Banyuwangi, Memorandum – Menurut Cerita 
legenda, berdirinya Kota Banyuwangi berawal dari kisah pengorbanan Putri
 Sritanjung. Konon, sang Putri telah difitnah oleh Raja, Prabu Sulah 
Hadi Kromo, bahwa sang putri telah berbuat serong dengannya. 
Maka, untuk
 membuktikan kebenaran dan kesetiaannya terhadap sang suami, Sidopekso, 
Putri Sritanjung pun berujar; “Saya akan menceburkan diri ke dalam air 
ini. Bila nanti airnya keruh dan bau, berarti apa yang dituduhkan Raja 
itu benar adanya. Tetapi bila air ini berubah harum mewangi, berarti apa
 yang dikatakan Raja itu adalah fitnah,” ucap Putri Sritanjung, sembari 
melompat masuk kedalam air.
Alkisah, air danau yang menangkup tubuh 
sang putri, kemudian berubah menjadi jernih dan semerbak harum mewangi. 
Disaat itulah, Sidopekso dengan penuh penyesalan berkata; “Banyu, 
Wangi…!!
Penggalan kisah tersebut merupakan 
bagian dari serangkai cerita yang sudah sangat melegenda dan dikenal 
dimana-mana, yakni tentang asal-muasal Kota Banyuwangi. Benarkah 
demikian? Terlepas dari benar-tidaknya kisah legenda tersebut, yang 
jelas, nama Sritanjung seakan sudah sangat identik dengan Banyuwangi. 
Beberapa Dari penelusuran Memorandum, di 
Banyuwangi terdapat beberapa peninggalan kuno yang dipercaya sebagai 
jejak Putri Sritanjung. Salah satunya adalah sebuah sumur tua yang 
terdapat di pojok halaman belakang Pendopo Sabha Swagata Blambangan, 
tempat tinggal Bupati Banyuwangi. Konon, sumur tua itu adalah bagian 
dari Danau tempat sang Putri menerjunkan diri untuk membuktikan kesucian
 dirinya.
Berdasarkan penglihatan seorang gadis 
indigo, Rista (21), warga Lingkungan Mojoroto, Kelurahan Mojopanggung, 
benar bahwa Putri Sritanjung memang bermukim di sumur tua tersebut. 
“Dengan diantar oleh petugas Satpol PP, beberapa hari lalu saya sengaja 
datang ke sumur itu. Saat itu, saya langsung disambut dengan bau harum 
yang sangat kuat. Lalu, saya terkejut, ketika dari dalam sumur kemudian 
muncul sosok wanita yang sangat cantik. Busananya putih bersih, 
rambutnya disanggul, degan hiasan bunga melati. Seperti seorang 
pengantin,” ungkap Rista kepada Memorandum.
Benarkah itu Putri Sritanjung?. “Saya 
tidak tahu namanya siapa. Yang saya tahu, dia hanya menatap tajam kearah
 saya, seakan ada yang ingin dia sampaikan. Raut wajahnya sangat cantik.
 Saya menangkap, ada kegelisahan di wajahnya. Mungkin itu yang ingin dia
 sampaikan, entah tentang apa,” ungkap Rista.
Menurut Rista, sosok yang dilihatnya 
adalah sosok yang familiar dan jauh dari sikap amarah. Namun, kata 
Riska, bila ada hal-hal yang menyimpang terkait dengan keberadaannya, 
dia tak akan segan untuk menegur dengan caranya sendiri. “Jadi untuk 
hal-hal yang menyangkut dia, misalnya menggunakan namanya, atau kegiatan
 apapun yang menyangkut kisahnya, sebaiknya datang untuk permisi dulu 
kepadanya, agar tidak sampai terjadi apa-apa,” tandasnya.
Rista menjelaskan, dari penglihatan 
mata-bathinya, sumur tua itu sebenarnya tidak terlalu dalam. Namun 
didalamnya ada tempat berlapis-lapis. Selain itu, pada satu sisinya 
terdapat sebuah lorong yang bisa tembus hingga ke laut. Sesekali, Putri 
Sritanjung akan muncul di sumur tua itu bila ada sebuah permasalahan. Wallahu A’lam…!! (bud)
 

 
 
 
 
 
0 komentar:
Post a Comment