
BANYUWANGI – Festival Padi yang digeber Pemkab Banyuwangi berlangsung meriah kemarin (20/7). Ribuan orang, mulai pejabat hingga rakyat jelata, tua-muda, laki-laki dan perempuan, menyemut di lokasi acara yang dipusatkan di Sumbergondo, Kecamatan Glenmore.
Festival Padi yang diselenggarakan kali 
pertama di Banyuwangi  tersebut tidak seperti festival budaya pada 
umumnya. Jika biasanya festival identik dengan musik dan tari, kali 
ini yang ditonjolkan ekspresi kebudayaan agrikultur kala mengawali  masa
 tanam.
Pada festival kemarin, Bupati Abdullah 
Azwar Anas ikut nyemplung ke sawah. Orang nomor satu di lingkungan 
Pemkab Banyuwangi, ini tampak membaur dengan para petani dan ikut mem 
bajak sawah dengan menggunakan  singkal tradisional berpenggerak kerbau.
“Bukan hanya gebyar, tapi festival padi 
ini nguri-nguri tradisi. Ada kultur, ada spiritual dalam sistem 
bercocok tanam di Banyuwangi yang  harus dilestarikan dan diwariskan 
kepada generasi selanjutnya,” ujarnya.
Festival Padi diharapkan 
bisa mendongkrak citra petani. Menjadi petani adalah hal yang 
  bermartabat dan amat pentingdalam menjamin ketahanan pangan.
“Kita 
libatkan anak muda dan pelajar, agar terekam dalam memori mereka bahwa 
menjadi  petani itu adalah hal yang penting.
“Dengan festival inilah, kami menyentuh kepercayaan diri  petani,” imbuhnya.(radar)\
 


 
 
 
 
 
0 komentar:
Post a Comment