Saturday, July 16, 2016

Dapat Aduan Pembuatan e-KTP Lama di Twitternya, Bupati Anas Sidak dan Traktir Bakso Warga


Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas hari ini mengecek pelayanan di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil). Kunjungannya ini dalam rangka merespons pengaduan warganya soal lamanya pengurusan e-KTP yang dikirimkan melalui akun Twitter miliknya.

Bupati Anas datang sekitar pukul 14.00 WIB di Kantor Dispendukcapil Jl Letkol Istiqlah Banyuwangi. Anas menyempatkan diri bersalaman dengan warga yang sedang mengantre. Begitu masuk ke kantor, Anas langsung menyapa warganya melalui pengeras suara yang ada di meja resepsionis.

"Kedatangan saya ini karena ada pengaduan lewat Twitter kalau pelayanan di Dispendukcapil lama. Lamanya ngurus e-KTP soal blanko, waktu ke sini habis. Saya minta pak Djani (Kadispendukcapil) ke Kemendagri ambil blanko. Saya kira bisa dapat 5 ribu ternyata dapatnya 950 blanko. Kalau sebanyak ini 2 hari saja habis," terang Anas kepada warganya, Jumat (15/7/2016).

Penjelasan yang disampaikan oleh Anas rupanya belum memuaskan warganya. Oleh karenanya banyak warga yang langsung 'curhat' soal kendala yang dialami warga. 

"Pak, saya harus bolak-balik ke sini. Saya ini ikut kerja sama tamu di Bali, masa saya harus ninggalin kerjaan untuk ngurus E-KTP," keluh Muhammad Arif hidayatullah (31) yang sudah 12 tahun bekerja di garmen di Bali.

Mendengar itu Anas kembali menjelaskan kendala itu diakibatkan oleh terbatasnya jumlah blanko yang diterimanya dari Kementerian Dalam Negeri di Jakarta. Proses pun dilanjutkan dengan validasi data antara daerah dengan pusat. 

"Bapak-ibu mohon bersabar. Dulu bikin KTP mudah tapi harus setiap 5 tahun sekali ganti, ini kan untuk seumur hidup. Kalau dari sini sistemnya belum masuk, di Jakarta nggak klik nggak masuk. Saya pikir ke Jakarta bisa ambil 5 ribu blanko ternyata dapatnya cuma 950 blanko. Kalau besok liburan blanko habis mohon dimengerti karena dari Jakarta terbatas," katanya. 
Foto: Aditya MT/detikcom

Mantan anggota DPR/MPR termuda ini pun minta maaf atas kendala yang harus dialami oleh warganya. Dia kemudian mengingatkan lamanya proses mengurus e-KTP ini terbayar seumur hidup.

"Atas nama pemerintah nyuwun ngapunten ingkang kathah. Bukan karena kami tidak melayani tapi sistem dari sini tidak connect. Jadi gini bapak-ibu ngurus susah sebulan-dua bulan untuk seumur hidup," bebernya.

"Ini saya minta (pelayanan) di luar urusan blanko dilembur. Yang lain saya minta dipercepat," tukasnya kepada petugas Dispendukcapil.

Berkaca pada hal ini, Anas, berharap pemerintah pusat dapat mengantisipasi padatnya antrean di musim liburan. Apalagi e-KTP salah satu syarat masyarakat mencari nafkah.

"Harapan saya mestinya pemerintah pusat mengantisipasi musim liburan ketika orang akan mengurus KTP. Harapan kami ke depan ada persiapan blanko. Di daerah tentunya mereka kan kecewa, bayangkan mereka harus menyeberang ke Bali tapi tidak bisa," jelasnya. 

Melihat antrean panjang itu Anas kemudian kemudian mentraktir warganya. Akhirnya dua gerobak bakso pun dipanggil untuk melayani warga yang lelah mengantre ini. Antrean di loket resepsionis pun berpindah ke dua gerobak bakso.
Warga ditraktir makan bakso

Salah satu warga, Rini (38), mengaku senang dengan traktiran kepala daerahnya ini. Apalagi dia sudah mengantre sejak pukul 8.00 WIB dan tidak namanya belum dipanggil membuatnya tidak bisa beranjak dari lokasi.

"Saya ini mau mengurus pindah domisili, saya sudah punya e-KTP kok. Sayangnya antrean saya disamakan dengan pembuatan e-KTP baru, jadi harus nunggu lama. Tadi saya datang pukul 8.00 WIB dapat nomor 199. Alhamdulillah terima kasih sama Pak Bupati dapat bakso soalnya antreannya gak bisa ditinggal," kata warga Bulusan, Kecamatan Kalipuro ini. 

0 komentar:

Post a Comment

Berita Acak