BANYUWANGI – Kecelakaan tragis terjadi di jalan tanjakan dekat patung gandrung kawasan wisata pantai Watudodol, Desa Ketapang, Kalipuro Sabtu malam kemarin (30/7). Truk tronton yang mengangkut semen mendadak mundur.
Celakanya, mundurnya truk sarat muatan
tersebut langsung “mencium” pengendara sepeda motor yang berada di
belakangnnya. Sepeda motor tersebut dikendarai empat orang asal
Wongsorejo. Ada bapak, istri, dan dua anaknya.
Sang bapak, Fathur rohim, 45, bersama
anak perempuannya, Fahimmatul Izza, 11, meregang nyawa di lokasi
kejadian. Sedangkan istrinya Khoiriyah, 35, selamat dari maut meski
menderita luka parah. Beruntung anak bungsunya, Afro, 2, nyaris tidak
menderita luka sedikitpun.
Ketika kecelakaan berlangsung, Afro
berada dalam dekapan sang ibu. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar
Banyuwangi, petaka terjadi pukul 19.00. Kejadian bermula saat sepeda
motor yang dikendarai Fathurrohim, sedang membonceng dua anak
perempuan beserta istrinya.
Sehabis membeli sepatu untuk anaknya,
keluarga ini bermaksud pulang ke rumahnya di Wongsorejo. Sampai di
tanjakan Watudodol, motor korban berada persis di belakang tronton
yang mengangkut semen. Tiba-tiba tronton tersebut berjalan mundur
akibat tidak punya power lebih untuk melewati tanjakan.
Braak…truk tersebut menghantam motor
Supra 125 berwarna hitam yang dikendarai Fathurrohim beserta anak dan
istrinya. Kondisi motor rusak parah akibat terlindas bodi belakang
tronton. Fathurrohim bersama anak perempuannya, Fahimmatul Izza, 11,
tewas di lokasi kejadian.
Sedangkan istrinya, Khoiriyah, 35, dan
anak perempuan yang masih berumur 2 tahun selamat. Saksi mata di lokasi
kejadian Suliyono menuturkan, kondisi Fathurrohim dan anak
perempuannya yang berusia sebelas tahun sangat mengenaskan.
Fathur rohim mengalami luka pada bagian
perut dan bagian kepala remuk. Sedangkan anak perempuannya mengalami
luka parah di sekujur tubuh. Sementara itu, kondisi istri korban
mengalami luka parah pada bagian kedua pergelangan kaki dan tangan
sebelah kanan.
Sedangkan si bungsu yang berusia dua
tahun tidak mengalami luka sedikitpun. Korban yang selamat saat
ini masih dirawat di RSUD Blambangan. Saat kejadian, sempat membuat
arus lalu lintas dari arah selatan ke utara menjadi macet.
“Macetnya panjang sekali saat kejadian,
karena disini kan jalan utama yang sering dilalui oleh kendaraan
besar,” ujar Suliyono. Saat JP-RBa menanyakan kasus ini ke unit Laka
Lantas Polres Banyuwangi, tak satupun petugas berani memberikan
keterangan.
Petugas tadi justru menyarankan agar
konfirmasi langsung ke Kasatlantas AKP Samirin. Belum diperoleh
informasi apakah sopir tronton ditahan atau tidak. Yang pasti, karena
telah mengakibatkan dua orang meninggal, sopir truk tidak bisa lolos
dari jeratan hukum. (radar)
0 komentar:
Post a Comment