RUMAH tahanan Polres Banyuwangi ini persis berbatasan langsung dengan halaman parkir pejabat utama kepolisian. Layaknya rumah tahanan, tempat itu dikelilingi besi berukuran besar. Di bagian depannya ada petugas yang menjaga setiap hari.
Mereka bergiliran menjaga pintu masuk ke ruang tahanan. Meja kayu menjadi sarana pelayanan untuk petugas yang bertugas. Dalam mengawasi tahanan, disediakan tiga unit televisi berukuran besar. Televisi itu langsung berhubungan dengan kamera pengintai yang dipasang di sejumlah sudut ruang tahanan.
Lewat kamera pemantau itu pengawasan melekat terhadap tahanan dilakukan. Melihat sepintas rumah tahanan di Polres Banyuwangi tidak ubahnya penjara umumnya. Para tahanan ditempatkan di tiga blok tahanan di sana.
Meski dikurung, kehidupan mereka terjamin. Setiap hari mereka mendapat hak yang sudah menjadi jatahnya. Mereka mendapat jatah makanan hingga layanan pengobatan. Semua gratis. Meski demikian, ada sedikit fenomena yang mengusik penghuni tahanan di sana.
Bukan lantaran makanan tidak enak atau tidur tidak bisa nyenyak. Tetapi, ada tahanan yang merasakan ada penghuni lain berdiam di dalam tahanan itu. Keanehan itu tidak hanya dirasakan para tahanan. Petugas yang menjaga mereka juga hampir semua merasakan hal yang sama. Kehadiran makhluk gaib kerap menjadi pembicaraan di rumah tahanan Mapolres Banyuwangi itu.
“Bentuknya macam-macam. Banyak tahanan dan penjaga yang ditemui,” beber Hafis, salah satu anggota polisi. Wujud penampakan ‘’penghuni’’ itu pun berbeda antar blok tahanan. Di blok A, misalnya, makhluk astral di sana sering berwujud sosok besar berwarna hitam.
Makhluk besar hitam itu sering dirasakan oleh tahanan kasus pembunuhan. Mereka biasanya mengganggu tahanan kasus pembunuhan dengan suara atau pun penampakan. Tahanan yang memiliki nyali kecil, saat melihatnya dipastikan bakal ketakutan.
Tidak jarang penampakan si besar hitam itu membuat para pelaku kasus pembunuhan menjadi stres. Anehnya, penampakan di blok itu tidak pernah dialami tahanan kasus lain. “Cuma tahanan kasus pembunuhan yang sering diperlihatkan wujud gaib ini,” ungkap Kasatreskrim Polres Banyuwangi, AKP Stevie Arnold Rampengan.
Masih diblok A, beberapa petugas jaga pernah dibuat ribut karena penampakan makhluk gaib. Ini terjadi saat petugas sedang melakukan pemeriksaan rutin tahanan. Dari layar CCTV tampak sesosok perempuan berbaju putih yang sedang berada di lorong tahanan.
Sosok itu muncul di layar televisi pemantau ruangan. Saat dicek, di lorong sel tersebut tidak ada perempuan. Namun, di layar monitor perempuan perempuan misterius itu masih muncul. Kemudian, beberapa petugas mengabadikan fenomena itu dengan kamera telepon seluler.
“Ada yang punya fotonya. Ada penampakan perempuan di lorong tahanan,” ujar Hafis. Berbeda dengan blok A, di blok tengah, yakni blok B, perwujudan yang dirasakan berbeda. Menurut cerita tahanan yang pernah mendekam di sana, wujudnya berbeda dengan blok sebelahnya.
Di blok B makhluk astral sering memperlihatkan diri dengan wujud pria tua berjenggot. Bikin seram karena wujud tua itu sering tampak dengan tanpa badan alias kepala saja. Kehadirannya memang tidak mengganggu. Kepala pria tua itu muncul dan kemudian dengan cepat menghilang kembali. Para pelaku pencurian dan kasus perampokan sering ditemui bayangan lelaki tua misterius itu.
“Dulu ada pelaku kasus pencurian senapan milik pengusaha asal Muncar yang mengaku ditemui wujud itu,” beber Ipda A. Rohman. Sementara itu, di blok C yang merupakan tahanan khusus perempuan, gangguan makhluk astral lebih banyak dilaporkan berupa suara.
Meski demikian, hal itu sudah cukup untuk membuat penghuni blok khusus kaum hawa itu merinding. Untuk mengantisipasi tahanan stres, pihak kepolisian akhirnya memindahkan sejumlah tahanan ke Lapas Banyuwangi.
“Seperti kasus pembunuhan biar nggak stres kita kirim lebih cepat ke lapas supaya tidak diganggu lagi,” pungkas Kasatreskrim Stevie. (radar)
0 komentar:
Post a Comment