, Sabtu (29/10).

Ida melanjutkan, berbeda lagi dengan rujak soto yang memang untuk konsumsi saat lapar. Selain rujak soto, jenis makanan berat rujak lainnya seperti rujak cingur dan rujak lontong, menggunakan bumbu yang berbeda. 

"Kalau untuk rujak selain buah-buahan, yang membedakan bumbunya itu ada pisang biji, kacang goreng, dan pakai petis hitam," jelasnya. 

Sedangkan untuk rujak buah sendiri, yang memiliki bumbu dan bahan sama tapi sudah berbeda nama jenis rujaknya, kata Ida ada tiga macam. Antara lain rujak dulit, rujak kecut dan rujak cemplung. 

"Bumbunya sama, cuma yang beda cara mengiris buahnya saja. Kalau rujak dulit mengirisnya miring-miring. Kalau rujak kecut dipasrah, dan rujak cemplung ngirisnya berbentuk dadu," ujarnya. 

Soal penamaan, aneka rujak buah ini juga diambil dari istilah yang sangat sederhana. Rujak dulit artinya dicolek-an sehingga cocok dengan potongan miring, untuk rujak kecut (asam) sesuai dengan rasa yang memang sangat terasa asam, namun segar. 

Sedangkan rujak cemplung (dimasukan) diambil dari bentuk potongan dadu buahnya, sangat cocok bila langsung dimasukkan ke bumbu. Soal rasa, rujak cemplung misalnya, sangat khas dengan dominan asam, pedas, dan manis. Sama seperti rujak kecut dan dulit. 

Dalam rujak cemplung, kurang lebih ada 8 jenis buah yang dimasukan. Mulai dari mangga, bengkoang, pepaya, belimbing, mentimun, sabrang (ketela rambat), jambu air dan nanas.

"Nanas nambah aroma sama timunnya. Khasnya itu ada kuahnya, dan ada cuka. Kalau dimakan bikin seger, perpaduan manis, kecut, sama pedes. Makanya cocok makannya saat siang, biar segar," ujarnya.
Continue Reading →

The New Paradise of Indonesian Tourism ,Dermaga APBN di Boom Marina Banyuwangi


BeritaTerkini.id
 > The New Paradise of Indonesian Tourism sejatinya merupakan ungkapan yang tepat untuk menggambarkan Banyuwangi dengan berbagai potensi wisata mengagumkan sehingga menarik wisatawan asing dan domestik untuk menikmati pesonanya. Hal ini dibuktikan dengan kedatangan perdana kapal pesiar MS. Silver Discoverer yang bersandar melalui Pelabuhan Tanjung Wangi.
Kedepannya tidak menutup kemungkinan Boom Marina Banyuwangi menjadi kawasan wisata marina kebanggaan kota Banyuwangi yang melayani rute untuk yacht, nantinya juga akan menyediakan fasilitas untuk kapal pesiar.
Pantai Boom sebagai area yang dikembangkan menjadi Boom Marina Banyuwangi terdapat dermaga yang dibangun menggunakan dana APBN oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang rencananya akan dikerjasamakan dengan Pelindo III melalui unit kerjanya yaitu PT Pelindo Properti Indonesia.
“Rencananya kami akan bekerjasama membuat dermaga APBN ini  untuk sandar kapal pesiar di wilayah Boom Marina Banyuwangi,” ungkap Prasetyo, CEO PT Pelindo Properti Indonesia.
Dalam keterangannya, Prasetyo menyampaikan bahwa ijin prinsip dan ijin pendukung lainnya telah didapat oleh PT Pelindo Properti Indonesia. “Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sangat men-support pembangunan Pelabuhan Wisata ini, tinggal menunggu waktu saja, “ jelas Prasetyo.
“Saat ini pembangunan Boom Marina Banyuwangi telah mencapai tahap pembangunan dinding penahan tanah dermaga marina, sedangkan untuk pembangunan tahap satu area ecopark di Pulau Wangi sudah mencapai pembangunan fisik 40 persen,” imbuhnya.
Harapannya Tahun 2017 akan dilaksanakan Sail to Banyuwangi yang merupakan rangkaian dari Sail Indonesia. Event ini merupakan event besar dengan peserta dari berbaga nergara diantaranya Australia, Singapura, Thailand dan Malaysia yang rencana pelaksanaannya sedang didiskusikan dengan Kementerian Pariwisata.
Continue Reading →

Pencurian Celana Dalam Wanita di Banyuwangi Meluas, Kini Ada di 2 Kecamatan Yaitu Kabat dan Kalipuro


Banyuwangi - Pencurian barang berharga milik kaum hawa alias celana dalam makin marak terjadi di beberapa wilayah Banyuwangi. Setelah ibu-ibu dan para ABG di Desa Kabat, Kecamatan Kabat diresahkan aksi maling usil itu, kini ibu-ibu muda di Lingkungan Lerek, Desa Gombengsari, Kecamatan Kalipuro dibikin geger dengan hal serupa. Padahal jarak antara 2 kecamatan itu sekitar 35 km.

Semisal yang dialami Asimah. Ibu 3 anak ini mengalami apes lantaran dalam kurun waktu 2 bulan terakhir ia kehilangan ratusan celana dalam miliknya ketika dijemur di halaman depan rumahnya.

"Kalau dihitung itu mungkin ada kalo satu sak (satu karung beras). Ada kalau seratusan jumlahnya, banyak. Setiap hari hilang slewar (celana dalam)," ungkap Asima ketika dijumpai detikcom di rumah kakaknya di RT 04 RW 1 Lingkungan Lerek, Kecamatan Kalipuro, Sabtu (29/10/2016).

Asimah yang kini genap berusia 32 tahun itu tak menaruh kecurigaan pada siapapun terkait raibnya ratusan CD miliknya. Namun Asimah sempat menangis dan geram, sebab tak lama tiap kali ia membeli celana dalam baru, semua barang pribadinya itu raib disikat maling.


Meski begitu, peristiwa aneh ini tak membuatnya ujug-ujug lapor polisi, ia hanya bercerita kepada sanak saudaranya sambil menangis. Tak hanya risau dan malu, tapi ia juga sempat kehabisan uang dan meminta tolong supaya dibantu dibelikan celana dalam baru.

"Tiap beli pasti ilang pas dijemur. Sampai nangis-nangis karena gak punya uang, ya gimana uangnya buat beli celana dalam terus. Sampai saya bilang sama kakak untuk bantu belikan celana dalam," ungkapnya dengan nada aksen madura yang kental.

Kejadian serupa juga terjadi pada Liswati. Ibu muda ini juga kehilangan lusinan celana dalam nya ketika dijemur di halaman belakang rumahnya. Ia merasa aneh, lantaran tetangga lainnya juga punya kebiasaan menjemur baju di halaman depan dan belakang rumahnya. Cucian baju itu biasanya dijemur di halaman bersama kopi, hasil kebun rakyat. Tapi entah mengapa, hanya beberapa rumah tertentu yang kemalingan barang pribadi milik perempuan tersebut.

"Kebiasaan menjemur baju di luar rumah sama njemur kopi gitu atau di belakang rumah, ya sama. Tapi nggak tau kenapa yang diambil cuma dia (Asimah) sama saya aja," tutup Liswati. 
(fat/try)

Continue Reading →

Friday, October 28, 2016

Saat Berkunjung ke Kebumen, Berbagai Sajian Kuliner Khas Ini Dijamin Akan Menggoyang Lidahmu



Kabupaten Kebumen memang selalu menggoda untuk dijelajahi para traveler. Mulai dari pantainya yang rupawan, goa-goa yang menawarkan pemandangan ornamen alam yang memukau, sampai benteng yang jadi tempat syuting film laga ternama, The Raid: Berandal. Apalagi, bertandang kemari pun bisa dituntaskan tanpa perlu merogoh kocek dalam-dalam.
Nah, kalau sebelumnya Hipwee udah ngajak kamu mengintip destinasi wisatanya yang kece-kece, kini saatnya kita menjelajahi Kota Lawet dengan lidah kita lewat berbagai citarasa kuliner khas yang ditawarkannya.

1. Sate Ambal dan Kebumen seolah gak terpisahkan. Jangan sampai alpa untuk menikmati kuliner yang satu ini saat bertandang ke sana!

Sate Ambal Kebumen via www.kaskus.co.id
Buat penggemar sate, nama sate Ambal pastinya udah gak asing lagi, dong. Ya, inilah sate ayam khas Kebumen yang melegenda ini pun bisa kamu temukan di luar daerah Kebumen. Sesuai namanya, sate Ambal berasal dari desa Ambalresmi, kecamatan Ambal yang berada di pesisir selatan Kebumen.
Meski sepintas mirip dengan sate Madura, nyatanya bumbu yang digunakan sate Ambal ini jauh berbeda. Jika sate Madura menggunakan kacang tanah sebagai bahan dasar bumbunya, sate Ambal memanfaatkan sambal tempe untuk menciptakan citarasa yang unik lewat rasa pedas yang bercampur dengan jahe dan aneka rempah lainnya. Sebelum dibakar, daging satenya telah dimasak terlebih dahulu sehingga rasanya lembut dan gurih.
Sate Ambal biasanya disajikan terpisah dari bumbunya, lengkap dengan potongan lontong atau ketupat. Untuk menikmati rasa sate Ambal yang otentik di Kebumen, kamu cukup mengeluarkan uang antara 10–15 ribu aja.

2. Uniknya nasi penggel juga wajib kamu coba. Rasakan sensasi makan nasi berbentuk bola pingpong lengkap dengan sayur nangka dan lauk kikil

Nasi penggel via kulinerkebumen,blogspot.com
Nasi penggel memang tak jauh beda dengan nasi sayur lainnya. Tapi, yang bikin unik adalah nasinya berbentuk bulat menyerupai bola pingpong. Itulah mengapa makanan ini disebut nasi penggel.
Biasanya, nasi penggel ini disajikan dengan jangan gori alias sayur nangka dan lauk kikil atau jeroan sapi di atas pincuk daun pisang. Satu pincuk umumnya berisi 7–8 penggel. Rasanya yang gurih dan mengenyangkan pas banget untuk dijadikan sarapan. Lagian, kamu hanya bisa menemukan penjual nasi ini di pagi hari.
Seporsi nasi penggel bisa ditebus dengan harga 8–10 ribu rupiah. Tapi, makanan khas ini kian langka dan hanya bisa kamu temukan di tempat-tempat tertentu aja. Setidaknya, ada beberapa penjual nasi penggel yang menjajakan dagangannya tiap pagi di daerah kota Kebumen.

3. Saat mampir ke pantai Petanahan, yutuk goreng yang jadi kuliner khasnya wajib kamu cicipi

Peyek yutuk via tentangpenakuberbicara,blogspot.com
Yutuk merupakan sejenis hewan laut yang mudah ditemukan di pesisir pantai Kebumen, terutama pantai Petanahan. Oleh warga sekitar, hewan bercangkang yang mirip undur-undur ini diolah menjadi bakwan ataupun rempeyek khas yang renyah dan gurih mirip udang.
Makanya, jika mampir ke pantai Petanahan, jangan terlewat untuk mencicipi kuliner khas yang satu ini. Bakwan atau rempeyek yutuk ini paling enak dijadikan pelengkap saat menyantap pecel yang juga biasa dijajakan di sana. Hanya dengan 5 ribu untuk seporsi pecel plus seribu rupiah untuk satu peyek yutuk, kamu sudah bisa menikmati kombinasi nikmat ini menggoyang lidahmu.

4. Selain yutuk dan pecel, Petanahan juga terkenal dengan soto ayamnya yang menggunakan kuah kental nan gurih


Petanahan gak cuma tenar karena peyek yutuknya. Kuliner daerah pesisir ini justru lebih dulu terkenal karena soto Petanahannya yang khas. Salah satu soto Petanahan yang otentik dan terkenal adalah soto yang dijual oleh Sukarman atau yang dikenal juga dengan nama Pak Kored.
Soto Petanahan ini berisi suwiran daging, lengkap dengan toge dan potongan ketupat. Namun, kamu gak akan menemukan potongan kubis dan soun seperti soto pada umumnya. Kuah soto Petanahan ini juga tampak kental dan terasa gurih karena disajikan dengan bumbu rempah seperti kunyit dan jahe yang menambah citarasa soto ini. Karena porsinya banyak, seporsi udah bisa bikin kamu kenyang, lho!

5. Suwiran daging entok dan kuah santan nan kental berpadu harmonis dalam semangkuk soto Tamanwinangun

Soto Tamanwiangun via rasimunway,blogspot.com
Di Indonesia, soto itu udah kayak suku bangsa, sangat beragam, bahkan meski di daerah yang sama. Kebumen juga punya dua macam soto khas. Selain soto Petanahan, ada pula soto Tamanwinangun. Dinamakan demikian karena umumnya penjual soto jenis ini berasal dari asal soto ini dari Tamanwinangun, Kebumen.
Berbeda dengan soto-soto lainnya, soto Tamanwinangun ini menggunakan daging entok atau itik Serati. Di setiap suwiran dagingnya, bumbu soto terasa meresap sempurna. Apalagi, soto ini juga tidak menggunakan kuah bening seperti soto umumnya, melainkan memakai kuah santan yang berpadu dengan kaldu entok yang nikmat dan gurih. Seporsi soto Tamanwinangun biasanya dilengkapi dengan potongan ketupat yang pasti bikin kenyang.

6. Beralih ke panganan ringan, berkunjung ke Kebumen tak akan lengkap tanpa membeli lanting sebagai buah tangan

Lanting Kebumen via www.infojajan,com
Ya, lanting atau klanthing adalah salah satu oleh-oleh terkenal asal Kebumen, sampai-sampai kota ini pun dijuluki kota Lanting. Panganan kering berbentuk angka delapan ini menggunakan singkong sebagai bahan dasarnya. Dulu, lanting ini hanya memiliki dua rasa aja, yaitu original dan bawang goreng. Tapi, kini produsennya sudah bereksperimen dan menghasilkan rasa yang lebih kaya, seperti rasa balado, keju, pedas manis, jagung bakar, serta aneka rasa yang lainnya.
Citarasa gurih dan renyahnya memang bikin ketagihan siapa saja yang memakannya; rasanya, pantang berhenti sebelum habis sebungkus. Kalau kamu pulang dari Kebumen, pastikan makanan ini ada di tasmu untuk oleh-oleh.

7. Sensasi manisnya jipang kacang yang lengket di mulut juga pas dijadikan oleh-oleh buat orang terkasih

Jipang Kacang via www.tokopedia,com
Cemilan manis yang unik ini juga seru buat dijadiin oleh-oleh sewaktu kamu kembali dari Kota Lawet. Jipang kacang ini konon sudah diproduksi secara tradisional sejak dulu sampai sekarang dengan mempertahankan rasa aslinya. Apalagi, bahan-bahannya pun cukup sederhana, yaitu kacang, gula jawa, serta minyak sayur. Tentu saja, sensasi lengket di gigi khas gula jawa sangat terasa saat kamu menikmati makanan ringan yang satu ini.

8. Jangan lupa pula untuk membawa pulang sale pisang yang manis nan legit dari Kota Lawet

Satu lagi cemilan yang nagih dan bikin kenyang—kalau makannya banyak, hehehe— yang pas buat dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Oleh-oleh khas ini berasal dari desa Mangli, kecamatan Kuwarasan, Kebumen. Sale pisang ini dibuat dari buah pisang yang iris tipis kemudian dikeringkan dengan cara dijemur untuk membuatnya tahan lama. Selanjutnya, pisang kering ini digoreng dengan tepung terigu.
Nah, itulah berbagai kuliner khas yang bisa kamu temukan di Kota Lanting, Kebumen. Kalau ada makanan khas Kebumen yang kebetulan belum tercantum di sini, jangan segan buat tambahin di kolom komentar, ya!

Sumber : hipwee
Continue Reading →

Banyak Orang Luar Magetan Bilang Jika Membasuh Muka Di Air Terjun Tirtosari Magetan Dapat Membuat Awet Muda

 

Air terjun tirtosari adalah air terjun yang mempunyai ketinggian terjunan sekitar 50 meter dan berada di ketinggian 1200 diatas permukaan laut.Air terjun tirtosari terletak di desa ngancar kecamatan plaosan kabupaten magetan propinsi jawa timur.Air terjun tirtosari terletak di dekat telaga sarangan tepatnya kira kira sekitar 2,5 km sebelah barat daya dari telaga sarangan.

Lokasi air terjun ini dapat di tempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua dan dapat juga ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum yaitu ojek sejauh kurang lebih 1,5 meter kemudian selebihnya untuk mencapai di air terjunnya penelusur harus berjalan kaki sejauh 1 km dari tempat loket menuju air terjun.

Para penelusur akan menyusuri jalanan setapak yang kondisinya sudah baik tetapi tetap harus waspada dan hati hati karena tempatnya licin dan curam, selain itu juga dibutuhkan tenaga ekstra untuk dapat sampai di air terjunnya.

Untuk menuju ke tempat wisata air terjun tirtosari maka panalusur harus menuju ke telaga sarangan terlebih dahulu.Penelusur nggak usah khawatir karena kita akan pandu untuk menuju ke lokasi tersebut.

Jika para penelusur dari barat(surabaya) maka penelusur menempuh rute surabaya-mojokerto-jombang-kertosono-nganjuk-madiun/ngawi-magetan-telaga sarangan.JIka para penelusur dari kota ponorogo maka penelusur dapat memilih diantara dua rute yaitu yang pertama lewat ngawi-magetan-telaga sarangan,sedangkan yang keuda lewat madiun-magetan-telaga sarangan.

Sedangkan bagi para penelusur yang dari jawa tengah bisa lewat maospati-magetan-telaga sarangan ataupu bisa lewat karanganyar-solo-cemoro sewu gunung lawu-telaga sarangan.Para penelusur nggak usah khawatir karena kondisi jalannya sudah sangat baik dan beraspal mulus.

Para penelusur tau nggak ternyata usut punya usut ada kepercayaan di masyarakat sekitar bahwa jika membasuh muka dengan air di air terjun tersebut dapat membuat seseorang menjadi awet muda dan tampak cantik/tampan.Masalah kebenarannya sih tak ada yang tau secara pasti.Untuk harga tiket masuknya ke tempat wisata air terjun tirtosari sendiri adalah Rp 7000/orang dan ada pemandu jika para penelusur membutuhkan pemandu.

Sepanjang perjalanan menujju air terjun para penelusur akan di suguhi pemandangan yang sangat indah dan udara yang sangat sejuk sekali karena memang tempat wisata tersebut masih di lereng gunung lawu.Rasa capek dan lelah para penelusur akan terbayarkan oleh air terjun tirtosari yang sangat indah sekali.
Continue Reading →

Dalam Sepekan, 17 Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua Celaka Jalan Berlubang di Desa Kembangan Bekas Galian PDAM

 

MAGETAN - Jalan berlubang di Desa Kembangan, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan akibat bekas galian perbaikan pipa instalasi air PDAM membawa korban.

Dalam sepekan, 17 pengendara kendaraan bermotor roda dua celaka di lokasi itu. Seorang di antaranya anggota TNI AU yang terluka dan harus diangkut pakai ambulans.

Akibat itu, jalan kelas tiga yang sering dilewati kendaraan melebihi tonase itu sempat ditanami pohon pisang oleh warga setempat.

Ini dilakukan agar tidak ada korban lagi yang terperosok jalan tersebut. Dan juga sebagai kritik kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan.

"Baru dua hari lalu, dalam semalam ada tiga korban yang jatuh, karena lubang jalan itu. Ketiga korban relatif luka parah, satu orang Desa/Kecamatan Ngariboyo, dua warga Desa Temboro, Kecamatan Karas,"kata Eko Sugeng, warga yang rumahnya tepat di sebelah lubang jalan itu, kepada Surya Online, Minggu (23/10/2016).

Eko Sugeng membenarkan dari 17 orang yang celaka akibat terperosok jalan berlubang yang tepat di depan rumah anggota Polisi Resor Magetan dan mantan Kepala Desa setempat itu salah satunya anggota TNI AU warga Desa Winong, Kecamatan Maospati.

"Anggota TNI AU itu bertugas di Jogjakarta. Dia dilarikan dengan ambulans ke RSU Lanud Iswahjudi. Informasinya patah tulang kaki,"ujar pekerja pabrik gula Poerwodadi, Glodok, Kecamatan Karangrejo, Magetan ini.

Kepala UPTD Wilayah V, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Magetan, Hadzaini Aziz membenarkan, kerusakan jalan yang sering mencelakan pengendara kendaraan bermotor itu akibat urukan bekas galian perbaikan pipa instalasi air PDAM.

"Disini banyak instalasi pipa air PDAM, mestinya saat perbaikan itu tanah urukan menggunakan Agregat (campuran pasir dan batu kerikil), tapi hanya diurug tanah biasa, sehingga amblas yang dalam,"kata Aziz begitu biasa dipanggil kepada Surya Online, Minggu (23/10/2016).

Apalagi, tambah Aziz, jalan kelas tiga yang seharusnya tidak diperbolehkan dilewati kendaraan melebihi tonase di atas tiga ton itu, faktanya setiap har dilewati kendaraan tersebut.

"Sudah urukan tidak sesuai dengan teknis, kendaraan yang lewat hampir seluruhnya melebihi tonase, tidak sesuai kelas jalan yang ada,"kata Aziz. Sumber : Surya,co,id
Continue Reading →

Thursday, October 27, 2016

Gas H2S di Lapangan Migas Banyuurip Bocor, Delapan Warga Alami Keracunan

BOJONEGORO (Rakyat Independen)- Sebanyak 8 (delapan) warga Dusun Dawung, Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, harus dilarikan ke Puskesmas terdekat, gara-agar mengalami keracunan gas hydrogen sulfida (H2S) yang bocor dari Lapangan Minyak dan Gas bumi (Migas) Banyuurip yang dioperatori oleh ExxonMobile Cepu Limited (EMCL), Rabu (26/10/2016) kemarin. Ke delapan korban keracunan itu mendapatkan perawatan di Puskesmas Gayam dan Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu.
Delapan warga yang mengalami keracunan gas itu diantaranya Nyamikarin, Warsiti, Siti, Samini, Sri Minah, Sri Ustadzah Ningsih, Siti Muflikhatul Nikmah dan Ahmad Zigna. Nyamikarin, salah satu korban menjelaskan sebelum keracunan, ia sempat mencium bau seperti telor busuk yang sangat menyengat. Setelah itu, ia mengalami pusing, mual dan muntah, serta sempat pingsan.
“Saya mencium bau seperti telor busuk yang sangat menyengat dan seketika itu saya merasa pusing, mual dan muntah. Saya juga sempat pingsan,” katanya.
Melihat Nyamikarin pingsan, pihak keluarga langsung membawanya ke Rumah Sakit Muhammadiyah Kalitidu. Kemudian, Tim medis langaung memberikan perawatan dengan memberi oksigen pada korban.
Sementara delapan warga keracunan, tujuh orang yang di rawat di Puskesmas Gayam sudah dipulangkan. Sedangkan satu orang bernama Nyamikarin masih dirawat di Rumah sakit Muhammadiyah Kalitidu. Akan tetapi korban yang satu itu kondisinya sudah semakin membaik dan segera dipulangkan juga.
“Kondisi saya kata perawat sudah mendingan mungkin sebentar lagi sudah boleh pulang,” ungkap Nyamikarin.
Gas hydrogen sulfida (H2S) bocor Rabu pagi sekitar pukul 11.30 WIB. Belum bisa disimpulkan penyebab bocornya gas tersebut. Tiba-tiba gas beracun itu langsung menyebar ke warga sekitar hingga mengakibatkan delapan orang mengalami keracunan.
Continue Reading →

TAMBANG PASIR KULONPROGO, Jalur Tambang Korbankan Tanggul Sawah Warga dan Dikhawatirkan Jebol

Harianjogja - KULONPROGO — Warga Dusun Sawahan, Banaran, Galur mengeluhkan tanggul sawahnya yang dijadikan jalur kendaraan pengangkut pasir. Pasalnya, tanggul dikhawatirkan akan jebol karena tidak mampu menahan berat kendaraan tersebut.
Tanggul tersebut dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) yang digunakan warga sebagai jalan untuk pertanian dan mencegah air sungai meluap ke areal persawahan. Karena itu jika tanggul tersebut jebol maka sawah sekitar akan terendam banjir. Haryadi Suyitno, warga setempat mengatakan bahwa warga tidak keberatan dengan aktivitas pertambangan tersebut.
“Tapi harus sesuai prosedur, tanggul ini untuk pertanian bukan untuk tambang,” tegasnya ketika ditemui di lokasi, Rabu (26/10/2016).
Aktivitas pertambangan tersebut sebenarnya sudah dimulai sejak tiga bulan lalu, tetapi proses produksi baru dilakukan sekitar lima hari belakangan. Setiap harinya, sekitar 40 kendaraan pengangkut pasir yang keluar masuk melalui jalur tersebut. Haryadi mengungkapkan perusahaan penambang sebaiknya membuat jalur tersendiri untuk aktivitasnya.Sebelumnya, aktivitas pertambangan menggunakan jalur di sisi yang berbeda. Namun, jalur tersebut kemudian digunakan oleh pemilik lahan dan kendaraan pengangkut berpindah jalur.
Terlebih, jalur yang dipadati oleh kendaraan tersebut mengganggu aktivitas warga setempat. Berdasarkan pantauan di lapangan, tanggul sepanjang sekitar 80 meter tersebut memang menjadi akses utama ke lokasi penambangan. Sejumlah kendaraan nampak lalu lalang dengan rentang waktu yang cukup padar.
Kondisi jalan nampak rusak parah dan berlubang-lubang di berbagai sisi. Kala musim hujan, jalur tanggul tersebut juga mulai becek dan menyulitkan warga yang lewat. Meski demikian, sebuah alat berat juga nampak berupaya memadatkan jalur tersebut kemarin. Hal itu dilakukan dengan menimbung sejumlah tanah dan pasir di badan jalur.
Continue Reading →

Berita Acak