Jember (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Jember mencatat sebanyak 158 rumah warga di Kecamatan Gumukmas,
Kabupaten Jember, Jawa Timur terendam banjir akibat banjir luapan Sungai
Penggung.
"Hujan deras menyebabkan Sungai
Penggung meluap, sehingga merendam 100 lebih rumah warga di Dusun
Ampeldento dan Dusun Krajan, Desa Bagorejo, Kecamatan Gumukmas," kata
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo di
Jember, Minggu.
Menurutnya banjir di Dusun
Ampeldento merendam sebanyak 80 rumah warga dengan ketinggian hingga 1
meter, namun sebagian warga enggan mengungsi dan lebih memilih tinggal
di rumah mereka yang tergenang banjir.
"Kami
terus melakukan patroli dan mendistribusikan makanan siap saji kepada
warga yang terdampak banjir di Desa Bagorejo tersebut," tuturnya.
Sedangkan
di Dusun Krajan tercatat sebanyak 78 rumah warga yang tergenang banjir
dan satu dapur rumah warga roboh akibat diguyur hujan yang cukup deras.
"Sejauh
ini tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir di Kecamatan Gumukmas
tersebut, namun kami imbau warga tetap waspada terhadap bencana banjir
susulan karena puncak curah hujan diprediksi masih tinggi di Jember
selama beberapa hari ke depan," katanya.
Berdasarkan
data BPBD Jember, banjir sudah melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten
Jember akibat luapan sejumlah sungai karena hujan yang mengguyur kawasan
setempat sangat deras dan sungai tidak mampu menampung air hujan hingga
meluap ke permukiman warga.
"Selama sepekan
terakhir, banjir melanda Kecamatan Tanggul, Bangsalsari, Balung, dan
Wuluhan, dan kini Gumukmas, sehingga kami terus melakukan patroli
sewaktu-waktu saat hujan deras mengguyur sejumlah kecamatan di Jember,"
ujarnya.
Banjir melanda ratusan rumah warga di
Desa Klatakan-Kecamatan Tanggul, Desa Petung-Kecamatan Bangsalsari, dan
Desa Curahlele-Kecamatan Balung pada 29 November 2016.
Kemudian
banjir melanda tiga kecamatan yakni Kecamatan Wuluhan, Balung dan
Bangsalsari dengan total korban banjir sebanyak 838 kepala keluarga pada
Sabtu (3/12).
BPBD Jember menetapkan status
siaga darurat bencana sejak 1 Oktober 2016 dan hingga kini status
tersebut belum dicabut karena masih banyak terjadi bencana, terutama
bencana banjir di sejumlah kecamatan di Kabupaten Jember.(*)
Editor: Slamet Hadi Purnomo
0 komentar:
Post a Comment