GIRI – Hari pertama pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur online sedikit mengalami kendala. Proses input data terjadi kekacauan, sehingga sistem pendaftaran yang ditargetkan bisa diakses pada pukul 08.00 nyatanya baru bisa dibuka pukul 09.15.
Hal tersebut otomatis membuat para orang tua siswa yang ingin dibantu pendaftarannya semakin memadati meja operator PPDB di se kolah-sekolah. Seperti di SMPN 1 Giri, sejak pagi orang tua siswa sudah datang mendaftar. Tak sedikit orang tua siswa memilih mendatangi kantor Dinas Pendidikan Banyuwangi.
“Kami sudah berusaha memasukkan data sesuai petunjuk, tapi tetap saja tidak bisa diakses. Kasihan pendaftar harus berlama-lama memasukkan data,’’ keluh Suhaili, warga Lateng, yang mengantarkan keponakannya mendaftar PPDB.
Meski sistem pendaftaran bisa dibuka, permasalahan lain muncul saat terjadi beberapa kesalahan teknis. Seperti nilai siswa yang tidak muncul. Kemudian, ada pula cetakan bukti pendaftaran yang kosong. Hal tersebut membuat proses pendaftaran menjadi lebih lama. Sebab, operator harus menyelesaikan satu persatu kendala teknis tersebut.
“Ini ada nilai PKN dan IPS siswa yang hilang ketika didaftarkan operator. Ada juga nilai matematika siswa yang hilang waktu daftar dari mode umum. Ini tadi ada poin peraturan yang berbeda sama perbup. Kita harus selesaikan dulu satu-satu,” terang Imam, operator PPDB SMPN 1 Giri.
Kendala teknis tersebut sempat disebut-sebut diakibatkan ulah hacker yang sengaja mengacaukan sistem untuk memanipulasi data. Kejadian semacam itu sering terjadi secara acak, terutama saat PPDB berlangsung.
“Ada indikasi ini ulah hacker. Karena sering seperti ini, padahal waktu simulasi lancar-lancar saja,” ujar Khoiri, salah seorang operator. Sementara itu, Kasi SMP dan SMA Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sutikno, mengatakan sejak pagi memang terjadi kendala teknis.
Terutama disebabkan banyaknya pendaftar yang mengakses website PPDB dalam waktu bersamaan. Kosongnya nilai yang menimpa beberapa pendaftar terjadi karena efek lambatnya jaringan. Selain itu, ada beberapa sekolah yang memang belum mengisikan nilai murid mereka secara utuh ke database Dispendik Banyuwangi. Hal itulah yang menimbulkan permasalahan saat PPDB online hari pertama.
“Kita terus perbaiki, insya-Allah besok sudah bisa diakses dengan mudah. Ada kemungkinan juga hacker bermain. Tapi operator kita sudah siap,’’ jelas Sutikno. Tahun sebelumnya, kejadian yang sama terjadi dalam penyelenggaraan PPDB online.
Bahkan, sampai hari ketiga masih ditemukan kendala teknis seperti nilai tidak masuk dan sistem yang tidak bisa dibuka. Tahun ini Dinas Pendidikan melakukan perbaikan engan menggunakan panitia lokal dan jaringan lokal untuk mem permudah proses PPDB.
Sebab, tahun sebelumnya sistem PPDB dikerjakan secara nasional oleh Pustekom. Sehingga, kendala apa pun yang terjadi di lapangan harus menanti perbaikan oleh operator pusat. “Tahun ini kita kerjasama dengan Dishubkominfo dan Telkom. Termasuk pengadaan server sendiri supaya jika ada kendala bisa ditangani langsung,” ujar Kepala Dispendik Banyuwangi, Sulihtiyono. (radar)
0 komentar:
Post a Comment