Buat Bangga Indonesia, Mahasiswa Univ. Jember Menang Lomba Inovasinya Tingkat Internasional Dengan Ide Kunci Anti Maling
JEMBER - Kasus pencurian kendaraan bermotor di Indonesia terbilang tinggi, tak terkecuali di Jawa Timur.
Data Polda Jatim menyebutkan meski turun hampir 22% dibandingkan tahun 2014, angka curanmor selama 2015 masih besar, yaitu tercatat 2.923 kasus. Berangkat dari fakta tersebut, sistem pengaman kendaraan bermotor temuan tiga mahasiswa Universitas Jember agaknya bisa memberi angin segar bagi masyarakat. Lewat ide inovatifnya, Anggy Yolanda, Adi Nugroho, dan Rifang Pri Asmara membuat terobosan baru sistem pengaman kendaraan bermotor dengan memanfaatkan teknologi digital.
Temuan ini pula mengantar ketiganya meraih penghargaan dalam ajang 7th I-ENVEX 2016 (International Engineering Invention and Innovation Exhibition) di Universitas Malaysia Perlis pada 8-10 April 2016 lalu. Tidak tanggung-tanggung, dalam ajang yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan Malaysia tersebut, tim Universitas Jember ini diganjar medali emas Special Award Toronto International Society of Innovation and Advanced Skills (TISIAS) dari Canada.
Melalui karya ilmiah berjudul “Key Vehicle System Using Flashdisk”, Anggy, Adi, dan Rifang, merancang sebuah kunci digital dari flashdisk untuk kendaraan bermotor. Menurut Anggy, timnya berhasil menciptakan sistem penyalaan mesin kendaraan melalui flashdisk. Satu flashdisk berisi satu sistem algoritma yang tak bisa disalin ke flashdisk lain. Di situlah kekuatan kunci digital buatan Anggy dkk yang berfungsi menyalakan mesin kendaraan.
“Jadi kendaraan bermotor yang menggunakan kunci ciptaan kami hanya bisa dinyalakan dengan flashdisk . Tidak bisa dinyalakan dengan flashdisk lain. Cara ini diharapkan meminimalkan pencurian kendaraan bermotor,” kata mahasiswa Program Studi Sistem Informasi itu. Tidak hanya itu, untuk memperkuat sistem keamanan pada kendaraan, Anggy dkk telah menciptakan aplikasi berbasis android pada smartphone. Dengan mengunduh aplikasi tersebut, pengguna bisa menyalakan langsung kendaraan dari jarak jauh.
“Kami juga menyediakan fitur untuk menyalakan mesin kendaraan bermotor lewat aplikasi pendukung berbasis android,” ujarnya. Selain kepuasan meraih penghargaan, bagi ketiga mahasiswa ini ada hal lain tak kalah penting, yaitu pengalaman. Rifang, anggota tim lain menuturkan, selama lomba mereka mendapatkan banyak pengalaman berharga dari juri dan peserta lomba dari negara-negara lain. Tak hanya bersaing, mereka pun bertukar pikiran dan berdiskusi mengenai teknologi informasi.
“Kami bertemu dengan banyak pelajar dan mahasiswa dari Rumania, Polandia, Amerika Serikat, Hong Kong, Thailand, Malaysia, Kamboja, Bulgaria, Mesir, Irak, Kanada, Uni Emirat Arab, Jepang, China, India, Korea Selatan, Taiwan, Moldova, Vietnam, dan Indonesia. Saingan terberat adalah peserta dari Jepang dan Korea Selatan yang memang terkenal dengan keunggulannya di bidang teknologi,” ucap Rifang yang belajar di Jurusan Fisika FMIPA Universitas Jember.
Ke depan, ketiga mahasiswa berharap bisa melanjutkan penelitian dan mengembangkan inovasi aplikasi pada bidang- bidang lain. “Kami sangat ingin bisa mengembangkan inovasi kunci digital ini hingga bisa digunakan, misalnya pada rumah maupun benda lainnya yang membutuhkan sistem keamanan. Yang lebih penting bisa dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat” tutur Adi Nugroho.
Ajang 7th I-ENVEX 2016 yang diikuti sekitar 400 peserta dari berbagai negara dengan melombakan tujuh kategori. Ajang ini bertujuan mendorong inovasi para pelajar dan mahasiswa dunia serta memberikan sarana hak paten bagi inovasi-inovasi terbaik. Ketiga punggawa Universitas Jember mengikuti lomba pada kategori manufacturing process & machines and equipment. Kepala Humas dan Protokol Universitas Jember Agung Purwanto menyatakan, medali emas yang dipersembahkan tiga mahasiswa ini sangat penting bagi Universitas Jember.
Prestasi ketiganya menunjukkan pengakuan internasional terhadap kemampuan Universitas Jember. “Jelas ini adalah prestasi yang membanggakan dan penting bagi Unej. Kami mendorong para dosen dan mahasiswa lain untuk terus menciptakan karya-karya inovatif bagi kepentingan masyarakat,” kata dia.
Muhibudin/ humas/ant
0 komentar:
Post a Comment