Wednesday, October 26, 2016

Pembangunan Jalur Lintas Utara Kebumen Sepanjang 60 kilometer Mulai Dikebut

 

Pelaksanaan pembangunan jalur lintas kecamatan di kawasan utara Kebumen mulai dikebut. Pembangunan jalur sepanjang 60 kilometer itu bakal membuka akses wilayah Kebumen bagian utara yang selama ini menjadi kantong kemiskinan.

Merujuk data Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kebumen, pembangunan jalur tersebut terbagi menjadi delapan ruas. Saat ini telah dilakukan pelebaran jalan di dua ruas bagian barat. Yakni ruas Kenteng-Ketileng dan Gunungsari-Wonotirto.

Pada ruas Kenteng-Ketileng, dari 14 kilometer saat ini sudah dilakukan pelebaran sepanjang 2 kilometer. Begitu juga untuk ruas Gunungsari-Wonotirto pelebaran dilakukan dari Desa Wonotirto sudah mencapai 2 kilometer.

“Untuk sementara ini, masih dikerahkan dua ekskavator. Sekitar 10 hari lagi akan ada tambahan dua ekskavator baru dan akan langsung diterjunkan untuk mempercepat pelebaran jalan,” ujar Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad  kepada Suara Merdeka, Selasa (25/10).

Mohammad Yahya Fuad menyampaikan, jalan yang sebelumnya hanya sekitar 2-3 meter saat ini dilebarkan hingga 8 meter. Ditargetkan Februari 2017 pelebaran di dua ruas akan selesai. Setelah itu, pelebaran dilanjutkan ke ruas berikutnya. Sedangkan jalur yang sudah dilebarkan akan dilanjutkan dengan pengerjaan fisik.

Pembangunan jalur utara Kebumen, menurut Yahya Fuad memanfaatkan jalan-jalan desa yang sudah ada sebelumya. Jalur utara melintasi sejumlah desa di Kecamatan Sempor, Karanggayam, Karangsambung, Sadang, Alian dan Padureso. Terdapat delapan ruas yang akan dibangun yakni mulai dari barat ruas Kenteng-Ketileng, Pagebangan-Semogade, Gunungsari-Wonotirto, Kebakalan-Giritirto, Karangsambung-Sadang, Krakal-Sadangkulon, Wadasmalang-Pujotirto dan Pujotiro-Kaliputih.

“InsyaAllah, tahun 2018 pembangunan jalur utara Kebumen bisa terselesaikan,” ujar Yahya Fuad berharap dengan pembangunan jalur utara  nantinya tidak hanya membuka akses jalan saja melainkan juga akses ekonomi masyarakat di Kebumen utara.

Wujud Sinergitas
Lebih lanjut, alumnus ITB dan Unpad itu menyebutkan, pembangunan jalur selatan merupakan perwujudkan sinergitas antara Pemkab Kebumen, pemerintah desa dan masyarakat. Antara Pemkab Kebumen, pemerintah desa dan masyarakat saling berbagi peran untuk mensukseskan pembangunan.
“Saya yakin dengan terbukanya jalur utara Kebumen, pertumbuhan ekonomi bakal mengalami percepatan,” tandas Yahya Fuad.

Menurut Yahya Fuad, pembukaan jalur utara Kebumen menjadi sebuah kebutuhan. Mengingat, selama ini masyarakat mengalami kesulitan untuk mengirim barang-barang hasil pertanian maupun sumber daya alam lainnya. Sehingga akses ekonomi warga di Kebumen utara agak sulit berkembang. Akibatnya, tingkat kemiskinan di wilayah Kebumen utara juga cukup tinggi.

“Dengan membuka akses jalan tersebut, diharapkan angka kemiskinan di wilayah utara Kebumen akan berkurang,” tandasnya.

Terkait datangnya musim hujan yang berdampak pada banyaknya jalan berlubang, Pemkab Kebumen melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) menyiagakan tim reaksi cepat (TRC) penambalan jalan. Tugasnya adalah segera melakukan penambalan jalan yang berlubang.

Dengan segera ditambal harapannya, selain memberikan pelayanan kepada pengguna jalan, kerusakan jalan juga tidak semakin parah.

“Lagi pula dari sisi anggaran pemeliharaan jalan lebih efisien dibandingkan dengan jika harus memperbaiki setelah sudah mengalami kerusakan yang lebih parah,” tandasnya.

0 komentar:

Post a Comment

Berita Acak