Raja Ampatnya Jawa Timur Yang Terletak di Waduk Bajul Mati Perbatasan Banyuwangi-Situbondo
Raja Ampat dan Danau Sentani, bagi saya dan mungkin sebagian orang, tempat tersebut menjadi destinasi impian. Karena posisinya berada di pulau paling timur Indonesia biaya perjalanan kesana tidaklah murah. Di Perbatasan Banyuwangi-Situbondo belakangan ini sedang dihebohkan dengan adanya spot mirip Raja Ampat, ada juga yang bilang mirip Danau Sentani, tempat itu bernama Waduk Bajulmati.
Waduk Bajulmati merupakan waduk yang terletak di perbatasam Banyuwangi dan Situbondo tepatnya di desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, untuk wilayah Situbondo dan Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo untuk Wilayah Banyuwangi. Waduk ini dapat menampung air hingga 10 juta Meter Kubik dan dapat mengaliri area persawahan seluas 1.800 Hektar di Wilayah, Banyuwangi dan Situbondo.
Rute Menuju Waduk Bajulmati Letaknya yang bersebelahan dengan Kawasan Taman Nasional Baluran atau juga dikenal Afrika Van Java untuk menuju kesini pun searah dengan menuju ke Taman Nasional Baluran. Rute dari Kota Banyuwangi Jika menggunakan kendaraan pribadi atau sewa kalian bisa mengarahkan kendaraan keluar Kota Banyuwangi – Pelabuhan Ketapang – Pantai Watudodol – Jalan Lintas Banyuwangi-Situbondo – Pasar Bajulmati – Pintu Masuk Taman Nasional Baluran – setelah melewatinya sekitar 10 menit kiri jalan akan ada gapura dan gerbang masuk ke Waduk Bajulmati. Untuk kalian yang menggunakan sarana transportasi umum bisa menaiki Bis Jurusan yang menuju Situbondo dari Pelabuhan Ketapang dan turun di depan gerbang waduk Bajulmati. Begitupula sebaliknya jika kalian dari Kota Situbondo ambil arah ke Banyuwangi atau Pelabuhan Ketapang setelah memasuki kawasan hutan TN Baluran nanti akan bertemu gapura masuk ke Waduk Bajulmati di sebelah Kanan jalan.
Untuk memasuki Waduk Bajulmati kita dipungut biaya masuk untuk kendaraan saja sebanyak Rp.5.000/Motor atau Rp.10.000/Mobil dan untuk orang untuk saat ini belum dikenakan biaya. Dari pintu gerbang dan pemungutan tiket masuk tinggal berjalan sebentar sejauh 500 meter jalan turun dan akan melihat pemandangan waduk dengan diapit bukit-bukit yang cukup tinggi. Sesampai disana saya langsung memilih untuk melihat-lihat dan berkeliling Waduk mencari spot foto yang bagus.
Saya berhenti tepian waduk yang cukup tinggi untuk memandang luas keseluruhan waduk Bajulmati. Terlihat jelas liak liuk perbukita membentuk suatu pola yang indah. Melihat pemandangan tersebut seakan-akan melihat Spot Wayag, Raja Ampat yang diidam-idamkan. Sepet saya pikir bayangan ini agak lebay dan mencoba menanyakan ke beberapa teman dan jawaban mereka cukup menghibur miriplah dikit 9-12 :p. Samar-samar terlihat pemandangan Gunung kemungkinan Gunung yang juga terlihat dari Banyuwangi Kota yaitu Gunung Marapi dan Ijen. Namun sayangnya saat di foto tidak nampak begitu jelas. Jika menghadap ke timur akan terlihat Gunung Baluran yang nampak gagah dan terlihat cukup dekat.
Makin siang, makin gersang. Jarang sekali ada pohon yang teduh disini, saya kembali ketempat awal karena ada Balai Bengong beratapkan patung tari Gandrung. Ternyata para pengunjung juga sedangasik berteduh dan menyantap bekal yang mereka bawa sambil menikmati pemandangan waduk dari balai bengong tersebut. Untuk fasilitas yang lainnya belum ada sama sekali, karena waduk ini memang belum sepenuhnya dibuka dan disiapkan untuk wisata.
Mengunjungi Waduk Bajulmati baiknya dilakukan pagi hari atau sore hari saja dan jika terpaksa mengunjunginya siang hari jangan lupa membawa tutup kepala jika tidak kuat ssengatan cahaya matahari. Mengunjungi Waduk ini juga bisa sekaligus jalan untuk berkunjung ke Taman Nasional Baluran yang dikenal sebagai Afrika Van Java karena lokasinya cukup berdekatan dan searah. Semoga pengembangan wisata di waduk ini bisa memuaskan pengunjung dan fungsi waduk bisa meningkatkan kesejahteraan petani-petani yang sawahnya teraliri air dari waduk ini.
Sumber : Catatan Nobi
0 komentar:
Post a Comment