Monday, August 1, 2016

Diguyur Hujan, Ijen Summer Jazz Tetap Meriah

 

LICIN – Musisi jazz yang tampil dalam Banyuwangi Ijen Summer Jazz benar-benar memukau penonton. Penonton begitu larut menikmati suguhan jazz di panggung terbuka Jiwa Jawa Resort Ijen, Desa Tamansari, Kecamatan Licin,  Sabtu malam kemarin (30/7).

Meski sempat dihentikan sejenak gara-gara hujan pukul 20.00, tidak membuat penonton pulang. Setelah berteduh sejenak, penonton kembali ke depan panggung untuk menyaksikan gelaran Banyuwangi  Ijen Summer  Jazz.

Tampaknya  aksi musisi jazz na sional  dan man canegara  mampu  mengobati  rindu para penggemar jazz Bumi Blambangan. Alunan Musik jazz nan-syahdu lebih enak dinikmati  karena penonton juga disuguhi oleh pemandangan Gunung Ijen yang tampak mempesona.

Desain panggung  dari bambu dengan  dominasi warna biru juga mengingatkan penonton  akan warna dari blue fire yang ada di dasar Kawah Gunung Ijen. ”Inilah panggung jazz yang menghadirkan keintiman,” ungkap Sigit  Pramono, owner Jiwa Jawa  Resor.

Pada pembukaan acara, kesenian  Barong dilanjutkan tarian Gandrung  ditam pilkan pada awal dimulainya Ijen Summer Jazz ini. Selanjutnya, aksi panggung  Syaharani & Queen fireworks  (ESQI:EF) lagsung tampil menggebrak dengan membawakan  lagu-lagu ceria.

Lagu-lagu yang dibawakan dengan irama swing terdengar sangat indah di telinga penonton yang hadir. Beberapa lagu bernuansa jazz romance di lagu jangan membuat  dia membeku lebih lama, sentuhan  musik blues di morning coffee dan selalu ada cinta yang diaransemen rock juga disuguhkan kepada penonton oleh Syaharani.

Tidak kalah dengan Syaharani & Queenfireworks (ESQI:EF), setelah break salat Maghrib acara  pun dilanjutkan. Penampilan Nita Aartsen and Friends juga memukau penonton. Musisi jazz yang baru saja menyelesaikan tour ke-18 kota di Eropa itu  membuka dengan lagu dengan  irama jazz dan irama musik tradisional.

Lagu ciptaan Guruh Soekarno Putra dengan judul Melati Suci di aransemen jazz dengan iringan lagu Banyuwangenan dengan judul sewang-sewangan dan impen-impenen. Kolaborasi yang asyik dengan penyanyi lokal Banyuwangi,  Supinah tampaknya  mampu menghibur penonton yang  kebanyakan dari luar kota ini.

Penonton juga banyak yang terkesima ketika suara khas melengking dari Supinah ini  berkumandang. Penonton juga secara spontan langsung mengambil gadget mereka untuk merekam aksi kolaborasi ini. ”Terima kasih Bu Supinah. Saya  sengaja memboyong teman saya  Ernesto Castillo dan Pablo Calzado  dari Kuba yang piawai bermain  gitar dan drum serta Jean Sebastian dari Prancis. Beri tepuk  tangan,” ujar Nita kepada penonton setelah menyanyikan  satu lagu kolaborasi.

Selanjutnya Nita Aartsen and Friends masih mengangkat nuansa etnik, kali ini musik etnik Bali yang berjudul Barong yang disajikan. Dilanjutkan Around,  Spring Is Here dan Now What  yang dibawakan khusus Pablo dan Ernesto. Suasana dingin di  kaki Gunung Ijen menghangat  saat tatkala Nita Aartsen and Friends membawakan lagu “Kopi  Dangdut” yang di aransemen  ke musik jazz.

Nah, lagu inilah yang dijadikan sebagai penutup Ijen Summer Jazz pertama di tahun 2016 ini. Bupati Abdullah Azwar Anas dengan istri  dan beberapa pejabat Forpimda juga tampak menyaksikan Banyuwangi Ijen Summer Jazz di Jiwa  Jawa Resort Ijen hingga usai.

Anas mengatakan, even ini merupakan rangkaian Banyuwangi Festival 2016. Ijen Summer Jazz digelar sebanyak tiga kali di Banyuwangi. Selanjutnya akan digelar lagi tanggal 10 September dan 22 Oktober mendatang.

”Tanggal 13 Agustus ada Banyuwangi  Beach Jazz Festival di Pantai  Boom, tanggal 10 September dan 22 Oktober Ijen Summer Jazz juga akan digelar lagi. Musik jazz diharapkan mampu menjadi jembatan penghubung antara local wisdom dengan modernitas,”  ujar Anas.(radar)

0 komentar:

Post a Comment

Berita Acak