Banyuwangi, Memorandum – Mahalnya tiket 
masuk  destinasi wisata Pantai Rajegwesi dan Teluk Ijo di Dusun 
Rajegwesi Desa Sarongan Kecamatan pesanggaran , yang menjadi keluhan 
wisatawan , akhirnya direspon oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 
(Disparbud) Kab. Banyuwangi.
Plt Kadis Pariwisata dan Kebudayaan, MY 
Bramuda mengatakan, untuk menghindari adanya preseden buruk terhadap 
pengelolaan wisata Pantai Rajekwesi dan Teluk Ijo. Pihaknya telah 
melakukan musyawarah bersama dengan pihak-pihak pengelola wisata , 
antara lain Kelompok Pengelola Wisata, Pemerintahan Desa dan BPD 
Sarongan, Camat Pesanggaran dan Karang Taruna Desa setempat untuk 
mencari solusi terbaik pengelolaan wisata Rajegwesi dan Teluk Ijo, agar 
dapat memberikan pelayanan dan kepuasan kepada pengunjung atau 
wisatawan.
“Beberapa hari lalu, sudah kita adakan 
pertemuan, menanggapi mahalnya tiket masuk yang dikeluhkan wisatawan dan
 sudah ada kesepakatan bersama” ucap Plt Kadispar, Bramuda saat 
dikonfirmasi Memorandum melalui sambungan Hpnya, Selasa (26/07/2016)
Menurut Bramuda, banyaknya pintu masuk 
penarikan tiket wisata Rajegwesi dan Teluk Ijo , menimbulkan kesan 
kurang nyaman terhadap wisatawan, sehingga pengunjung, akhirnya menilai 
tiket terlalu mahal. Pengelolaan Wisata  tidak dilakukan secara bersama,
 antara Pemerintahan Desa Sarongan dengan pihak Taman Nasional 
Merubetiri. Sehingga dalam pertemuan tersebut, masing-masing pihak 
bersepakat, tiket masuk ke Pantai Rajegwesi maupun Teluk Ijo akan 
dirubah menjadi satu pntu. Perjanjian kesepakatan  tersebut, akan segera
 dilakukan pada Bulan Agustus mendatang.
“ Pemerintahan Desa Sarongan dan Taman 
Nasional sepakat melakukan kerjasama pengelolaan wisata Pantai Rajegwesi
 dan Teluk Ijo Bulan depan” ungkap Barmuda.
Sementara Anggota Komisi II DPRD 
Banyuwangi, Andik Purwanto berharapa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 
intens melakukan pembinaan terhadap pengelolaan wisata berbasis 
masyarakat, guna meningkatkan kualitas SDM pengelola desa wisata dan 
mendukung destinasi wisata yang ada disekitarnya. (ydi)
Sumber | Koran Harian Memorandum
 

 
 
 
 
 
0 komentar:
Post a Comment