Dua tim asal kota Madrid bertemu pada laga final Liga Champions 2015-2016, yang akan berlangsung di Stadion San Siro, Milan, Sabtu (28/5/2016) malam atau Minggu (29/5/2016) dini hari WIB. Kehadiran dua tim raksasa Spanyol tersebut membuat La Liga selangkah lagi menuai rekor Eropa, bahkan dunia.
Real Madrid melaju ke babak pamungkas Liga Champions 2015-2016 setelah menyingkirkan Manchester City. Sementara Atletico Madrid sukses menekuk raksasa Jerman, Bayern Munchen.
Sedangkan Sevilla akan menjamu Shakhtar Donetsk pada leg 2 babak semifinal Liga Europa di Ramon Sanchez Pizjuan dengan modal bagus. Mereka hanya butuh hasil seri 1-1 untuk lolos ke final, setelah menuai skor 2-2 pada perjumpaan pertama di markas tim asal Ukraina.Momen istimewa bakal dicapai La Liga andai dua tim lain yang sedang berjibaku di Liga Europa, Villarreal dan Sevilla, juga berhasil melaju ke partai final. Villarrea akan melawat ke markas Liverpool, dini hari nanti, dengan bekal kemenangan 1-0.
Andai Sevilla dan Villarreal lolos ke partai final, artinya ada empat tim asal Spanyol yang bakal berlaga di partai puncak turnamen antarklub se-Eropa. Catatan tersebut tergolong spektakuler dan sebuah rekor yang akan sulit dilakukan perwakilan dari Premier League, Serie A sampai Ligue 1.
Kalaupun tidak empat tim, satu saja wakil Spanyol ke final Liga Europa, kans membuat rekor tetap terbuka. Jika Sevilla atau Villarreal juara, dua trofi kasta tertinggi di Eropa akan mampir ke Negeri Matador untuk kali keempat!
Sebelumnya, sudah tiga kali trofi jawara di Eropa mendarat di Spanyol. Pada 2013-2014, Real Madrid menjadi penguasa Liga Champions dan Sevilla berstatus jawara Liga Europa. Musim lalu, giliran Barcelona yang bertakhta di Liga Champions, sedangkan Sevilla tetap berjaya di Liga Europa.
Sebelumnya, satu dekade silam, Barcelona menekuk Arsenal untuk meraih trofi Liga Champions. Saat itu, Sevilla sukses mereaup prestasi besar dengan menjadi juara pada ajang Piala UEFA.
Pada perjalanan sejarah turnamen antarklub se-Eropa, wakil dari Jerman, Inggris, Belanda, Italia dan Spanyol sudah pernah merasakan dua trofi jawara berada di negara mereka. Namun, belum ada satu-pun yang mampu merengkuh tiga kali, apalagi secara beruntun.
Jerman pernah melakukan itu pada 1973-974 saat Bayern Munchen meraih trofi jawara Piala Champions, dan Magdeburg sukses di kancah Piala Winners. Musim berikutnya Bayern masih berjaya, dengan tambahan Munchengladbach yang jadi jawara di level Piala UEFA.
Inggris merasakan pengalaman bagus saat Liverpool menjuarai Liga Champions 1980-1981 yang dibarengi raihan Ipswich di ajang Piala UEFA. Pada 1983-1984, Liverpool menguasai Liga Champions, ditambah Tottenham Hotspur berjaya di arena Piala UEFA.
Belanda pernah merasakan sekali, yakni saat PSV Eindhoven meraih trofi juara Piala Champions pada 1987-1988. Pada saat bersamaan, tim raksasa lainnya, Ajax Amsterdam berhasil menjadi raja di arena Piala Winners.
AC Milan menjadi wakil Italia yang meraih trofi Piala Champions 1989-1990, bersamaan dengan Sampdoria yang menjadi juara pada Piala Winners. AC Milan mengulangi prestasi pada 1993-1994, dengan 'pendamping' Inter Milan yang merengkuh trofi Piala UEFA.
Sumber: UEFA
Pada perjalanan sejarah turnamen antarklub se-Eropa, wakil dari Jerman, Inggris, Belanda, Italia dan Spanyol sudah pernah merasakan dua trofi jawara berada di negara mereka. Namun, belum ada satu-pun yang mampu merengkuh tiga kali, apalagi secara beruntun.
Jerman pernah melakukan itu pada 1973-974 saat Bayern Munchen meraih trofi jawara Piala Champions, dan Magdeburg sukses di kancah Piala Winners. Musim berikutnya Bayern masih berjaya, dengan tambahan Munchengladbach yang jadi jawara di level Piala UEFA.
Inggris merasakan pengalaman bagus saat Liverpool menjuarai Liga Champions 1980-1981 yang dibarengi raihan Ipswich di ajang Piala UEFA. Pada 1983-1984, Liverpool menguasai Liga Champions, ditambah Tottenham Hotspur berjaya di arena Piala UEFA.
Belanda pernah merasakan sekali, yakni saat PSV Eindhoven meraih trofi juara Piala Champions pada 1987-1988. Pada saat bersamaan, tim raksasa lainnya, Ajax Amsterdam berhasil menjadi raja di arena Piala Winners.
AC Milan menjadi wakil Italia yang meraih trofi Piala Champions 1989-1990, bersamaan dengan Sampdoria yang menjadi juara pada Piala Winners. AC Milan mengulangi prestasi pada 1993-1994, dengan 'pendamping' Inter Milan yang merengkuh trofi Piala UEFA.
Dua Trofi Eropa dalam Satu Negara
Musim
|
Negara
|
Klub dan Trofi
|
'73-74 |
Jerman
| Bayern Munchen (Piala Chahampions) dan Magdeburg (Piala Winners) |
'74-75 |
Jerman
| Bayern Munchen (Piala Champions) dan Munchengladbach (Piala UEFA) |
'80-81 |
Inggris
| Liverpool (Piala Champions) dan Ipswich (Piala UEFA) |
'83-84 |
Inggris
| Liverpool (Piala Champions) dan Tottenham Hotspur (Piala UEFA) |
'87-88 |
Belanda
| PSV Eindhoven (Piala Champions) dan Ajax Amsterdam (Piala Winners) |
'89-90 |
Italia
| AC Milan (Piala Champions) dan Sampdoria (Piala Winners) |
'93-94 |
Italia
| AC milan (Piala Champions) dan Inter Milan (Piala UEFA) |
'05-06 |
Spanyol
| Barcelona (Liga Champions) dan Sevilla (Piala UEFA) |
'13-14 |
Spanyol
| Real Madrid (Liga Champions) dan Sevilla (Liga Europa) |
'14-15 |
Spanyol
| Barcelona (Liga Champions) dan Sevilla (Liga Europa) |
Sumber: UEFA
0 komentar:
Post a Comment