Menjadi viralnya berita es jeruk termahal di kawasan wisata Bandengan Kabupaten Jepara ternyata ditanggapi dingin pengelola dan karyawan rumah makan tersebut. APS18. com pada selasa sore melihat kondisi warung makan milik Bu Ryanti. Warung ini posisinya berada diujung deretan. Jaraknya sekitar satu kilometer dari gapura pintu masuk Pantai Bandengan.
Bentuk warungnya dari depan seperti biasa layaknya rumah. Di bagian depan terdapat tumpukan kelapa muda, sedangkan dibelakangnya terdapat meja dan sebelahnya etalasae beberapa produk bahan makanan.
Sebelah timur bangunan rumah itu ada jalan kecil menuju ke belakang yang terdapat 12 Gazebo untuk pembeli makan. Ada 4 karyawan terdiri dari dua pemuda dan pemudi yang siap melayani.
Ada pengakuan mengejutkan dari seorang karyawan saat ditanyakan tentang berita yang menghebohkan dunia maya.
“ Tahu dari mana? Kata teman-teman warung kami ramai di google ,” ucapnya.
.
Pemuda bernama Novan itu mengungkapkan bila saat kejadian warga Kudus yang beli makanan di warungnya sedang tidak di tempat. Dan mendapat cerita dari teman-teman karyawanya serta Bu Ryanti yang juga bibinya.
“ Ibu ( Ryanti) disini ini ngontrak. Aslinya dari desa Nyamplungan.. nggak jauh dari sini. Karena memang yang boleh berjualan disini kan warga skitar bandengan ,” tukasnya.
Nah, berdasarkan cerita dari teman-temanya itu dia mengatakan bila rombongan tamu yang datang dan kemudian bikin heboh adalah orang pelit yang jarang piknik.
.
“ Orang kudus ( rombongan Aizzatun Nada) kan memang beda dengan orang Jepara. Orang jepara kalau datang ke tempat wisata kan breh (langsung bayar) sesuai dengan harga yang diberikan dari warung makan yang di datangi. Jadi begitu kemarin rombongan itu lihat angka totalan mencapai 2 juta lebih langsung kaget lalu menulis di google ,” terangnya sambil duduk di pinggir kursi kayu.
“ Kemarin sebelumnya tu ada rombongan satu bis, habisnya 3 jutaan. Tidak ada yang protes. Jadi yang rombongan kemarin itu memang pelit dan jarang pergi ke tempat wisata ,” ucapnya.
Mahasiswa semester 5 salahsatu perguruan tinggi swasta di jepara itu kemudian membandingkan dengan harga makanan dengan hotel-hotel di kawasan bandengan.
“ Bandingkan dengan makan di hotel, harga nasi goreng bisa 50 ribu. Apa juga akan dibuat ramai begini ,” imbuhnya.
Sampai sekitar pukul 19.30wib, Ryanti pemilik warung tidak mau keluar dari dalam kamar. Namun kemudian datang seorang lelaki naik sepeda motor dan segera menuju ke dalam rumah.
“ Itu tadi bapaknya, kalo ibu ( Ryanti) di dalam kamar ,” ungkapnya.
.
APS. memesan satu kakap dan minum dua es degan berharap dilayani oleh Ryanti. Namun hanya dua karyawan pemudi yang melayani sedang satu pemudi membelah degan sementara seorang lainya menuju ke belakang untuk membakar kakap pesanan. Kami meminta agar kakapnya ditimbang, namun diacuhkan sambil berjalan ke belakang.
Nah, usai menikmati menu tim APS18.com mendapatkan harga Rp 150 ribu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jepara sedang fenomenal. Kota ukir itu sebelumnya terkenal sebagai awal viral video “Om Telolet Om”, namun kini juga terkenal dengan sebutan kuliner termahal di Indonesia.
Bagaimana tidak, untuk minum 2 teko es jeruk saja harganya mencapai 190 ribu. Artinya, satu tekonya 95 ribuan. Uniknya ada pesanan di nota bagian bawah 1 teko es jeruk Rp 59.500. Selain itu juga 20 ekor kakap ( tanpa ditimbang) harganya Rp 1,2 juta.
“Pemerasan” ala rumah makan ini dialami keluarga Aizatun, warga Desa Undaan lor kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, hari minggu tanggal 25 desember 2016 lalu saat di kawasan wisatan Bandengan Kabupaten Jepara.
Sumber : APS18.com