
Banyuwangi, Memorandum – Menelisik tempat angker di Pemandian Wisata Osing Desa Kemiren Kecamatan Glagah. Sebuah sempat yang memiliki fenomena mistis yang unik, dan sempat heboh karena ada pengunjungnya tewas dan dikabarkan bongso lelembut penghuni pemandian, minta tumbal nyawa seorang gadis belia.
Dalam catatan Memorandum ada dua orang 
gadis status pelajar SD dan SMP yang meninggal dunia dikawasan 
pemandian. Padahal saksi mata, peristiwanya berlangsung cepat dan secara
 logika tidak sampai menewaskan korbannya jika tenggelam. Karena selain 
dekat dengan orang tua atau temannya dan pasti jika tertolong akan bisa 
diselamatkan nyawanya. Yakni Alm. Devi AL (10), warga Lingkungan Suko, 
Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro terjadi tahun 2016, dan 
sebelumnya pernah terjadi kurang lebih korbannya bernama Nina (16) warga
 Perumahan Kebalenan Banyuwangi terjadi kurang lebih 2012 lalu.
Untuk mengetahui sedikit mistis 
Pemandian Wisata Osing Kemiren, Memorandum menelisik keberadaan mahluk 
halus yang menurut warga sekitar ada Gendoruwo dan Uwil (mahluk kecil 
lelembut). Untuk itu, beberapa narasumber warga Kemiren bernama Basri 
Ketua RT 01 RW 01 Dusun Krajan Desa Kemiren Kecamatan Glagah sedikit 
menceritakan tentang misteri itu.
Menurut yang diyakini warga, fenomena 
munculnya makhluk halus berupa uwil di kawasan wisata pemandian Wisata 
Osing di Dusun Krajan Desa Kemiren Kecamatan Glagah, Banyuwangi mulai 
ramai diperbincangkan oleh warga yang tinggal di sekitaran wisata 
pemandian tersebut.
Hal tersebut mulai santer 
diperbincangkan setelah kejadian tewasnya Devi, yang saat berenang di 
pemandian dewasa atau pemandian sebelah barat milik Wisata Osing. 
Beberapa warga sempat mendatangi dan bermediasi dengan paranormal. 
Katanya, pemandian sebelah barat tersebut memang angker dan dihuni 
banyak mahluk halus seperti Genderuwo maupun Uwil yang suka menggoda 
anak-anak. Menurut paranormal tersebut, tewasnya bocah gadis tersebut 
awalnya digoda serta diajak main lalu arwahnya diseret ke sumber mata 
air tempat tinggallnya Uwil tersebut, kata Basri.
Sementara cerita yang berkembang di 
masyarakat awal kemunculan uwil tersebut berasal dari sumber mata air 
yang sampai sekarang ini sering digunakan sebagai tempat sesembahan 
orang-orang yang meminta-minta seperti benda pusaka, kekuatan sampai 
meminta nomor togel. Banyak dari mereka yang sering dijumpai dan digoda 
segerombolan anak kecil yang disebut uwil tersebut, ungkap Basri.
Dari permintaan tersebut beberap ada 
yang dikabulkan seperti keris berukuran 20 cm yang dapat mengelabuhi 
orang yang melihatnya. Jadi, ketika pemilik keris memegang keris itu 
maka, orang tersebut tidak kelihatan. Namun, akhirnya keris tersebut 
dikembalikan ke tempat asal karena pemilik sering digoda makhlus halus, 
terang Basri.
Sebenarnya, beberapa penjaga obyek 
wisata pemandian tersebut juga sering dijumpai makhlus halus, tapi hal 
tersebut sering ditutup-tutupi karena takut akan berdampak pada sepinya 
pengunjung, pungkas Basri. (fat)
Sumber | Koran Harian Memorandum
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Post a Comment