TEGALSARI – Selama sepekan terakhir ini,
 warga yang tinggal di Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari dihebohkan 
dengan  munculnya spesies nyamuk berwarna hijau, atau oleh warga 
setempat disebut nyamuk ijo. Anehnya, nyamuk yang banyak ditemukan di 
sejumlah titik di Desa Karangdoro itu  paling banyak muncul pada pagi 
hari.  Daerah yang banyak ditemukan di Pasar  Blokagung, Desa Karangdoro
 dan di SDN 2 Karangdoro.
“Untuk sementara, munculnya nyamuk ijo 
itu masih aman,” cetus salah satu guru SDN 2 Karangdoro, Ghufron Rusadi,
 35. Menurut Ghurfon, nyamuk ijo itu muncul  kali pertama sekitar dua 
pekan lalu. Saat  muncul pertama itu jumlah yamuk ijo  sangat banyak. 
Sebelum jam pelajaran  dimulai, banyak nyamuk ijo yang menempel  di 
dinding kelas.
“Para siswa banyak yang  takut,” 
katanya. Saat itu juga, sekolah langsung melaporkan kepada Pemerintah 
Desa Karangdoro dan  Puskesmas Tegalsari.  Untuk mengurangi jumlah 
 nyamuk itu, sekolah bersama warga  sekitar melakukan penyemprotan 
 dengan obat nyamuk.
“Kita semprot bareng-bareng,” 
ujarnya. Menurut Ghufron, selama munculnya nyamuk ijo itu para siswa 
 dan warga sekitar sekolah tidak ada  yang mengalami sakit atau 
gejala lainnya. “Anak-anak tidak ada yang  sakit, katanya bu dokter 
nyamuknya  tidak berbahaya,” jelasnya.
Kepala Puskesmas Tegalsari, dr. Asiyah 
Aswin, saat dikonfirmasi mengatakan saat mendapat laporan ada nyamuk ijo
 itu sempat kaget. Selama bertugas  di Puskesmas Tegalsari, ada nyamuk 
 ijo ini baru sekarang. “Ini kali pertama ya, sebelumnya tidak ada 
nyamuk  ijo,” ucapnya.
Saat ada laporan dari warga ada  nyamuk 
ijo, pihaknya berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Karangdoro  dan 
langsung melakukan penyemprotan dengan menggunakan insektisida. “Saat 
itu langsung kita semprot dengan  obat serangga, ” jelasnya.
Asiyah mengimbau warga tidak perlu panik
 dengan munculnya nyamuk ijo tersebut. Pihaknya  su dah berkoordinasi 
dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi dan dipastikan 
nyamuk itu merupakan nyamuk  yang tidak mengisap darah, melainkan 
tanaman. “Itu jenis  nyamuk yang banyak di tumbuhan,” ungkapnya. (radar)
 

 
 
 
 
 
0 komentar:
Post a Comment