Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon menilai hubungan bilateral Indonesia dan Filipina belum dikatakan baik. Pasalnya, hingga kini militer Indonesia masih dilarang untuk memasuki wilayah Filipina untuk membantu pembebasan 14 WNI yang kini disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf.
Padahal, Indonesia pernah mengabulkan permintaan Filipina untuk menunda eksekusi terpidana mati Mary Jane beberapa waktu lalu.
"Kalau lihat dari hubungan timbal balik Indonesia dengan Filipina, kita belum dapat hubungan yang dikatakan baik. Karena pemerintah Filipina dengan alasan konstitusi, mereka tidak berikan akses untuk masuk aparat kita bebaskan sandera," sindir Effendi saat dikonfirmasi, Jumat (22/4).
Effendi menilai jika drama penyanderaan ini berakhir dengan pembayaran uang tebusan, maka akan menjadi citra negatif bagi pemerintah Indonesia.
"Kalau drama ini kemudian diakhiri dengan memenuhi uang tebusan, itu akan jadi preseden negatif. Tentu seperti menginggalkan peran serta negara terhadap warga negara," tuturnya.
Meski demikian, Effendi tak menampik jika upaya pembebasan para sandera yang dilakukan pemerintah sudah cukup baik walaupun tak belum maksimal.
"Benar, prioritasnya adalah untuk keselamatan sandera, tentunya kepentingan itu yang utama, untuk kepentingan keluarganya," pungkasnya.
Sumber : Merdeka.com
0 komentar:
Post a Comment