Wednesday, July 27, 2016

Dispar Sepakat Tiket Masuk Satu Pintu Di Wisata Rajegwesi dan Teluk Ijo

 

Banyuwangi, Memorandum – Mahalnya tiket masuk  destinasi wisata Pantai Rajegwesi dan Teluk Ijo di Dusun Rajegwesi Desa Sarongan Kecamatan pesanggaran , yang menjadi keluhan wisatawan , akhirnya direspon oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kab. Banyuwangi.

Plt Kadis Pariwisata dan Kebudayaan, MY Bramuda mengatakan, untuk menghindari adanya preseden buruk terhadap pengelolaan wisata Pantai Rajekwesi dan Teluk Ijo. Pihaknya telah melakukan musyawarah bersama dengan pihak-pihak pengelola wisata , antara lain Kelompok Pengelola Wisata, Pemerintahan Desa dan BPD Sarongan, Camat Pesanggaran dan Karang Taruna Desa setempat untuk mencari solusi terbaik pengelolaan wisata Rajegwesi dan Teluk Ijo, agar dapat memberikan pelayanan dan kepuasan kepada pengunjung atau wisatawan.

“Beberapa hari lalu, sudah kita adakan pertemuan, menanggapi mahalnya tiket masuk yang dikeluhkan wisatawan dan sudah ada kesepakatan bersama” ucap Plt Kadispar, Bramuda saat dikonfirmasi Memorandum melalui sambungan Hpnya, Selasa (26/07/2016)

Menurut Bramuda, banyaknya pintu masuk penarikan tiket wisata Rajegwesi dan Teluk Ijo , menimbulkan kesan kurang nyaman terhadap wisatawan, sehingga pengunjung, akhirnya menilai tiket terlalu mahal. Pengelolaan Wisata  tidak dilakukan secara bersama, antara Pemerintahan Desa Sarongan dengan pihak Taman Nasional Merubetiri. Sehingga dalam pertemuan tersebut, masing-masing pihak bersepakat, tiket masuk ke Pantai Rajegwesi maupun Teluk Ijo akan dirubah menjadi satu pntu. Perjanjian kesepakatan  tersebut, akan segera dilakukan pada Bulan Agustus mendatang.

“ Pemerintahan Desa Sarongan dan Taman Nasional sepakat melakukan kerjasama pengelolaan wisata Pantai Rajegwesi dan Teluk Ijo Bulan depan” ungkap Barmuda.

Wisata Rajegwesi, Andi Komisi DPRD
Andik Purwanto Komisi DPRD

Sementara Anggota Komisi II DPRD Banyuwangi, Andik Purwanto berharapa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan intens melakukan pembinaan terhadap pengelolaan wisata berbasis masyarakat, guna meningkatkan kualitas SDM pengelola desa wisata dan mendukung destinasi wisata yang ada disekitarnya. (ydi)

Sumber | Koran Harian Memorandum

0 komentar:

Post a Comment

Berita Acak