Satu Orang Visanya Belum Selesai
BANYUWANGI – Kalimat talbiyah menggema 
di sepanjang jalan A.Yani Banyuwangi, tadi malam. Ribuan orang mengantar
 keberangkatan jamaah calon haji (JCH) Banyuwangi yang tergabung dalam 
kloter 9 dan 10. Isak tangis dan lambain tangan turut melepas 
keberangkatan calon tamu Allah tersebut.
Rombongan calon haji itu berangkat dari 
depan kantor Pemkab Banyuwangi. Diangkut menggunakan 20 armada bus, 
rombongan secara simbolis dilepas Asisten Adpem dan Kesra Pemkab 
Banyuwangi, Wiyono didampingi Plt. Kepala Kemenag Banyuwangi, Zainal 
Abidin, Ketua Baznas Banyuwangi, Samsudin Adlawi, Kapolres AKBP Budi 
Mulyanto, pada pukul 20.30.
Sebenarnya total JCH Banyuwangi yang 
tergabung dalam tiga kloter, yakni 9, 10, dan 11, berjumlah 977 orang. 
Sayang, mendekati keberangkatan, dua orang menyatakan mundur dengan 
alasan suaminya tidak ikut. Satu jamaah keberangkatannya ditunda karena 
visanya belum  beres.
Jadi jumlah JCH Banyuwangi berubah 
menjadi 974. Rinciannya, kloter 9 terdiri atas 444 jamaah,  kloter 10 
berisi 444 jamaah, dan kloter 11 berisi 86 jamaah. “Kalau yang masalah 
visa insya-Allah dalam tiga hari lagi bisa berangkat. Kalau yang dua 
orang keberangkatannya ditunda tahun depan. jadi total Jamaah Banyuwangi
 yang berangkat ke Tanah Suci malam ini (tadi malam, red) 888 orang,” 
ujar Mukhlis, Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag 
Banyuwangi.
Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, 
pemberangkatan kloter 9 dan 10 sempat diwarnai hujan gerimis. Rombongan 
diangkut menggunakan 20 bus tujuan Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. 
Pemberangkatan JCH tahun ini memang berbeda dengan tahun-tahun 
sebelumnya.
Pada tahun sebelumnya setiap jamaah yang
 tersebar di berbagai kloter diberangkatkan secara bersama. Namun, tahun
 ini tidak. JCH Banyuwangi yang tergabung dalam kloter 11 baru 
diberangkatkan nanti malam menggunakan dua armada bus.
CJH Banyuwangi kloter 11 yang berjumlah 
85 orang itu bergabung dengan JCH dari Bondowoso, Situbondo, dan 
Surabaya. Suasana haru pun menyelimuti pemberangkatan JCH Banyuwangi di 
depan kantor Pemkab Banyuwangi tadi malam.
Tidak sedikit kerabat JCH yang 
menitikkan air mata saat jamaah hendak masuk ke dalam bus. Tidak sedikit
 pula jamaah yang berpelukan erat dengan para kerabat yang secara 
bersama-sama mengantarkan JCH yang hendak menjalankan ibadah di Tanah 
Suci.
Sementara itu, jika sesuai jadwal, pukul
 07.00 pagi ini seluruh JCH Banyuwangi kloter 9 dan 10 sudah sampai di 
Asrama Haji Sukolilo. Begitu mereka sampai, tas koper para JCH langsung 
diperiksa petugas haji di sana. Di dalam asrama itu kesehatan jamaah 
juga diperiksa.
Selain itu, dilakukan pemantapan 
terhadap JCH oleh ketua regu (karu) dan ketua rombongan (karam). 
Pemantapan manasik juga dilangsungkan di Asrama Haji Sukolilo tersebut. 
“Seluruh jamaah istirahat di asrama sebelum berangkat. Gelang identitas 
haji dibagikan saat ada di asrama itu,” kata Lukman Hakim, salah satu 
petugas haji Banyuwangi.
Nah, pada pukul 00.00 Sabtu (13/8) dini 
hari seluruh JCH kloter 9 dan 10 harus melakukan persiapan terbang ke 
Tanah Suci. Setiba di Bandara juanda, Surabaya, seluruh CJH Banyuwangi 
membeli tiket pesawat, menerima paspor, dan uang bekal untuk digunakan 
selama di Tanah Suci.
JCH Banyuwangi kloter 9 dan 10 
rencananya diterbangkan dari Bandara Juanda pukul 03.00 dini hari menuju
 Madinah. ”Perkiraan pukul 09.35 WAS rombongan sudah landing di Bandara 
Muhammad bin Abdul Azis, Madinah,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya 
mewakili Bupati Abdullah Azwar Anas, Wiyono berpesan agar jamaah tetap 
menjalankan ibadah semata-mata karena Allah. Jamaah juga diimbau 
konsentrasi menjalankan ibadah.
“Hati-hati dalam perjalanan karena 
jaraknya jauh. Harapan kami setelah kembali ke Tanah Air nanti semoga 
menjadi haji yang mabrur,” tandasnya. (radar)
 

 
 
 
 
 
0 komentar:
Post a Comment