BANYUWANGI -- Sebanyak 40 grup band memeriahkan ajang "Student Jazz Festival" yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada 22 hingga 23 April 2016.
Bupati Abdullah Azwar Anas saat membuka SJF 2016 di Banyuwangi, Jumat menjelaskan ke-40 grup band pelajar itu berasal dari SMA se- Kabupaten Banyuwangi, termasuk dari luar kota, seperti Surabaya, Jember, dan Denpasar.
"Student Jazz Festival ini digelar untuk pertama kalinya sebagai wadah bagi kreativitas pelajar. Kegiatan ini tidak hanya menampung bakat bermusik pelajar tapi untuk memperkaya wawasan bermusik pelajar. Ini juga jadi sebuah forum yang fresh dan enjoy untuk melepas kepenatan siswa di sekolah," katanya.
Anas melanjutkan, untuk edisi selanjutnya, SJF akan digelar tidak hanya dua hari, tapi selama satu minggu pada saat liburan sekolah. "Agar semakin banyak lagi band pelajar yang bisa tampil dan mengekspresikan musik mereka di atas panggung. Ini juga jadi akan jadi kegiatan yang positif selama liburan," katanya.
Tidak hanya itu, ke depannya SJF juga akan dibarengi dengan berbagai kegiatan yang melibatkan pelajar lebih luas. Misalnya simposium pelajar nasional yang akan mengundang perwakilan OSIS seluruh Indonesia untuk berkonsolidasi di Banyuwangi. "Ini juga untuk melatih kemandirian dan kepemimpinan bagi pelajar," ujar Anas.
Sementara itu panggung SJF langsung menggebrak, salah satunya band pelajar dari SMAN 1 Genteng. Meskipun pemula di genre Jazz namun penampilan mereka mampu memukau penonton yang hadir. Lagu Banyuwangi Edan Turun mampu dibawakan dengan aransemen Jazz yang apik. Begitu juga saat mereka memainkan lagu.
Vokalis band ini, Syina mengatakan mereka melakukan latihan secara intens pada dua minggu terakhir menjelang SJF. Ini adalah pengalaman pertama mereka naik di atas panggung dengan membawakan musik Jazz.
"Sempat grogi tapi lega banget karena kita semua bisa mainin lagunya dengan lancar tadi di panggung. Seru," kata Syina usai tampil di atas pentas.
Begitu halnya Ardiansyah pelajar kelas 10 SMA Darussolah Singojuruh Banyuwangi. Keyboardist ini mengaku awalnya band yang dibentuknya bergenre pop. Namun sejak dua bulan lalu, dia bersama lima temannya mulai belajar membawakan jazz.
"Mungkin karena sudah biasa bermusik, pindah jalur jazz pun meski agak repot dengan accordnya, namun sekarang saya sudah mulai enak memainkan tempi ritmenya. Justru setelah manggung dari sini, kami telah bertekad berada terus di jalur jazz," ujarnya.
0 komentar:
Post a Comment