MUNCAR – Ratusan nelayan dan keluarganya membakar ikan secara bersama di kawasan pelabuhan rakyat Kecamatan Muncar, Banyuwangi, pagi kemarin (15/10). Area pelabuhan yang lapang sudah disiapkan panitia menjadi ladang tungku pembakar ikan.
Tungku pembakar didesain secara sederhana. Batu bata ditumpuk dan ditata sedemikian rupa, sehingga menjadi tungku pembakaran ikan. Selanjutnya, ikan dijepit dengan penjepit khusus yang terbuat dari kawat logam. Peserta bakar ikan juga membawa kipas bambu untuk menjaga agar api pada tungku tetap terjaga.
Begitu acara dimulai, asap pun mulai mengepul dan menyebar ke sana-sini lantaran ditiup angin. Tentu saja asap yang mengudara itu juga membawa aroma sedap khas ikan bakar. Beberapa peserta juga terlihat menunjukkan identitas kelompok masing-masing.
Ada yang berseragam instansi atau kelompoknya, ada pula yang berpakaian bebas. Tak jauh dari lokasi pembakaran ikan terdapat beberapa stan pameran. Ada stan pameran ikan segar hingga stan yang memamerkan aneka olahan hasil laut.
Acara yang diberi nama Festival Bakar Ikan itu menarik minat warga. Betapa tidak, ikan yang dibakar bareng-bareng itu mengundang selera pengunjung. ‘’Enak, bisa makan ramai-ramai bersama teman dan keluarga,” ujar Edi Sasmita, 38, warga Muncar.
Kegiatan yang masuk rangkaian tradisi Petik Laut Muncar itu dibuka Bupati Abdullah Azwar Anas. Hadir pula Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) Wah yu Endriawan, serta forum pimpinan daerah serta para undangan.
Bupati Anas didampingi Ny. Ipuk Festiandani Anas ikut membaur bersama warga. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Banyuwangi, Pudjo Hartanto, tampak ikut mendampingi bupati dan para undangan. Dalam kesempatan itu, Bupati Anas ikut praktik mengoleskan bumbu ke permukaan ikan segar yang siap dibakar.
Dia juga ikut membakar dan mengipasi tungku agar api tetap terjaga. Setelah ikan masak, orang nomor satu di Pemkab Banyuwangi itu mencicipi. ‘’Dengan membakar dan membumbui ikan, nilai jual hasil laut bisa berlipat dan jauh lebih menguntungkan,” ujar Anas. (radar)
0 komentar:
Post a Comment