BANYUWANGI – Penyebab kematian Ratna Permata Sari, 34, ibu rumah tangga yang ditemukan menggantung di kusen kamar rumahnya Perumahan Sobo Indah Permai Blok H02 masih menjadi teka-teki. Sejauh ini penyidik Polsekta Banyuwangi masih melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi, termasuk suami korban, Cahyo Laksono.
Kapolsek Banyuwangi AKP I Ketut Redana mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apa yang menjadi penyebab dari tewasnya Ratna Permata Sari ini. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan namun diketahui bahwa hubungan antara korban dan suami memang sedang tak harmonis.
”Dari hasil keterangan para saksi yang kami kumpulkan diketahui antara korban dan suami memang sedang ada masalah,” jelas Ketut Redana. Saat ditanya apakah ada unsur keterlibatan dari suami korban atas kejadian ini, Ketut menegaskan belum bisa menentukan. Sebab, sejauh ini penyidik masih melakukan pemeriksaan mendalam kepada saksi-saksi terkait.
”Faktanya korban tewas gantung diri. Penyebab pastinya apa kita masih selidiki, kami tidak bisa menduga-duga,” tegas Ketut. Sementara itu, beberapa jam setelah kejadian Selasa (21/6) kemarin, mayat korban langsung diotopsi di RSUD Blambangan.
Dari hasil otopsi yang dilakukan oleh tim dokter, ada fakta menarik terkait tewasnya ibu dua anak tersebut. Tim dokter menyebutkan, jeratan yang ada di leher korban saat ditemukan gantung diri bukan karena beban tubuh selayaknya orang gantung diri.
Solakhudin, Dokter Instalasi Kedokteran Kehakiman (IKK) RSUD Blambangan menjelasakan, dari pemeriksaan luar ditemukan sebuah simpul mati di leher sebelah kiri korban, tepatnya di bawah telinga. Kemudian ditemukan juga dari bekas jeratan kain yang ada di leher korban.
“Jeratan alurnya bukan vertikal seperti orang gantung diri pada umumnya. Tapi jeratanya diagonal. Pemeriksaan dalam kami tidak menemukan patah tulang leher,’’ jelas Solakhudin. Dia menambahkan, penyebab pasti tewasnya korban karena aliran oksigen yang menuju ke otak terhenti atau dalam istilah medisnya disebut asveksia.
Ditanya apakah penyebab tewasnya korban karena ada unsur kesengajaan atau tidak, Solakhudin tidak bisa menjawab. ”Itu bukan ranah kami, lebih baik tanya ke polisi saja. Yang jelas, saat kami periksa, jeratan di leher korban bukan karena beban tubuhnya,” pungkasnya.
Hingga berita ini ditulis suami korban, Cahyo Laksono, yang berstatus saksi masih berada di Polsek Banyuwangi. Dia dimintai keterangan untuk mengetahui latar belakang kematian sang istri. Dari informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, ternyata orang yang kali pertama menemukan korban gantung diri bukan suaminya.
”Yang pertama kali mengetahui adalah saudaranya. Awalnya mencari rumah korban, terus saya kasih tahu posisi rumahnya. Saat masuk rumah dia langsung kaget dan teriak- teriak,” ujar Andri Prasetyo, tetangga korban. Adanya ketidakharomisan antara korban dan suami juga disampaikan oleh tetangga korban lainnya, Dufailini Rawit.
Dia mengatakan, dirinya pernah dicurhati oleh suami korban. Dalam curhatnya, Cahyo mengatakan bahwa istrinya sering meminta uang berlebih kepadannya. Bahkan korban juga per ah menuduh suaminya selingkuh.
”Suami korban ini pernah bercerita kalau dirinya dituduh selingkuh. Padahal dia sudah kerja mati-matian,” jelas Dufaliani. Sementara itu, pagi kemarin jenazah Ratna dibawa ke rumah orang tuanya di Gang Mutiara, Kelurahan Lateng, Banyuwangi.
Sekitar pukul 08.00 jenazah langsung dimakamkan. Seperti diberitakan sebelumnya, ketenangan warga Perumahan Sobo menjelang berbuka puasa terusik, petang kemarin. Seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Perumahan Sobo Blok H 02 ditemukan tak bernyawa dengan cara gantung diri.
Korban diketahui bernama Ratna Permata Sari, 34, warga Perumahan Sobo Blok H 02. Korban ditemukan tergantung di kusen pintu kamar rumahnya dengan sebuah kain yang mengikat di sebuah kusen kamarnya. (radar)
0 komentar:
Post a Comment