LICIN – Musisi jazz yang tampil dalam
Banyuwangi Ijen Summer Jazz benar-benar memukau penonton. Penonton
begitu larut menikmati suguhan jazz di panggung terbuka Jiwa Jawa Resort
Ijen, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Sabtu malam kemarin (30/7).
Meski sempat dihentikan
sejenak gara-gara hujan pukul 20.00, tidak membuat penonton pulang.
Setelah berteduh sejenak, penonton kembali ke depan panggung untuk
menyaksikan gelaran Banyuwangi Ijen Summer Jazz.
Tampaknya aksi musisi jazz na sional
dan man canegara mampu mengobati rindu para penggemar jazz Bumi
Blambangan. Alunan Musik jazz nan-syahdu lebih enak dinikmati karena
penonton juga disuguhi oleh pemandangan Gunung Ijen yang tampak
mempesona.
Desain panggung dari bambu dengan
dominasi warna biru juga mengingatkan penonton akan warna dari blue
fire yang ada di dasar Kawah Gunung Ijen. ”Inilah panggung jazz yang
menghadirkan keintiman,” ungkap Sigit Pramono, owner Jiwa Jawa Resor.
Pada pembukaan acara, kesenian Barong
dilanjutkan tarian Gandrung ditam pilkan pada awal dimulainya Ijen
Summer Jazz ini. Selanjutnya, aksi panggung Syaharani & Queen
fireworks (ESQI:EF) lagsung tampil menggebrak dengan membawakan
lagu-lagu ceria.
Lagu-lagu yang dibawakan dengan irama
swing terdengar sangat indah di telinga penonton yang hadir. Beberapa
lagu bernuansa jazz romance di lagu jangan membuat dia membeku lebih
lama, sentuhan musik blues di morning coffee dan selalu ada cinta yang
diaransemen rock juga disuguhkan kepada penonton oleh Syaharani.
Tidak kalah dengan Syaharani &
Queenfireworks (ESQI:EF), setelah break salat Maghrib acara pun
dilanjutkan. Penampilan Nita Aartsen and Friends juga memukau penonton.
Musisi jazz yang baru saja menyelesaikan tour ke-18 kota di Eropa itu
membuka dengan lagu dengan irama jazz dan irama musik tradisional.
Lagu ciptaan Guruh Soekarno Putra dengan
judul Melati Suci di aransemen jazz dengan iringan lagu Banyuwangenan
dengan judul sewang-sewangan dan impen-impenen. Kolaborasi yang asyik
dengan penyanyi lokal Banyuwangi, Supinah tampaknya mampu menghibur
penonton yang kebanyakan dari luar kota ini.
Penonton juga banyak yang terkesima
ketika suara khas melengking dari Supinah ini berkumandang. Penonton
juga secara spontan langsung mengambil gadget mereka untuk merekam aksi
kolaborasi ini. ”Terima kasih Bu Supinah. Saya sengaja memboyong teman
saya Ernesto Castillo dan Pablo Calzado dari Kuba yang piawai bermain
gitar dan drum serta Jean Sebastian dari Prancis. Beri tepuk tangan,”
ujar Nita kepada penonton setelah menyanyikan satu lagu kolaborasi.
Selanjutnya Nita Aartsen and Friends
masih mengangkat nuansa etnik, kali ini musik etnik Bali yang berjudul
Barong yang disajikan. Dilanjutkan Around, Spring Is Here dan Now What
yang dibawakan khusus Pablo dan Ernesto. Suasana dingin di kaki Gunung
Ijen menghangat saat tatkala Nita Aartsen and Friends membawakan lagu
“Kopi Dangdut” yang di aransemen ke musik jazz.
Nah, lagu inilah yang dijadikan sebagai
penutup Ijen Summer Jazz pertama di tahun 2016 ini. Bupati Abdullah
Azwar Anas dengan istri dan beberapa pejabat Forpimda juga tampak
menyaksikan Banyuwangi Ijen Summer Jazz di Jiwa Jawa Resort Ijen hingga
usai.
Anas mengatakan, even ini merupakan
rangkaian Banyuwangi Festival 2016. Ijen Summer Jazz digelar sebanyak
tiga kali di Banyuwangi. Selanjutnya akan digelar lagi tanggal 10
September dan 22 Oktober mendatang.
”Tanggal 13 Agustus ada Banyuwangi
Beach Jazz Festival di Pantai Boom, tanggal 10 September dan 22
Oktober Ijen Summer Jazz juga akan digelar lagi. Musik jazz diharapkan
mampu menjadi jembatan penghubung antara local wisdom dengan
modernitas,” ujar Anas.(radar)
0 komentar:
Post a Comment